Oleh : Nuriza Auliatami
Selamat malam untuk kau yang sedang tenang bersama
Tuhan, Pa.
Aku ingin kabarkan, Baru saja, kami melakoni hal
yang kau cintai.
Musikalisasi puisi.
Pa, tak sempat aku lihat wajahmu.
Kendatipun, cinta yang kau tinggalkan sudah lebih
dari cukup bagiku.
Sebab dengan cintamu, Pa
Kagum merasuki jiwa pepasir dipantai ; tak tau
jumlahnya berapa.
Aduh, Pa-
Telat aku. Seharusnya kabar ini ku sampaikan 20 Juli
lalu.
Saat dunia bersuka menyambut sang perajut.
Adalah hati-hati pecinta yang kau rajut dengan
cinta, pula.
Pa, tiga
ramadhan sudah.
Kau dipangkuan Tuhan.
Tanpamu,
Aku seperti memuja malam tanpa bintang, sekarang!
Dan aku, tak lebih dari aku yang aku.
tapi, apalagi yang lidah hendak silatkan?
Cinta Tuhan kepadamu selalu lebih sejengkal---dari kami.
Kualasimpang, Aceh Tamiang, 23 Juli 2014.