Sunday 2 February 2014

episode cinta #4


      Cewek itu memang makhluk paling abstrak di dunia ini. gimana enggak, dalam waktu sepersekian detik, dia bisa berubah begitu aja. berubah jadi poweranger, spongebob, upin ipin, sampai berubah jadi ibu-ibu PKK. tapi itu yang membuat laki-laki menyukai seorang wanita. dan mungkin, itu sebabnya gue memulai cerita baru dengan Shenna. Gue gak tau nama panjangnya apa, yang gue tau cuma nama cewek bertubuh seksi itu adalah Shenna. Ada yang unik dari kedekatan gue dengan shenna. Awalnya, pada sabtu malam sepupu gue Pani mengajak gue buat main-main ke rumah pacarnya. Katanya ketimbang gue bengong dirumah, bagusan gue ikut dengan dia. Katanya lagi, disana banyak cewek cewek cantik berkeliaran di sekitar teras rumah pacacnya Pani. Dan lo tau mas bro, pacarnya Pani adalah Shenna.
“Hai sayang” sapa Pani sambil mengecup keningnya.
“Hai juga sayang, kamu apa kabar” jawab Shenna menggoda.
“ya seperti yang kamu lihat sayang” jawab Pani.
Diselah pembicaraan mereka, Shenna melirik ke arah gue. Dan gue yakin, lo juga tau gimana rasanya dilirik sama cewek bohai -mendiring bulu jaketku-. Ditambah lagi, dia nanya gini ke Pani “Cowok cakep mana tuh yang kamu bawa?”. Eeuuuhhh... rasanya mas bro, pengen gue guling-guling ditanah kesenangan dibilang cakep sama cewek bohai itu. Tapi gue tetap jaga gaya cool gue didepan dia.
“ini...? ohh, ini sepupu aku sayang. Tadi aku lihat dia bengong di rumah, jadi aku ajak aja kesini.”
“oohhh, yaudah, kok ga dikenalin ke aku sayang...?”
Aduh mas bro... ga bisa di ungkapkan dengan kata kata deh. –maaf ya mbak bro, urusan cowok, mbak bro duduk manis dengerin cerita kita aja dulu-. Apalagi waktu di kenalin ke gue, “hai, Shenna” tangannya itu lembut banget mas bro. jarang-jarang gue bisa megang tangan cewek selembut ini. Gue hanya bisa terdiam dan menikmati fantasi-fantasi yang hadir di awang-awang gue. “Takkkk” suara tepukan tangan Pani ke pundak gue.
“Udah dong, jangan lama-lama. Nanti naksir pula kau sama pacar aku” ucap Pani.
Gue cuma bisa terus senyum sambil melirik cewek-cewek yang sedang berkeliaran di teras rumah Shenna. Pani ga bohong, memang cewek-cewek disini pada cantik dan bohai semua. Tapi, jika di dikumpulin semua cewek disitu, tetap Shenna yang memegang peringkat satu atas penghargaan keseksian dan kebohaian yang dimilikinya.
Akhirnya setiap malam minggu, gue minta ikutan ke rumah Shenna untuk nyari pacar. Dan tetap, hati gue gak bisa bohong kalau gue tetap milih Shenna walau Shenna adalah pacar sepupu gue. Satu bulan penuh, malam minggu gue habiskan di rumah Shenna, dan gue gak nyangka bahwa ini akan berakhir tragis buat Pani. Mereka putus dengan masalah yang GAJE alias gak jelas tepat di minggu ke empat gue datang ke rumah Shenna. Awalnya gue nganggap ini adalah suatu musibah. Tapi tiga hari setelah mereka putus, Shenna langsung SMS gue. Dalam hati gue bertanya-tanya “ada apa si bohai sms gue”. Ternyata setelah gue buka, dia nyuruh gue datang ke rumahnya buat jadi teman curhatnya. Selama satu minggu gue jadi pendengar budiman pribadinya tanpa ada satu patahan kata yang ngebantah perkataan dia. Dan tepat di satu minggu dia curhat ke gue, gue langsung beranikan diri gue buat bilang “Shen, aku suka sama kamu”. Shenna tiba-tiba terdiam terpaku. Gue sangka dia bakalan marah ke gue karena gue lancang ngungkapin perasaan gue. Tapi dia malah jawab “ia, aku mau jadi pacar kamu”. Dalam hati gue bilang gini  “Ini cewek kapan gue nembak dia sih?”. Tapi gak masalah, memang ini maunya gue kok. Dan hari itu kita jadian, dia adalah pacar pertama gue. Beruntung banget rasanya dapat cewek bohai seperti dia. Tapi gue samasekali ga pernah ngelakuin apa-apa dengan dia –ngerti lah-. Paling hebat, Cuma pegang tangan doang. Tiap hari gue jumpa dengan dia di rumahnya, tanpa kenal waktu, cuaca, dan keadaan kantong. Tapi ini gak berlangsung lama. Gue harus ngelanjutin sekolah gue ke luar kota. Dan Shenna ngerespond baik niat gue untuk sekolah di luar kota. Dan kita sepakat buat ngejalanin yang namanya Long Distern Relationship yang biasa disebutin anak-anak muda LDR. Awal kita ngejalani hal itu terasa nyesek banget. Tapi seminggu-duaminggu kita mulai terbiasa dengan dunia baru kita masing-masing. Kita tetap menjalin hubungan ini dengan baik. Hingga bulan ke dua kita pacaran, gue dapat kabar bahwa dia sudah punya pacar baru disana. Itu lebih dari nyesek buat gue. Lo tau kan mas bro, mbak bro, gimana rasanya kalau kita punya pacar pertama, terus dia khianati kita lagi. Tapi gue udah kebal dengan yang namanya pengkhianatan. Gue juga gak mau kalah dengan Shenna. Diam-diam, gue juga udah ngelirik cewek baru di kota ini. Seminggu kemudian, gue terus buat kesalahan-kesalahan dengan melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh Shenna supaya gue diputusin. Dan akhirnya dia minta putus. Itu terhormat banget buat gue mas bro, mbak bro. gue lebih memilih diputusin cewek daripada harus gue yang mutusin tu cewek. Karena gue tau, cewek itu kalau diputusin pasti sakit hatinya membekas banget. Gue tetap mau jaga perasaan cewek karena gue sadar, gue juga dilahirkan oleh seorang wanita juga. Jadi gue lebih memilih untuk disakiti daripada gue harus menyakiti. Itu adalah sesuatu hal yang bijak buat gue. Gue coba move on dari semua hal yang berkaitan dengan yang namanya Shenna. Termasuk ke-bohai-an. Dan gue mulai melirik tetangga gue di kota baru gue itu. Tapi itu semua gak berjalan dengan sempurna. Malah gue jadian sama...



to be continue...

No comments: