Tuesday 12 February 2013

Cerita si penjual jambu

Oleh: Nuriza Auliatami  
teriak ku dalam hidup...
dengan nada sengau...
bercerita tentang perih...
anak yang berjualan jambu itu...
kini sudah tidak lagi tampak di mata...
aku rindu mendengar suara sengaunya...
yang selalu berceloteh tentang mahalnya harga hidup...
harus punya rupiah limaribu setiap pagi, siang, dan petang...
menghentikan nada kroncong brisik...
dari cacing cacing yang bergelumat dalam pangkal hati...
Tidak...!
dia belum pergi...
dia masih ada disini...
masih berpapah di muka bumi...
dan bercerita...
"habis sudah tempat ku bercerita...
habis sudah tempat ku bermanja...
yang ada, serasa tak pernah memanjakan...
aku hidup tanpa rasa manja...
aku hidup tanpa sikap manja...
aku hidup tanpa hidup...
aku hidup.
suram...!
aku masih hidup..."