Seruan
dan Peringatan Allah Ta'ala
1. Rasulullah Saw bersabda bahwa
Allah 'Azza wajalla berfirman, "Anak Adam mendustakan Aku padahal tidak
seharusnya dia berbuat demikian. Dia mencaci Aku padahal tidak seharusnya
demikian. Adapun mendustakan Aku adalah dengan ucapannya bahwa "Allah
tidak akan menghidupkan aku kembali sebagaimana menciptakan aku pada
permulaan". Ketahuilah bahwa tiada ciptaan (makhluk) pertama lebih mudah
bagiku daripada mengulangi ciptaan. Adapun caci-makinya terhadap Aku ialah
dengan berkata, "Allah mempunyai anak". Padahal Aku Maha Esa yang
bergantung kepada-Ku segala sesuatu. Aku tiada beranak dan tiada pula
diperanakkan dan tidak ada seorangpun setara dengan Aku." (HR. Bukhari)
2. Dalam hadits Qudsi dijelaskan
bahwa Allah Ta'ala berfirman: "Hai anak Adam, kamu tidak adil terhadap-Ku.
Aku mengasihimu dengan kenikmatan-kenikmatan tetapi kamu membenciKu dengan
berbuat maksiat-maksiat. Kebajikan kuturunkan kepadamu dan
kejahatan-kejahatanmu naik kepada-Ku. Selamanya malaikat yang mulia datang
melapor tentang kamu tiap siang dan malam dengan amal-amalmu yang buruk. Tetapi
hai anak Adam, jika kamu mendengar perilakumu dari orang lain dan kamu tidak
tahu siapa yang disifatkan pasti kamu akan cepat membencinya." (Ar-Rafii
dan Ar-Rabii').
3. Anak Adam mengganggu Aku, mencaci-maki jaman (masa), dan Akulah jaman. Aku
yang menggilirkan malam dan siang. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Allah Ta'ala berfirman (dalam hadits Qudsi) : "Kebesaran (kesombongan
atau kecongkakan) pakaianKu dan keagungan adalah sarungKu. Barangsiapa merampas
salah satu (dari keduanya) Aku lempar dia ke neraka (jahanam)." (HR. Abu
Dawud)
5. Berbaik sangka terhadap Allah
termasuk ibadah yang baik. (HR. Abu Dawud)
6. Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu.
Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga. (Artinya, mengenalnya dan
melaksanakan hak-hak nama-nama itu). ( HR. Bukhari)
7. Allah 'Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Hai anak Adam, Aku
menyuruhmu tetapi kamu berpaling, dan Aku melarangmu tetapi kamu tidak
mengindahkan, dan Aku menutup-nutupi (kesalahan-kesalahan)mu tetapi kamu tambah
berani, dan Aku membiarkanmu dan kamu tidak mempedulikan Aku. Wahai orang yang
esok hari bila diseru oleh manusia akan menyambutnya, dan bila diseru oleh Yang
Maha Besar (Allah) dia berpaling dan mengesampingkan, ketahuilah, apabila kamu
minta Aku memberimu, jika kamu berdoa kepada-Ku Aku kabulkan, dan apabila kamu
sakit Aku sembuhkan, dan jika kamu berserah diri Aku memberimu rezeki, dan jika
kamu mendatangiKu Aku menerimamu, dan bila kamu bertaubat Aku ampuni
(dosa-dosa)mu, dan Aku Maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih." (HR.
Tirmidzi dan Al Hakim)
Perihal
Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul
1. Tiada Allah mengutus seorang
nabi kecuali pasti dia penggembala domba. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Kami (para nabi) tidak diwarisi (meninggalkan warisan). Apa yang kami
tinggalkan adalah sodaqoh (untuk umat). (HR. Bukhari)
3. Sesungguhnya Allah mengharamkan
(mencegah) bumi makan jasad nabi-nabi. (HR. Al Hakim)
4. Sesungguhnya tidak layak bagi seorang nabi memasuki rumah yang mewah. (HR.
Ibnu Hibban)
5. Isa bin Maryam melihat sendiri
seorang yang mencuri, lalu Isa 'Alaihissalam berkata kepada orang itu,
"Kamu mencuri." Tapi pencuri itu menjawab, "Tidak, demi Allah
yang tiada Tuhan kecuali Dia." Isa lalu berkata lagi, "Aku beriman
kepada Allah dan mendustakan mataku sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)
Muhammad
Rasulullah Saw
1. Rasulullah Saw bersabda:
"Aku kesayangan Allah (dan tidak congkak). Aku membawa panji
"PUJIAN" pada hari kiamat, di bawahnya Adam dan yang sesudahnya (dan
tidak congkak). Aku yang pertama pemberi syafa'at dan yang diterima syafaatnya
pada hari kiamat (dan tidak congkak). Aku yang pertama menggerakkan pintu surga
dan Allah membukanya untukku dan aku dimasukkanNya bersama-sama orang-orang
beriman yang fakir (dan tidak congkak). Dan Aku lah paling mulia dari kalangan
terdahulu dan terbelakang di sisi Allah (dan tidak congkak)." (HR.
Tirmidzi)
2. Ketika Aisyah Ra ditanya tentang
akhlak Rasulullah Saw, maka dia menjawab, "Akhlaknya adalah Al
Qur'an." (HR. Abu Dawud dan Muslim)
3. Aku penutup para nabi. Tidak ada nabi lagi sesudah aku. (HR. Ahmad dan Al
Hakim)
4. Aku diberi (oleh Allah) hikmah-hikmah yang banyak dalam ucapan-ucapan yang
sedikit. (Maksudnya, ucapan-ucapan beliau singkat tetapi mengandung makna yang
luas dan dalam). (HR. Ahmad)
5. Kepada Rasulullah Saw disarankan agar mengutuk orang-orang musyrik. Tetapi
beliau menjawab: "Aku tidak diutus untuk (melontarkan) kutukan, tetapi
sesungguhnya aku diutus sebagai (pembawa) rahmat." (HR. Bukhari dan
Muslim)
6. Anas Ra, pembantu rumah tangga Nabi Saw berkata, "Aku membantu rumah
tangga Nabi Saw sepuluh tahun lamanya, dan belum pernah beliau mengeluh
"Ah" terhadapku dan belum pernah beliau menegur, "kenapa kamu
lakukan ini atau kenapa tidak kau lakukan ini." (HR. Ahmad)
7. Rasulullah Saw melakukan shalat
malam sehingga kedua kakinya bengkak. Beliau juga tidak senang bila ada orang
berjalan di belakangnya. (Artinya, tidak sejajar dan berjalan di belakangnya
dengan maksud untuk menghormati beliau.) (HR. Bukhari dan Muslim)
8. Anas Ra berkata, "Rasulullah Saw adalah orang yang paling baik, paling
dermawan (murah tangan), dan paling berani". (HR. Ahmad)
9. Tiada seorang beriman hingga aku lebih dicintai dari ayahnya, anaknya, dan
seluruh manusia. (HR. Bukhari)
10. Aku Muhammad dan Ahmad (terpuji), yang dihormati, yang menghimpun manusia,
nabi (penyeru) taubat, dan nabi (penyebar) rahmat. (HR. Muslim)
Ketinggian
Al-Qur'an
1. Aku tinggalkan untuk kalian dua
perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah
(Al Qur'an) dan sunnah Rasulullah Saw. (HR. Muslim)
2. Sesungguhnya Allah, dengan kitab ini (Al Qur'an) meninggikan derajat
kaum-kaum dan menjatuhkan derajat kaum yang lain. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Maksudnya: Barangsiapa yang berpedoman dan mengamalkan isi Al Qur'an maka Allah
akan meninggikan derajatnya, tapi barangsiapa yang tidak beriman kepada Al
Qur'an maka Allah akan menghinakannya dan merendahkan derajatnya.
3. Apabila seorang ingin berdialog dengan Robbnya maka hendaklah dia membaca Al
Qur'an. (Ad-Dailami dan Al-Baihaqi)
4. Orang yang pandai membaca Al
Qur'an akan bersama malaikat yang mulia lagi berbakti, dan yang membaca tetapi
sulit dan terbata-bata maka dia mendapat dua pahala. (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Sebaik-baik kamu ialah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya. (HR.
Bukhari)
6. Orang yang dalam benaknya tidak ada sedikitpun dari Al Qur'an ibarat rumah
yang bobrok. (Mashabih Assunnah)
7. Barangsiapa mengulas Al Qur'an tanpa ilmu pengetahuan maka bersiaplah
menduduki neraka. (HR. Abu Dawud)
Penjelasan:
Maksud hadits ini adalah menterjemah, menafsirkan atau menguraikan Al Qur'an
hanya dengan akal pikirannya sendiri tanpa panduan dari hadits Rasulullah,
panduan dari para sahabat dan ulama yang shaleh, serta tanpa akal dan naqal
yang benar.
8. Barangsiapa menguraikan Al Qur'an dengan akal pikirannya sendiri dan benar,
maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan. (HR. Ahmad)
9. Barangsiapa membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu pahala dan
satu pahala diganjar sepuluh kali lipat. (HR. Tirmidzi)
Larangan
Mencaci Sahabat-Sahabat Rasulullah Saw
1. Janganlah kamu mencaci-maki
sahabat-sahabatku. Kalau ada orang yang menafkahkan emas sebesar gunung Uhud,
tidak akan mencapai satu cupak
[1] atau separonya dari yang telah
mereka infakkan. (Mashabih Assunnah)
2. Sahabat-sahabatku ibarat
bintang-bintang. Barangsiapa menelusuri salah satunya dia mendapat petunjuk
jalan. (Ad-daarami)
Catatan Kaki:
[1] Satu cupak kurang lebih 1 Ons
Perintah
Berpegang Pada Ad-Diin-Nya
1. Sesungguhnya agama ini mudah dan
tiada seorang yang mempersulit agama, kecuali pasti dikalahkannya. Bertindaklah
tepat, lakukan pendekatan, sebarkan berita gembira, permudahlah dan gunakan
siang dan malam hari serta sedikit waktu fajar sebagai penolongmu. (HR. Bukhari)
2. Tiada manusia mengabaikan sesuatu dari urusan agama untuk kepentingan
keduniaan mereka, kecuali Allah menimbulkan bagi mereka perkara-perkara yang
lebih membahayakan mereka. (HR. Ahmad)
3. Sesungguhnya Allah mengutus
kepada umat ini pada penghujung tiap seratus tahun orang yang memperbaharui
(ajaran) agama mereka. (HR. Abu Dawud dan Al Hakim)
4. Akan datang satu masa, hati seorang mukmin cair sebagaimana cairnya timah
dalam api disebabkan melihat bala dan peristiwa yang merugikan agamanya tetapi
dia tidak mampu merubahnya. (Aththusi)
5. Agama ini kokoh dan kuat. Masukilah dengan lunak dan jangan sampai timbul
dalam dirimu kejenuhan beribadah kepada Robbmu. (HR. Al-Baihaqi)
6. Yang menyebabkan agama cacat ialah hawa nafsu. (HR Asysyihaab)
7. Umatku dibebaskan (dari tuntutan) disebabkan kesalahan (yang tidak
disengaja), lupa dan terhadap apa yang dipaksakan kepada mereka. (HR. Ath
Thobari)
8. Tidak ada alasan bagi seseorang untuk diampuni dan kembali kepada jalan
Allah yang telah Allah tangguhkan ajalnya sehingga dia sudah mencapai usia enam
puluh tahun. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Jadi bila sudah mencapai usia 60 tahun dan belum mau bertobat atas perbuatan
dosanya maka tidak ada lagi alasan baginya pada saat menghadapi perhitungan
Allah.
9. Allah menyukai akan
rukhsah-rukhsah-Nya
[1]
diterima dan diamalkan sebagaimana seorang hamba menyukai pengampunan-Nya. (HR.
Ath Thobari)
10. Sesungguhnya Allah akan mendukung (mengokohkan) agama ini (Islam) dengan
perantaraan seorang yang durhaka. (Mutafaq'alaih)
Catatan Kaki:
[1]
Rukshah artinya dispensasi dan keringanan-keringanan dari Allah, seperti shalat
Qoshar dan berbuka (tidak puasa) bagi musafir.
Islam
- Iman - Ihsan
1. Pada suatu hari kami (Umar Ra
dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah Saw. Lalu muncul di hadapan
kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak
tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia
langsung duduk menghadap Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki
Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah
Saw, seraya berkata, "Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam." Lalu
Rasulullah Saw menjawab, "Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan
kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu." Kemudian dia bertanya
lagi, "Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah Saw menjawab,
"Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya."
Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan."
Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya
walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda. Dia
bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)."
Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang
bertanya." Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang
tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita
melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang,
melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung
bertingkat." Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu
Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang
yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar) menjawab, "Allah dan rasul-Nya
lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril
datang untuk mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)
2. Iman terbagi dua, separo dalam sabar dan separo dalam syukur. (HR.
Al-Baihaqi)
3. Iman paling afdol ialah apabila kamu mengetahui bahwa Allah selalu
menyertaimu dimanapun kamu berada. (HR. Ath Thobari)
4. Sufyan bin Abdullah berkata,"Ya Rasulullah, terangkan kepadaku tentang
Islam. Aku tidak akan bertanya lagi kepada orang lain." Lalu Rasulullah
Saw menjawab, "Ikrarkanlah (katakan): Aku beriman kepada Allah, kemudian
berlakulah jujur (istiqomah)." (HR. Muslim)
5. Peliharalah (perintah dan larangan) Allah, niscaya kamu akan selalu
merasakan kehadiran-Nya. Kenalilah Allah waktu kamu senang, niscaya Allah akan
mengenalimu waktu kamu dalam kesulitan. Ketahuilah, apa yang luput dari kamu
adalah sesuatu yang pasti tidak mengenaimu dan apa yang akan mengenaimu pasti
tidak akan meleset dari kamu. Kemenangan (keberhasilan) hanya dapat dicapai
dengan kesabaran. Kelonggaran bersamaan dengan kesusahan dan datangnya
kesulitan bersamaan dengan kemudahan. (HR. Tirmidzi)
6. Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang
kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para
sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud
orang asing (aneh) itu?" Lalu Rasulullah menjawab, "Orang yang
melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan pengrusakan."
(HR. Muslim)
7. Umat terdahulu selamat (jaya)
karena teguhnya keyakinan dan zuhud. Dan umat terakhir kelak akan binasa karena
kekikiran (harta dan jiwa) dan cita-cita kosong." (Ibnu Abi Ad-Dunia)
8. Tiga perkara berasal dari iman:
(1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan "Laailaaha illallah"
karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam karena
sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak Allah mengutusku
sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal tidak dapat
dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang adil; (3)
Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)
9. Pokok segala urusan ialah Al Islam dan tiangnya adalah shalat, dan puncaknya
(atapnya) adalah berjihad. (HR. Tirmidzi)
10. Tiada lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada lurus
hatinya sehingga lurus lidahnya. (HR. Ahmad)
Keistimewaan
Muslimin dan Mukminin
1. Tidak ada orang yang lebih mulia
di sisi Allah dari seorang mukmin. (HR. Ath-Thabrani)
2. Umatku (umat Muhammad) ibarat air hujan, tidak diketahui mana yang lebih
baik awalnya atau akhirnya. (Mashabih Assunnah)
3. Sesungguhnya di kalangan hamba-hamba Allah ada orang yang apabila memohonkan
sesuatu maka Allah akan menerimanya (mengabulkannya). (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Waspadalah terhadap firasat seorang mukmin. Sesungguhnya dia melihat dengan
nur Allah." (HR. Tirmidzi dan Ath-Thabrani)
5. Sebaik-baik umatku adalah
apabila pergi (musafir) dia berbuka puasa dan shalat Qashar, dan jika berbuat
kebaikan merasa gembira, tetapi apabila melakukan keburukan dia beristighfar.
Dan seburuk-buruk umatku adalah yang dilahirkan dalam kenikmatan dan dibesarkan
dengannya, makanannya sebaik-baik makanan, dia mengenakan pakaian mewah-mewah
dan bila berkata tidak benar (tidak jujur). (HR. Ath-Thabrani)
6. Barangsiapa menyenangi amalan kebaikannya dan menyedihkan (bersedih dengan)
keburukannya maka dia adalah seorang mukmin. (HR. Al Hakim)
7. Akan ada suatu umat dari umatku
yang masih tetap melaksanakan perintah Allah, maka tidak akan membahayakan
mereka orang-orang yang mengecewakan dan menentangnya dan sampai tiba ketentuan
Allah mereka tetap dalam penderitaan tersebut. (HR. Al Hakim)
8. Orang yang shaleh selalu
mendapat tekanan-tekanan. (HR. Al Hakim)
9. Allah Azza wajalla mewajibkan
tujuh hak kepada seorang mukmin terhadap mukmin lainnya, yaitu: (1) melihat
saudara seimannya dengan rasa hormat dalam pandangan matanya; (2) mencintainya
di dalam hatinya; (3) menyantuninya dengan hartanya; (4) tidak menggunjingnya
atau mendengar penggunjingan terhadap kawannya; (5) menjenguknya bila sakit;
(6) melayat jenazahnya; (7) dan tidak menyebut kecuali kebaikannya sesudah ia
wafat. (HR. Ibnu Baabawih)
10. Sebaik-baik kamu ialah yang
diharapkan kebaikannya dan aman dari kejahatannya, dan seburuk-buruk kamu ialah
yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak aman dari kejahatannya. (HR.
Tirmidzi dan Abu Ya'la)
11. Mencaci-maki seorang mukmin
adalah suatu kejahatan, dan memeranginya adalah suatu kekufuran. (HR. Muslim)
12. Aku mengagumi seorang mukmin.
Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia
memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal
walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya. (HR. Ahmad
dan Abu Dawud)
13. Seorang mukmin yang kuat lebih
baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala
kebaikan. Peliharalah apa-apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan
Allah, dan jangan lemah semangat (patah hati). Jika ditimpa suatu musibah
janganlah berkata, "Oh andaikata aku tadinya melakukan itu tentu berakibat
begini dan begitu", tetapi katakanlah, "Ini takdir Allah dan apa yang
dikehendaki Allah pasti dikerjakan-Nya." Ketahuilah, sesungguhnya ucapan:
"andaikata" dan "jikalau" membuka peluang bagi (masuknya)
karya (kerjaan) setan." (HR. Muslim)
14. Seorang muslim ialah yang
menyelamatkan kaum muslimin (lainnya) dari (kejahatan) lidah dan tangannya.
Seorang mukmin ialah yang dipercaya oleh kaum beriman terhadap jiwa dan harta
mereka, dan seorang muhajir ialah yang berhijrah meninggalkan dan menjauhi
keburukan (kejahatan). (HR. Ahmad)
15. Seorang mukmin tidak akan
digigit dua kali dari lobang yang satu (sama). (Mutafaq'alaih)
16. Tidak halal bagi seorang muslim
menakut-nakuti saudaranya yang muslim. (HR. Abu Dawud)
17. Seorang mukmin bukanlah
pengumpat dan yang suka mengutuk, yang keji dan yang ucapannya kotor. (HR.
Bukhari)
Keutamaan
Mempelajari Fiqih dan Ilmu Agama
1. Apabila Allah menginginkan
kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama.
Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar. (HR. Bukhari)
2. Para
ulama fiqih adalah pelaksana amanat para rasul selama mereka tidak memasuki
(bidang) dunia. Mendengar sabda tersebut, para sahabat bertanya, "Ya
Rasulullah, apa arti memasuki (bidang) dunia?" Beliau menjawab,
"Mengekor kepada penguasa dan kalau mereka melakukan seperti itu maka
hati-hatilah terhadap mereka atas keselamatan agamamu. (HR. Ath-Thabrani)
3. Rasulullah Saw bersabda :
"Ya Allah, rahmatilah khalifah-khalifahku." Para
sahabat lalu bertanya, "Ya Rasulullah, siapakah khalifah-khalifahmu?"
Beliau menjawab, "Orang-orang yang datang sesudahku mengulang-ulang
pelajaran hadits-hadits dan sunahku dan mengajarkannya kepada orang-orang
sesudahku." (HR. Ar-Ridha)
Hari
Kiamat dan Hisab
1. Seorang Arab Badui bertanya,
"Kapankah tibanya kiamat?" Nabi Saw lalu menjawab, "Apabila
amanah diabaikan maka tunggulah kiamat." Orang itu bertanya lagi,
"Bagaimana hilangnya amanat itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab,
"Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka
tunggulah kiamat." (HR. Bukhari)
2. Mendekati kiamat akan terjadi
fitnah-fitnah seolah-olah kepingan-kepingan malam yang gelap-gulita. Seorang
yang pagi hari beriman maka pada sore harinya menjadi kafir, dan orang yang
pada sore harinya beriman maka pada pagi harinya menjadi kafir, dia menjual
agamanya dengan (imbalan) harta-benda dunia. (HR. Abu Dawud)
3. Belum terjadi kiamat sehingga orang-orang dari umatku kembali menyembah
berhala-berhala selain Allah. (HR. Abu Dawud)
4. Belum terjadi kiamat sebelum seorang yang melewati kuburan berkata,
"Alangkah baiknya sekiranya aku di tempat orang ini." (Maksudnya, dia
ingin mati dan tidak ingin hidup karena beban berat yang selalu dihadapinya).
(HR Bukhari)
5. Belum akan terjadi kiamat sehingga anak selalu menjengkelkan kedua orang
tuanya, banjir di musim kemarau, kaum penjahat melimpah, orang-orang terhormat
(mulia) menjadi langka, anak-anak muda berani menentang orang tua serta orang
jahat dan hina berani melawan yang terhormat dan mulia. (HR. Asysyihaab).
6. Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yang menyebut :
"Allah, Allah." (HR. Muslim)
7. Belum akan datang kiamat
sehingga seorang membunuh tetangganya, saudaranya dan ayahnya. (HR. Bukhari)
8. Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba membangun dan
memperindah masjid-masjid. (HR. Abu Dawud)
9. Di antara tanda-tanda kiamat
ialah ilmu terangkat, kebodohan menjadi dominan, arak menjadi minuman biasa,
zina dilakukan terang-terangan, wanita berlipat banyak, dan laki-laki berkurang
sehingga lima
puluh orang wanita berbanding seorang pria. (HR. Bukhari)
10. Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan
bangunan-bangunan yang megah. (HR. Bukhari)
11. Belum akan tiba kiamat sehingga
merajalela 'Alharju'. Para sahabat lalu
bertanya, "Apa itu 'Alharju', ya Rasulullah?" Lalu beliau
menjawab,"Pembunuhan... pembunuhan..." (HR. Ahmad)
12. Belum akan tiba kiamat melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika
terbit dari Barat maka seluruh umat manusia akan beriman. Pada saat itu tidak
bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman
sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
13. Belum akan tiba kiamat sehingga
harta banyak dan melimpah, dan orang ke luar membawa zakat hartanya tetapi
tidak ada yang mau menerimanya, dan negeri-negeri Arab kembali menjadi
rerumputan hijau dengan sungai-sungai mengalir. (HR. Muslim)
14. Tibanya kiamat atas
makhluk-makhluk yang jahat. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Artinya : Saat kiamat tiba, tidak ada lagi orang yang beriman. Jadi yang
ditimpa azab kiamat ialah orang-orang yang jahat.
15. Saat akan tiba kiamat, jaman
saling mendekat. Satu tahun seperti sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu
seperti sehari, sehari seperti satu jam dan satu jam seperti menyalakan kayu
dengan api. (HR. Tirmidzi)
Penjelasan:
Jika kiamat tiba maka rotasi bumi makin cepat. Kalau rotasi sekarang 1000 mil
per jam, maka dapat diperkirakan pada hari kiamat tujuh kali atau dua belas
kali bahkan lebih.
16. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya. Tiada tiba kiamat melainkan
telah merata dan merajalela dengan terang-terangan segala perbuatan mesum dan
keji, pemutusan hubungan kekeluargaan, beretika (berakhlak) buruk dengan
tetangga, orang yang jujur (amanat) dituduh berkhianat, dan orang yang khianat
diberi amanat (dipercaya). (HR. Al Hakim)
17. Belum akan tiba kiamat sehingga
kaum muslimin berperang dengan orang-orang Yahudi. Kaum muslimin membunuh
mereka dan mereka bersembunyi di balik batu dan pohon-pohonan. Lalu batu dan
pohon-pohon berkata, "Wahai kaum muslimin, wahai hamba Allah, ini orang
Yahudi di belakang saya. Mari bunuhlah dia." Kecuali pohon
"Gharqad" yang tumbuh di Baitil Maqdis. Itu adalah pohon orang-orang
Yahudi. (HR. Ahmad)
18. Orang-orang ahli (Laailaaha illallah) tidak akan mengalami kesepian tatkala
wafat, saat di kuburan dan ketika dibangkitkan. Seolah-olah aku melihat mereka
ketika dibangkitkan (pada tiupan sangkakala yang kedua). Mereka sedang menyingkirkan
tanah (pasir) dari kepala mereka seraya berkata, "Alhamdulillah, yang
telah menghilangkan duka-cita dari kami." (HR. Abu Ya'la)
19. Kamu akan dibangkitkan pada hari kiamat tanpa sandal, telanjang bulat dan
tidak dikhitan. Aisyah bertanya, "Ya Rasulullah, laki-laki dan perempuan
saling melihat (aurat) yang lain?" Nabi Saw menjawab, "Pada saat itu
segala urusan sangat dahsyat sehingga orang tidak memperhatikan (mengindahkan)
hal itu." (Mutafaq'alaih)
20. Didatangkan kebaikan-kebaikan
(pahala) dan kejahatan-kejahatan (dosa) seorang hamba, lalu saling mengikis dan
bila masih tersisa kebaikan (pahala) itu Allah akan melapangkannya untuk masuk
surga. (HR. Bukhari)
21. Seorang anak Adam sebelum
menggerakkan kakinya pada hari kiamat akan ditanya tentang lima perkara: (1)
Tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya; (2) Tentang masa mudanya, apa yang
telah dilakukannya; (3) Tentang hartanya, dari sumber mana dia peroleh dan (4)
dalam hal apa dia membelanjakannya; (5) dan tentang ilmunya, mana yang dia amalkan.
(HR. Ahmad)
22. Amal seseorang tidak dapat menyelamatkannya. Seorang sahabat lantas
bertanya tentang sabda tersebut, "Termasuk engkau juga, ya
Rasulullah?" Rasulullah lalu menjawab, "Ya, aku juga, kecuali
dikarunia Allah dengan rahmat-Nya. Walaupun demikian kamu harus berbuat yang
benar (baik)." (HR. Bukhari dan Muslim)
23. Yang pertama diadili antara
manusia pada hari kiamat ialah kasus pembunuhan. (HR. Muslim)
Surga
dan Neraka
1. Surga dikelilingi oleh hal-hal
yang tidak disukai dan neraka dikelilingi oleh syahwat. (HR. Bukhari)
2. Aku menjenguk ke surga, aku dapati kebanyakan penghuninya orang-orang
fakir-miskin dan aku menjenguk ke neraka, aku dapati kebanyakan penghuninya
kaum wanita. (HR. Ahmad)
3. Tiada sesuatu yang disesali oleh
penghuni surga kecuali satu jam yang mereka lewatkan (di dunia) tanpa mereka
gunakan untuk berzikir kepada Allah Azza wajalla. (HR. Ad-Dailami)
4.
Aku (Rasulullah Saw) bertemu (nabi)
Ibrahim ketika Isra'. Dia berkata, "Ya Muhammad, sampaikan salamku kepada
umatmu dan beritahukan mereka: "Sesungguhnya surga itu baik lahannya,
tawar airnya, lembah-lembahnya datar dan tanamannya: 'Subhanallah
walhamdulillah walailaha illallah wallahu akbar'." [hadits ini tidak dituliskan siapa yang meriwayatkannya,
karena itu saya sertakan teks arabnya]
5. Tidak ada di surga sesuatu yang
sama seperti yang ada di dunia kecuali nama-nama orang. (Ath-Thabrani)
6. Rasulullah Saw bersabda bahwa
Allah Swt berfirman: "Aku menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shaleh
apa-apa yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan belum
pernah terlintas dalam benak manusia. Oleh karena itu bacalah kalau kamu suka
ayat: 'Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu
(bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan.' (As-Sajdah: 17)."
(Mutafaq'alaih)
7. Penghuni neraka ialah orang yang
buruk perilaku dan akhlaknya dan orang yang berjalan dengan sombong, sombong
terhadap orang lain, menumpuk harta kekayaan dan bersifat kikir. Adapun
penghuni surga ialah rakyat yang lemah, yang selalu dikalahkan. (HR. Al Hakim
dan Ahmad)
8. Azab yang paling ringan di
neraka pada hari kiamat ialah dua butir bara api di kedua telapak kakinya yang
dapat merebus otak. (HR. Tirmidzi)
9. Api anak Adam yang biasa dipakai
untuk memasak adalah bagian dari tujuh puluh bagian api neraka. (Artinya, panas
di neraka 70 kali lipat panas api di dunia). (HR. Bukhari)
10. Nabi Saw masuk surga, orang
yang mati syahid, anak yang belum dewasa (baligh) dan anak perempuan kecil yang
dikubur hidup-hidup masuk surga juga. (HR. Abu Dawud)
Sunnah-Sunnah
Yang Utama
1. Orang yang berpegangan kepada
sunahku pada saat umatku dilanda kerusakan maka pahalanya seperti seorang
syahid. (HR. Ath-Thabrani)
2. Barangsiapa dikaruniai Allah
kenikmatan hendaklah dia bertahmid (memuji) kepada Allah, dan barangsiapa
merasa diperlambat rezekinya hendaklah dia beristighfar kepada Allah.
Barangsiapa dilanda kesusahan dalam suatu masalah hendaklah mengucapkan
"Laa haula walaa quwwata illaa
illaahil'aliyyil'adzhim." (Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan
pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung)" (HR. Al-Baihaqi dan
Ar-Rabii')
3. Orang yang cerdik ialah orang
yang dapat menaklukkan nafsunya dan beramal untuk bekal sesudah wafat. Orang
yang lemah ialah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan muluk terhadap
Allah. (HR. Abu Dawud)
4. Angin adalah dari kebaikan Allah
yang membawa rahmat dan azab, maka janganlah kamu mencaci-makinya. Mohonlah
kepada Allah limpahan kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari
keburukannya. (HR. Bukhari)
5. Rasulullah Saw melarang bernazar
dengan sabdanya : "Sesungguhnya itu (nazar) tidak dapat menolak sedikitpun
dari takdir dan hanya penarikan uang dari orang bakhil." (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Orang bakhil tidak bisa ditarik uangnya dengan rela hati, tetapi dimungkinkan
melalui nazar.
6. Anas Ra berkata,"Kami
bertanya kepada Rasulullah Saw, "Bila berjumpa sahabat (saudara seiman)
apakah kita saling membungkuk?" Nabi Saw menjawab, "Tidak usah."
Kami bertanya lagi, "Apakah berpelukan satu sama lain?" Nabi
menjawab, "Tidak, tetapi cukup dengan saling bersalaman." (HR. Ibnu
Majah)
7. Rasulullah Saw melarang kami
mengenakan pakaian dari sutera, memakai cincin emas dan minum dengan tempat
yang biasa dipakai untuk minum arak (seperti kendi). (HR. An-Nasaa'i)
Keterangan:
Khusus untuk kaum wanita (muslimah)
diperkenankan untuk menggunakan perhiasan dari emas dan perak, serta memakai
pakaian sutera dan pakaian yang dibordir dengan sutera (yang terdapat
suteranya), namun hal tersebut diharamkan untuk kaum pria (muslimin). Khusus
untuk kaum pria yang mempunyai penyakit gatal-gatal (penyakit exim) yang
umumnya sering menggaruk-garuk pada kulit yang gatal tersebut, maka menggunakan
pakaian sutera diperbolehkan untuk mereka. Hal tersebut pernah dialami oleh
Zubair dan Abdurrahman bin 'Auf, dan Rasulullah pun mengizinkannya.
8. Sebaik-baik urusan adalah yang pertengahannya (yang adil atau tidak
berlebih-lebihan). (HR. Al-Baihaqi)
9. Allah tidak menyukai pria yang
bersuara keras (tinggi), tetapi Allah suka kepada yang bersuara lembut. (HR.
Al-Baihaqi)
10. Sesungguhnya Allah Ta'ala indah
dan suka kepada keindahan. Allah suka melihat tanda-tanda kenikmatannya pada
diri hambaNya, membenci kemelaratan dan yang berlagak melarat. (HR. Muslim)
11. Bersenda-guraulah dan
bermain-mainlah. Sesungguhnya aku tidak suka kalau terjadi kekerasan dalam
agamamu. (HR. Al-Baihaqi)
Penjelasan:
Yang dimaksud, agar dalam beragama kita bersikap luwes dan tidak kaku.
12. Laksanakan urusan-urusanmu
dengan dirahasiakan. Sesungguhnya banyak orang menaruh dengki kepada orang yang
memperoleh kenikmatan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
13. "Hiburlah hatimu pada
saat-saat tertentu." (maksudnya, adalah hiburan yang tidak melanggar norma
agama dan akhlak). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
14. Tidak kecewa orang yang
istikharah (memohon pilihan yang lebih baik dari Allah), tidak menyesal orang
yang bermusyawarah dan tidak akan melarat orang yang hidup hemat.
(Ath-Thabrani).
15. Orang yang paling dekat dengan
Allah ialah yang memulai memberi salam. (Abu Dawud)
16. Demi yang jiwaku dalam
genggamanNya. Kamu tidak dapat masuk surga kecuali harus beriman dan tidak
beriman kecuali harus saling menyayangi. Maukah aku tunjukkan sesuatu bila kamu
lakukan niscaya kamu saling berkasih sayang? Sebarkan salam di antara kamu.
(HR. Muslim)
17. Janganlah kamu berbaring dan
meletakkan kaki yang satu di atas yang satu lagi. (HR. Muslim)
18. Rasulullah Saw bila menerima
berita yang menggembirakan, beliau sujud syukur kepada Allah 'Azza wajalla.
(HR. Al Hakim)
19. Demi Allah, aku ini orang yang
paling takut kepada Allah dan paling bertakwa kepada-Nya. Tetapi aku berpuasa
dan berbuka, aku shalat dan tidur, dan aku mengawini wanita- wanita.
Barangsiapa mengabaikan sunnahku maka dia bukan dari golonganku.
(Mutafaq'alaih)
20. Jangan membiarkan api tetap
menyala di rumahmu selama kamu tidur. (HR. Bukhari)
21. Sesungguhnya Assalaam nama dari
nama-nama Allah Ta'ala diletakkan di bumi, maka sebarkanlan ucapan
"Assalaam" di antara kamu. (HR. Bukhari)
22. Rasulullah Saw melarang orang
makan atau minum sambil berdiri. (HR. Muslim)
23. Sesungguhnya Allah Tunggal
(Esa) dan suka kepada yang ganjil (bilangan yang tidak genap). (HR. Tirmidzi).
24. Pakaian untukmu yang terbaik
ialah yang berwarna putih, maka pakailah dan juga untuk mengkafani
mayit-mayitmu. (Ath-Thahawi)
25. Rasulullah Saw apabila bersin,
beliau menutup wajahnya dengan tangan atau dengan bajunya dan mengecilkan
(merendahkan) suaranya. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
26. Sesungguhnya Allah pemalu dan
suka merahasiakan. jika kamu akan mandi hendaklah menutupinya (bertabir) dengan
sesuatu. (Abu Dawud)
27. Rasulullah Saw menyukai
mendahulukan yang kanan dalam segala hal, meskipun waktu berjalan dan ketika
memakai sandal. (HR. Ibnu Hibban)
28. Perlahan-lahan dalam segala hal
adalah baik, kecuali dalam amalan untuk akhirat. (HR. Abu Dawud dan Al Hakim)
29. Aku berwasiat kepadamu agar
bertakwa kepada Allah 'Azza wajalla, agar mendengar, taat dan patuh meskipun
pemimpinmu seorang budak. Barangsiapa hidup panjang umur dari kamu maka dia
akan melihat banyak silang-sengketa. Berpeganglah kepada sunnahku dan
sunnah-sunnah khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk dan hidayah
(sesudahku). Gigitlah kuat-kuat dengan gigi gerahammu. Waspadalah terhadap
ciptaan persoalan-persoalan baru. Sesungguhnya tiap bid'ah mengandung kesesatan.
(HR. Tirmidzi)
Bid'ah
dan Kesesatan
1. Barangsiapa menimbulkan sesuatu
yang baru dalam urusan (agama) kita yang bukan dari ajarannya maka tertolak.
(HR. Bukhari)
2. Sesungguhnya ucapan yang paling
benar adalah Kitabullah, dan sebaik-baik jalan hidup ialah jalan hidup
Muhammad, sedangkan seburuk-buruk urusan agama ialah yang diada-adakan.
Tiap-tiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan tiap bid'ah adalah sesat, dan
tiap kesesatan (menjurus) ke neraka. (HR. Muslim)
3. Dua golongan dari umatku yang
tidak punya bagian dalam Islam adalah kaum Jabariyah dan kaum Kadariyah. (HR.
Ahmad)
4. Apabila kamu melihat orang-orang
yang ragu dalam agamanya dan ahli bid'ah sesudah aku (Rasulullah Saw) tiada
maka tunjukkanlah sikap menjauh (bebas) dari mereka. Perbanyaklah lontaran
cerca dan kata tentang mereka dan kasusnya. Dustakanlah mereka agar mereka
tidak makin merusak (citra) Islam. Waspadai pula orang-orang yang dikhawatirkan
meniru-niru bid'ah mereka. Dengan demikian Allah akan mencatat bagimu pahala
dan akan meningkatkan derajat kamu di akhirat. (HR. Ath-Thahawi)
5. Kamu akan mengikuti perilaku
orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta,
sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya. Para sahabat lantas bertanya, "Siapa 'mereka' yang
baginda maksudkan itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang-orang
Yahudi dan Nasrani." (HR. Bukhari)
6. Tiga perkara yang aku takuti
akan menimpa umatku setelah aku tiada: kesesatan sesudah memperoleh pengetahuan,
fitnah-fitnah yang menyesatkan, dan syahwat perut serta seks. (Ar-Ridha)
7. Barangsiapa menipu umatku maka
baginya laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Ditanyakan, "Ya
Rasulullah, apakah pengertian tipuan umatmu itu?" Beliau menjawab, "Mengada-adakan
amalan bid'ah, lalu melibatkan orang-orang kepadanya." (HR. Daruquthin
dari Anas).
Maut
dan Kematian
1. Kematian yang paling mulia ialah
matinya para syuhada. (Asysyihaab)
2. Tidak ada sesuatu yang dialami
anak Adam dari apa yang diciptakan Allah lebih berat daripada kematian. Baginya
kematian lebih ringan daripada apa yang akan dialaminya sesudahnya. (HR. Ahmad)
3. Perbanyaklah mengingat kematian.
Seorang hamba yang banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya
dan diringankan baginya akan sakitnya kematian. (HR. Ad-Dailami)
Penjelasan:
Dia mati dengan mudah dan ringan pada saat sakaratul maut.
4. Janganlah seorang mati kecuali
dia dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah. (HR. Muslim)
5. Janganlah ada orang yang
menginginkan mati karena kesusahan yang dideritanya. Apabila harus melakukannya
hendaklah dia cukup berkata, "Ya Allah, tetap hidupkan aku selama
kehidupan itu baik bagiku dan wafatkanlah aku jika kematian baik untukku."
(HR. Bukhari)
6. Cukuplah maut sebagai pelajaran
(guru) dan keyakinan sebagai kekayaan. (HR. Ath-Thabrani)
7. Mati mendadak suatu kesenangan
bagi seorang mukmin dan penyesalan bagi orang durhaka. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Artinya, seorang mukmin sudah mempunyai bekal dan persiapan dalam menghadapi
maut setiap saat, sedangkan orang durhaka tidak.
8. Tuntunlah orang yang menjelang
wafat dengan ucapan Laailaaha illallah (maksudnya, agar dia mau meniru
mengucapkannya). (HR. Muslim)
9. Tidak dibolehkan bagi seorang
wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir berkabung atas suatu kematian
lebih dari tiga malam, kecuali terhadap kematian suaminya, maka masa
berkabungnya empat bulan dan sepuluh hari. (HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan:
Kematian ayah, ibu, saudara dan yang lain selain suaminya, masa berkabungnya
tidak boleh melebihi tiga hari.
10. Seorang sahabat bertanya,
"Ya Rasulullah, jenazah orang kafir berlalu di hadapan kami, apakah kami
perlu berdiri?" Nabi Saw segera menjawab, "Ya, berdirilah.
Sesungguhnya kamu berdiri bukanlah untuk menghormati mayitnya, tetapi
menghormati yang merenggut nyawa-nyawa." (HR. Ahmad)
11. Ada tiga perkara yang mengikuti mayit sesudah
wafatnya, yaitu keluarganya, hartanya dan amalnya. Yang dua kembali dan yang
satu tinggal bersamanya. Yang pulang kembali adalah keluarga dan hartanya,
sedangkan yang tinggal bersamanya adalah amalnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
12. Seorang mayit dalam kuburnya
seperti orang tenggelam yang sedang minta pertolongan. Dia menanti-nanti doa
ayah, ibu, anak dan kawan yang terpercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya
baginya lebih disukai dari dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah
'Azza wajalla menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar
gunung-gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati
ialah mohon istighfar kepada Allah untuk mereka dan bersedekah atas nama
mereka. (HR. Ad-Dailami)
13. Allah mencatat ihsan (kebaikan)
atas segala sesuatu. Apabila kamu membunuh hewan maka bunuhlah dengan cara yang
baik dan jika kamu menyembelihnya sembelihlah dengan baik. Asahlah tajam pisau
potong dan ringankan hewan potongnya. (HR. Muslim)
14. Janganlah kamu mengagumi amal
seorang sehingga kamu dapat menyaksikan hasil akhir kerjanya (amalnya). (HR.
Aththusi dan Ath-Thabrani)
15. Apabila seorang muslim wafat
dan jenazahnya dishalati oleh empat puluh orang yang tidak bersyirik kepada
Allah maka Allah mengijinkan syafaat (pertolongan) oleh mereka baginya (si
mayit). (HR. Abu Dawud)
16. Percepatlah menghantar jenazah
ke kuburnya. Bila dia seorang yang shaleh maka kebaikanlah yang kamu hantarkan
kepadanya dan bila kebalikannya, maka sesuatu keburukan yang kamu tanggalkan
dari beban lehermu. (HR. Bukhari)
17. Seorang mayit dapat disiksa
(kubur) disebabkan tangisan keluarganya. (Mashabih Assunnah)
Penjelasan:
Hal tersebut terjadi bila keluarganya menangisi mayit dengan berlebih-lebihan
dan berteriak-teriak. Menangisi dengan wajar dari anggota keluarga yang
ditinggalkan wafat sebenarnya dibolehkan dalam agama. Lalu kenapa si mayit yang
harus menanggung akibatnya? Ini disebabkan karena sebelum wafatnya dia tidak
pernah mengajarkan hal demikian.
18. Barangsiapa wafat pada hari
Jum'at atau pada malam Jum'at maka dia terpelihara dari fitnah (siksa) kubur.
(Abu Ya'la)
19. Janganlah mengingat-ingat
orang-orangmu yang telah wafat, kecuali dengan menyebut-nyebut kebaikan mereka.
(An-Nasaa'i)
20. Seorang sahabat bertanya,
"Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari
sisi Allah." Nabi Saw lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingat kematian
maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur.
Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa.
Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR. Ath-Thabrani)
Syuhada
1. Para
syuhada di lembah (tepi) sungai dekat pintu surga dalam bangunan berkubah
berwarna hijau. Rezeki mereka datang dari surga setiap pagi dan petang. (HR. Al
Hakim dan Ahmad)
2. Seorang yang mati syahid diberi enam perkara pada saat tetesan darah pertama
mengalir dari tubuhnya: semua dosanya diampuni (tertebus), diperlihatkan
tempatnya di surga, dikawinkan dengan bidadari, diamankan dari kesusahan
kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat), diselamatkan dari siksa kubur dan
dihiasi dengan pakaian keimanan. (HR. Bukhari)
3. Barangsiapa tewas membela Ad
Dien-Nya (maka) matinya syahid. (HR. Asysyihaab)
4. Orang yang tewas melindungi
keselamatan hartanya mati syahid dan yang membela (kehormatan) keluarganya mati
syahid dan membela dirinya (kehormatan dan jiwanya) juga mati syahid. (HR.
Ahmad)
5. Bagi Allah ada hamba-hamba yang
dipelihara dari pembunuhan. Umur mereka diperpanjang dengan amalan
kebaikan-kebaikari. Rezeki mereka ditingkatkan dan hidup mereka serba selamat.
Nyawa mereka direnggut dengan selamat di atas tempat tidurnya dan mereka diberi
kedudukan sebagai syuhada. (HR. Ath-Thabrani)
6. Barangsiapa mencari mati syahid
dengan sungguh-sungguh maka akan Aku berikan kepadanya meskipun dia mati di
atas tempat tidurnya. (HR. Muslim)
7. Seorang yang mati syahid dapat
memberi syafaat bagi tujuh puluh anggota keluarganya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
8. Apa yang dirasakan seorang
syahid yang terbunuh adalah seperti yang dirasakan seorang dari cubitan
(gigitan serangga). (Tirmidzi dan Ibnu Majah)
9. Pahlawan syuhada adalah Hamzah
bin Abdul Mutthalib dan orang yang menghadap penguasa yang zalim dan kejam
untuk menyuruhnya berlaku baik dan mencegahnya berbuat kejahatan lalu dia
dibunuh oleh penguasa. (HR. Al Hakim)
Sabda
Nabi Saw Tentang Kuburan
1. Tiada aku melihat sesuatu (yang
buruk) kecuali (pasti) kuburan lebih buruk daripadanya. (HR. Tirmidzi dan Ibnu
Majah)
2. Jangan kamu shalat menghadap
kuburan dan jangan shalat di atas kuburan. (HR. Ath-Thabrani)
3. Rasulullah Saw melarang mengapur
kuburan, duduk-duduk di atas kuburan dan membina kuburan (dibangun dengan bata
atau dengan ubin, dll) tapi berupa unggukan tanah saja setinggi satu jengkal.
(HR. Muslim)
4. Allah melaknat orang-orang
Yahudi dan Nasrani karena menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat
beribadah. (HR. Bukhari)
Ibadah
1. Laksanakan segala apa yang
diwajibkan Allah, niscaya kamu menjadi orang yang paling bertakwa. (HR.
Ath-Thabrani)
2. Laksanakan ibadah sesuai
kemampuanmu. Jangan membiasakan ibadah lalu meninggalkannya. (HR. Ad-Dailami)
Penjelasan:
Yang dimaksud ialah ibadah selain yang fardhu.
3. Amal (kebaikan) yang disukai
Allah ialah yang langgeng meskipun sedikit. (HR. Bukhari)
4. Sebaik-baik ibadah ialah yang
dirahasiakan (tidak dipamerkan). (HR. Asysyihaab)
5. Allah Azza Wajalla berfirman
(hadits Qudsi): "Hai anak Adam, luangkan waktu untuk beribadah kepada-Ku,
niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku menghindarkan kamu dari
kemelaratan. Kalau tidak, Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan kerja dan Aku
tidak menghindarkan kamu dari kemelaratan." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
6. Binasalah orang-orang yang
berlebih-lebihan dalam beribadah. (HR. Muslim)
Perintah
Takut Kepada Allah
1. Barangsiapa takut kepada Allah,
maka Allah menjadikan segala sesuatu takut kepadanya. Barangsiapa tidak takut
kepada Allah, maka Allah menjadikannya takut kepada segala sesuatu. (HR.
Al-Baihaqi)
2. Dua mata yang diharamkan dari
api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang
menjaga serta mengawasi Islam dan umatnya dari (gangguan) kaum kafir. (HR.
Bukhari)
3. Puncak kebijaksanaan ialah takut
kepada Allah. Sebaik-baik yang tertanam dalam hati adalah keyakinan.
Keragu-raguan (dalam beriman) termasuk kekufuran. Kepemudaan termasuk kelompok
kegilaan (radikal). Orang bahagia adalah yang dapat mengambil pelajaran dari
(peristiwa) orang lain, dan orang yang sengsara ialah yang sengsara sejak dalam
kandungan ibunya. Tiap perkara yang akan datang adalah dekat. (HR. Al-Baihaqi)
Keutamaan
Do'a
1. Do'a adalah otaknya (sumsum /
inti nya) ibadah. (HR. Tirmidzi)
2. Do'a adalah senjata seorang
mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR. Abu Ya'la)
3. Akan muncul dalam umat ini suatu
kaum yang melampaui batas kewajaran dalam berthaharah dan berdoa. (HR. Ahmad
dan Abu Dawud)
Penjelasan:
Yakni berdoa atau mohon kepada Allah untuk hal-hal yang tidak mungkin
dikabulkan karena berlebih-lebihan atau untuk sesuatu yang tidak halal (haram).
4. Do'a seorang muslim untuk
kawannya yang tidak hadir dikabulkan Allah. (HR. Ahmad)
5. Jangan mendo'akan keburukan
(mengutuk) dirimu atau anak-anakmu atau pelayan-pelayanmu (karyawan-karyawanmu)
atau harta-bendamu, (karena khawatir) saat itu cocok dikabulkan segala permohonan
dan terkabul pula do'amu. (Ibnu Khuzaimah)
6. Rasulullah Saw ditanya,
"Pada waktu apa do'a (manusia) lebih didengar (oleh Allah)?" Lalu
Rasulullah Saw menjawab, "Pada tengah malam dan pada akhir tiap shalat
fardhu (sebelum salam)." (Mashabih Assunnah)
7. Do'a yang diucapkan antara azan
dan iqomat tidak ditolak (oleh Allah). (HR. Ahmad)
8. Bermohonlah kepada Robbmu di
saat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berfirman (hadits Qudsi):
"Barangsiapa berdo'a (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia)
maka Aku akan mengabulkan do'anya di waktu dia dalam kesulitan, dan barangiapa
memohon maka Aku kabulkan dan barangsiapa rendah diri kepada-Ku maka aku angkat
derajatnya, dan barangsiapa mohon kepada-Ku dengan rendah diri maka Aku
merahmatinya dan barangsiapa mohon pengampunanKu maka Aku ampuni
dosa-dosanya." (Ar-Rabii')
9. Ada tiga
orang yang tidak ditolak do'a mereka: (1) Orang yang berpuasa sampai dia
berbuka; (2) Seorang penguasa yang adil; (3) Dan do'a orang yang dizalimi
(teraniaya). Do'a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan dibukakan baginya
pintu langit dan Allah bertitah, "Demi keperkasaanKu, Aku akan
memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera." (HR. Tirmidzi)
10. Barangsiapa tidak (pernah)
berdo'a kepada Allah maka Allah murka kepadanya. (HR. Ahmad)
11. Apabila kamu berdo'a janganlah
berkata, "Ya Allah, ampunilah aku kalau Engkau menghendaki, rahmatilah aku
kalau Engkau menghendaki dan berilah aku rezeki kalau Engkau menghendaki."
Hendaklah kamu bermohon dengan kesungguhan hati sebab Allah berbuat segala apa
yang dikehendakiNya dan tidak ada paksaan terhadap-Nya. (HR. Bukhari dan
Muslim)
12. Hati manusia adalah kandungan
rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan dari yang lain. Bila kamu mohon
sesuatu kepada Allah 'Azza wajalla maka mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa
do'amu akan terkabul. Allah tidak akan mengabulkan do'a orang yang hatinya
lalai dan lengah. (HR. Ahmad)
13. Apabila tersisa sepertiga dari
malam hari Allah 'Azza wajalla turun ke langit bumi dan berfirman :
"Adakah orang yang berdo'a kepadaKu akan Kukabulkan? Adakah orang yang
beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa- dosanya? Adakah orang yang mohon
rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari
kesulitan yang dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya?" Yang
demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (subuh). (HR. Ahmad)
14. Tidak ada yang lebih utama
(mulia) di sisi Allah daripada do'a. (HR. Ahmad)
15. Tiga macam do'a dikabulkan
tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa kedua orang tua, dan
do'a seorang musafir (yang berpergian untuk maksud dan tujuan baik). (HR. Ahmad
dan Abu Dawud)
16. Sesungguhnya Allah Maha Pemalu
dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan
(memohon kepada-Nya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa. (HR. Al Hakim)
17. Tiada seorang berdo'a kepada
Allah dengan suatu do'a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu
dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan
(ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari
musibah (bencana) yang serupa. (HR. Ath-Thabrani)
18. Barangsiapa mendo'akan
keburukan terhadap orang yang menzaliminya maka dia telah memperoleh
kemenangan. (HR. Tirmidzi dan Asysyihaab)
19. Ambillah kesempatan berdo'a
ketika hati sedang lemah-lembut karena itu adalah rahmat. (HR.Ad-Dailami)
20. Ali Ra berkata,
"Rasulullah Saw lewat ketika aku sedang mengucapkan do'a : "Ya Allah,
rahmatilah aku". Lalu beliau menepuk pundakku seraya berkata,
"Berdoalah juga untuk umum (kaum muslimin) dan jangan khusus untuk
pribadi. Sesungguhnya perbedaan antara doa untuk umum dan khusus adalah seperti
bedanya langit dan bumi." (HR. Ad-Dailami)
21. Berlindunglah kepada Allah dari
kesengsaraan (akibat) bencana dan dari kesengsaraan hidup yang bersinambungan
(silih berganti dan terus-menerus) dan suratan takdir yang buruk dan dari
cemoohan lawan-lawan. (HR. Muslim)
22. Tidak ada manfaatnya bersikap
siaga dan berhati-hati menghadapi takdir, akan tetapi do'a bermanfaat bagi apa
yang diturunkan dan bagi apa yang tidak diturunkan. Oleh karena itu hendaklah
kamu berdoa, wahai hamba-hamba Allah. (HR. Ath-Thabrani)
23. Barangsiapa ingin agar do'anya
terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang
dalam kesempitan. (HR. Ahmad)
Keutamaan
Zikir
1. Apabila kamu melewati
taman-taman surga makan dan minumlah sampai kenyang. Para
sahabat lalu bertanya, "Apa yang dimaksud taman-taman surga itu, ya
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kelompok zikir (Kelompok orang yang
berzikir atau majelis taklim)." (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
2. Menyebut-nyebut Allah adalah
suatu penyembuhan dan menyebut-nyebut tentang manusia adalah penyakit (artinya
penyakit akhlak). (HR. Al-Baihaqi)
3. Demi yang jiwaku dalam
genggamanNya, kalau kamu selamanya bersikap seperti saat kamu ada bersamaku dan
mendengarkan zikir, pasti para malaikat akan bersalaman dengan kamu di tempat
tidurmu dan di jalan-jalan yang kamu lalui. Tetapi, wahai Handhalah (nama
seorang sahabat) kadangkala begini dan kadangkala begitu. (Beliau mengucapkan
perkataan itu kepada Handhalah hingga diulang-ulang tiga kali). (HR. Tirmidzi
dan Ahmad)
4. Rasulullah Saw menyebut-nyebut
Allah setiap waktu (saat). (HR. Muslim)
5. Perumpamaan orang yang berzikir
kepada Robbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup dan orang mati. (HR.
Bukhari dan Muslim)
6. Nyanyian dan permainan hiburan
yang melalaikan menumbuhkan kemunafikan dalam hati, bagaikan air menumbuhkan
rerumputan. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, sesungguhnya Al Qur'an dan
zikir menumbuhkan keimanan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan.
(HR. Ad-Dailami)
7. Dua kalimat ringan diucapkan
lidah, berat dalam timbangan dan disukai oleh (Allah) Arrohman, yaitu kalimat:
"Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil
'Adzhim" (Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha suci Allah yang
Maha Agung). (HR. Bukhari)
8. Ada empat
perkara, barangsiapa memilikinya Allah akan membangun untuknya rumah di surga,
dan dia dalam naungan cahaya Allah yang Maha Agung. Apabila pegangan teguhnya
"Laailaha illallah". Jika
memperoleh kebaikan dia mengucapkan
"Alhamdulillah", jika berbuat salah
(dosa) dia mengucapkan
"Astaghfirullah" dan jika ditimpa
musibah dia berkata
"Inna lillahi wainna ilaihi
roji'uun." (HR. Ad-Dailami)
9. Maukah aku beritahu amalanmu
yang terbaik, yang paling tinggi dalam derajatmu, paling bersih di sisi Robbmu
serta lebih baik dari menerima emas dan perak dan lebih baik bagimu daripada
berperang dengan musuhmu yang kamu potong lehernya atau mereka memotong
lehermu? Para sahabat lalu menjawab,
"Ya." Nabi Saw berkata,"Zikrullah." (HR. Ahmad dan Ibnu
Majah)
10. Menang pacuan "Almufarridun". Para
sahabat bertanya, "Apa Almufarridun itu?" Nabi Saw menjawab,
"Laki-laki dan wanita-wanita yang banyak berzikir kepada Allah." (HR.
Muslim)
Penjelasan:
Almufarid ialah orang yang gemar zikrullah dan selalu mengamalkannya dan tidak
peduli apa yang dikatakan atau diperbuat orang terhadapnya.
11. Seorang sahabat berkata,
"Ya Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak bagiku.
Beritahu aku sesuatu yang dapat aku menjadikannya pegangan." Nabi Saw
berkata, "Biasakanlah lidahmu selalu bergerak menyebut-nyebut Allah
(zikrullah)." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
12. Sebaik-baik zikir dengan suara
rendah dan sebaik-baik rezeki yang secukupnya. (HR. Abu Ya'la)
Penjelasan:
Rezeki yang secukupnya artinya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dan
keperluan dan tidak berlebih-lebihan.
13. Di antara ucapan tasbih
Rasulullah Saw ialah :
"Maha suci yang memiliki
kerajaan dan kekuasaan seluruh alam semesta, Maha suci yang memiliki kemuliaan
dan kemahakuasaan, Maha suci yang hidup kekal dan tidak mati." (HR.
Ad-Dailami)
14. Aku bertanya, "Ya
Rasulullah, apa keuntungan dan keberuntungan yang diperoleh dari majelis zikir
(majelis taklim)?" Nabi Saw menjawab, "Keuntungan dan keberuntungan
yang diperoleh dari majelis zikir (majelis taklim) ialah surga." (HR.
Ahmad)
15. Tiada amal perbuatan anak Adam
yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah daripada zikrullah. (HR. Ahmad)
16. Wahai Aba Musa, maukah aku
tunjukkan ucapan dari perbendaharaan surga? Aku menjawab, "Ya." Nabi
berkata,
"La haula wala Quwwata illa
billah." (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan
Allah)." (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad)
Niat
Pangkal Seluruh Aktifitas
1. Sesungguhnya amal-amal perbuatan
tergantung niatnya, dan bagi tiap orang apa yang diniatinya. Barangsiapa
hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya.
Barangsiapa hijrahnya untuk meraih kesenangan dunia atau menikahi wanita, maka
hijrahnya adalah kepada apa yang ia hijrahi. (HR. Bukhari)
2. Niat seorang mukmin lebih baik
dari amalnya. (HR. Al-Baihaqi dan Ar-Rabii')
3. Manusia dibangkitkan kembali
kelak sesuai dengan niat-niat mereka. (HR.-Muslim)
Wudhu
1. Barangsiapa berwudhu dengan baik
keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya sampaipun dari bawah kuku-kukunya. (HR.
Muslim)
2. Seorang yang selesai berwudhu
dengan baik lalu mengucapkan dua kalimat syahadat, maka akan terbuka baginya
pintu-pintu surga yang delapan dan dia dapat memasuki pintu yang mana saja dia
kehendaki. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
3. Nabi Saw melihat Sa'ad yang
sedang berwudhu, lalu beliau berkata, "Pemborosan apa itu, hai
Sa'ad?" Sa'ad bertanya, "Apakah dalam wudhu ada pemborosan?"
Nabi menjawab, "Ya, meskipun kamu (berwudhu) di sungai yang mengalir."
(HR. Ahmad)
4. Akan terdapat dalam umat ini
suatu kaum yang berlebih-lebihan dalam berwudhu dan berdo'a. (HR. Ahmad, Abu
Dawud, dan Ibnu Majah)
5. Umatku akan tampil pada hari
kiamat dengan wajah bersinar, tangan serta kakinya berkilauan dari bekas-bekas
wudhu. (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Shalat
1. Yang pertama-tama dipertanyakan
(diperhitungkan) terhadap seorang hamba pada hari kiamat dari amal perbuatannya
adalah tentang shalatnya. Apabila shalatnya baik maka dia beruntung dan sukses
dan apabila shalatnya buruk maka dia kecewa dan merugi. (HR. An-Nasaa'i dan
Tirmidzi)
2. Paling dekat seorang hamba
kepada Robbnya ialah ketika ia bersujud maka perbanyaklah do'a (saat bersujud)
(HR. Muslim)
3. Perumpamaan shalat lima waktu seperti sebuah sungai
yang airnya mengalir dan melimpah dekat pintu rumah seseorang yang tiap hari
mandi di sungai itu lima
kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Abdullah ibnu Mas'ud Ra berkata,
"Aku bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, amal perbuatan apa
yang paling afdol?" Beliau menjawab, "Shalat tepat pada
waktunya." Aku bertanya lagi, "Lalu apa lagi?" Beliau menjawab,
"Berbakti kepada kedua orang tua." Aku bertanya lagi, "Kemudian
apa lagi, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Berjihad di jalan
Allah." (HR. Bukhari)
5. Yang kusenangi dari urusan
duniamu adalah wanita dan wewangian dan dijadikan kesejukan mataku (sebagai
biji mata) dalam shalat. (HR. An-Nasaa'i dan Al Hakim)
6. Shalat dua rakaat (yakni shalat
sunnah fajar) lebih baik dari dunia dan segala isinya. (HR. Tirmidzi)
7. Barangsiapa meninggalkan shalat
dengan sengaja maka dia kafir terang-terangan. (HR. Ahmad)
8. Suruhlah anak-anakmu shalat bila
berumur tujuh tahun dan gunakan pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun
dan pisahlah tempat tidur mereka (putera-puteri). (HR. Abu Dawud)
9. Shalat pada awal waktu adalah
keridhoan Allah dan shalat pada akhir waktu adalah pengampunan Allah. (HR.
Tirmidzi)
10. Barangsiapa lupa shalat atau
ketiduran maka tebusannya ialah melakukannya pada saat dia ingat. (HR. Ahmad)
11. Ibnu Abbas Ra. berkata :
Rasulullah Saw. pernah menjama' shalat dzuhur dengan ashar dan maghrib dengan
isya' di Madinah tanpa disebabkan faktor ketakutan (khauf) atau hujan. Beliau
ditanya apa sebabnya, lalu menjawab, "agar tidak menyulitkan
umatnya." (HR. Muslim).
Penjelasan:
Jika menghadapi soal yang sangat penting dan mendesak beliau pernah menjama'
walaupun bukan musafir.
12. Apabila seseorang mengantuk
saat akan shalat hendaklah ia tidur sampai hilang ngantuknya, sebab bila shalat
dalam keadaan mengantuk dia tidak menyadari bahwa ketika beristighfar ternyata
dia memaki dirinya.(HR. Bukhari)
13. Janganlah melakukan shalat pada
saat hidangan makanan sudah tersedia dan jangan pula memulai shalat dalam
keadaan menahan kencing dan buang air (termasuk kentut). (HR. Ibnu Hibban)
14. Apabila diserukan untuk shalat
datangilah dengan berjalan dengan tenang. Apa yang dapat kamu ikuti shalatlah
dan yang tertinggal lengkapilah. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Tidak boleh tergesa-gesa dan berlari-larian menuju masjid.
15. Yang pertama-tama diangkat dari
umat ini ialah khusyu' sehingga tidak terlihat seorangpun yang khusyu'. (HR.
Ahmad dan Ath-Thabrani)
16. Allah Ta'ala tetap (senantiasa)
berhadapan dengan hambaNya yang sedang shalat dan jika ia mengucap salam
(menoleh) maka Allah meninggalkannya. (HR. Mashabih Assunnah)
17. Allah 'Azza wajalla berfirman
(hadits Qudsi): "Tidak semua orang yang shalat itu bershalat. Aku hanya
menerima shalatnya orang yang merendahkan diri kepada keagunganKu, menahan
syahwatnya dari perbuatan haram laranganKu dan tidak terus-menerus (ngotot)
bermaksiat terhadapKu, memberi makan kepada yang lapar dan memberi pakaian
orang yang telanjang, mengasihi orang yang terkena musibah dan menampung orang
asing. Semua itu dilakukan karena Aku." "Demi keagungan dan
kebesaranKu, sesungguhnya bagiKu cahaya wajahnya lebih bersinar dari matahari
dan Aku menjadikan kejahilannya kesabaran (kebijaksanaan) dan menjadikan
kegelapan terang, dia berdoa kepada-Ku dan Aku mengabulkannya, dia mohon dan
Aku memberikannya dan dia mengikat janji dengan-Ku dan Aku tepati (perkokoh)
janjinya. Aku lindungi dia dengan pendekatan kepadanya dan Aku menyuruh para
Malaikat menjaganya. BagiKu dia sebagai surga Firdaus yang belum tersentuh
buahnya dan tidak berobah keadaannya." (HR. Ad-Dailami)
18. Nabi Saw ditanya tentang shalat, "Bagaimana shalat yang paling
afdol?" Beliau menjawab, "Berdiri yang lama." (HR. Muslim)
19. Rasulullah Saw apabila berdiri
sesudah ruku' ('itidal) beliau membaca:
"Allah mendengar siapa yang
memujiNya. Ya Allah Robb kami. Seluruh pujian bagimu sepenuh langit- langit,
bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki sesudahnya. Engkaulah yang patut
disyukuri dan dipuji. Engkaulah yang paling layak diucapkan seorang hamba dan
kami semua adalah hambaMu. Ya Allah, tidak ada pencegah bagi pemberianMu dan
tidak memberi apabila Engkau menolaknya dan tidak berguna kebesaran seorang
kecuali dengan kebesaran dari sisiMu. (HR. Muslim)
20. Nabi Saw bila mendengar seruan
azan, beliau menirukan kata-kata dan seruannya. (HR. Ath-Thahawi)
21. Barangsiapa mengucapkan (do'a)
setelah mendengar suara muazzin:
"Ya Allah, Robb seruan (azan)
yang sempurna ini dan shalat yang ditegakkan, karuniakanlah kepada Muhammad
derajat dan kemuliaan yang tinggi dan kedudukan yang terpuji yang Engkau
janjikan untuknya." Maka patut baginya memperoleh syafaat (ku) pada hari
kiamat. (HR. Bukhari)
22. Maukah aku beritahu apa yang dapat menghapus dosa-dosa dan mengangkat
derajat?" Para sahabat menjawab:
"Baik ya Rasulullah." Beliau berkata, "Berwudhu dengan baik,
menghilangkan kotoran-kotoran, banyak langkah diayunkan menuju mesjid, dan
menunggu shalat (Isya) sesudah shalat (Maghrib). Itulah kewaspadaan
(kesiagaan)." (HR. Muslim)
Penjelasan:
Kesiagaan dan persiapan untuk menghadapi perang fi sabilillah untuk membuka
(menguasai) Mekah.
23. Sebaik-baik shaf (barisan)
laki-laki adalah yang paling depan dan yang terburuk ialah barisan paling
akhir. Namun seburuk-buruk barisan wanita adalah yang paling depan dan yang
terbaik ialah yang paling belakang. (HR. Muslim)
24. Barangsiapa mengimami suatu
kaum lalu mengkhususkan do'a untuk dirinya, maka dia telah mengkhianati mereka.
(HR. Aththusi)
25. Rapikan barisanmu, sesungguhnya
merapikan barisan termasuk mendirikan shalat. (HR. Ibnu Hibban)
26. Shalat jama'ah pahalanya
melebihi shalat sendiri-sendiri dengan dua puluh tujuh derajat. (Mutafaq'alaih)
27. Apabila seorang mengimami
orang-orang hendaklah meringankan shalat karena di antara mereka terdapat
anak-anak, orang tua, yang lemah, yang sakit clan yang punya hajat (keperluan),
dan bila shalat sendirian dapat ia lakukan sesukanya. (HR. Bukhari)
28. Tiga orang yang diridhoi Allah
yaitu seorang yang pada tengah malam bangun dan shalat, suatu kaum (jama'ah)
yang berbaris untuk shalat dan suatu kaum berbaris untuk berperang
(fisabilillah). (HR. Abu Ya'la)
29. Barangsiapa berjamaah dalam
shalat subuh dan Isya maka baginya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari
kemunafikan dan kebebasan dari kemusyrikan. (Abu Hanifah)
30. Ada empat orang tidak diwajibkan shalat
jum'at yaitu wanita, budak, orang yang sakit dan musafir (bepergian). (Abu
Hanifah)
31. Apabila kamu menegur kawanmu
saat imam berkhotbah pada shalat jum'at dengan ucapan: "dengarkan",
maka pahala shalat jum'atmu menjadi batal. (HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan:
Ketika khatib sedang berkhotbah
maka kita harus diam mendengarkan serta tidak boleh berbicara, kendatipun
menegur orang lain yang sedang berbicara atau mengobrol dengan ucapan
"Diamlah!" atau "Dengarkanlah!".
32. Barangsiapa meninggalkan shalat
jum'at karena meremehkannya tanpa suatu alasan maka Allah Tabaroka wata'ala
akan mengunci hatinya. (HR. Bukhari dan Muslim)
33. Paling afdol (utama) shalat
seorang (adalah) di rumahnya kecuali (shalat) yang fardhu (lima waktu). (HR. Bukhari dan Muslim)
34. Hati manusia kadangkala maju
dan kadangkala mundur. Apabila sedang mengalami kemajuan shalatlah nawafil
(sunah ba'diyah, qobliyah dan tahajjud) dan bila sedang mengalami kemunduran
shalatlah yang fardhu-fardhu saja (lima
waktu). (Ath-Thahawi)
35. Barangsiapa sesudah shalat
(fardhu) mengucapkan zikir "Subhanallah" (Maha Suci Allah) 33 kali
dan "Alhamdulillah" (Segala puji bagi Allah) 33 kali dan "Allahu
Akbar" (Allah Maha Besar) 33 kali lalu digenapkan yang keseratusnya dengan
(membaca):
"Laailaaha illallah wahdahu la
syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in Qodir"
(Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya,
bagi-Nyalah segala kekuasaan dan pujian. Dan Dia atas segala sesuatu Maha
Kuasa), maka akan terampuni dosa-dosanya (walaupun) sebanyak buih di lautan.
(HR. Muslim)
36. Rasulullah Saw berkata kepada
Muadz Ra, "Ya Muadz, jangan meninggalkan sehabis tiap shalat ucapan:"
"Ya Allah, bantulah aku untuk
mengingat Engkau dan banyak bersyukur kepada-Mu dan beribadah kepada-Mu dengan
baik." (HR. An-Nasaa'i dan Abu Dawud)
37. Perbanyaklah sujud kepada
Allah, sesungguhnya bila sujud sekali Allah akan mengangkatmu satu derajat dan
menghapus satu dosamu. (HR. Muslim)
38. Diberitahukan kepada Nabi Saw
bahwa si Fulan shalat semalam suntuk tetapi pada pagi harinya dia mencuri. Lalu
beliau menjawab, "Kelak shalatnya akan mencegahnya dari perbuatan
mencuri." (HR. Ath-Thahawi)
39. Tiga orang yang shalatnya tidak sampai melampaui telinganya, yaitu seorang
budak yang melarikan diri sampai dia pulang kembali, seorang isteri yang
semalaman suaminya murka kepadanya, dan seorang imam yang mengimami suatu kaum
sedangkan kaum itu tidak menyukainya. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
40. Apabila seorang shalat
hendaklah mengenakan pakaian rangkap. Sesungguhnya Allah lebih berhak
(dihadapi) dengan keindahan pakaian. (HR. Ath-Thabrani)
41. Rasulullah Saw bila menghadapi
suatu dilema (situasi yang sukar dan membingungkan) beliau shalat. (HR. Ahmad)
43. Malaikat selalu berpesan
kepadaku tentang shalat tengah malarn sehingga aku mengira bahwa umatku yang
terbaik ialah yang sedikit tidurnya. (Abu Hanifah)
44. Rasulullah Saw apabila bangun
tengah malam untuk shalat malam (Tahajjud) beliau mengucapkan:
"Tidak ada Tuhan kecuali
Engkau. Maha suci Engkau, ya Allah, aku mohon ampunanMu atas dosaku dan aku
mohon rahmatMu. Ya Allah, tambahlah ilmu bagiku dan jangan Engkau memalingkan
hatiku setelah Engkau memberiku hidayah (petunjuk) dan karuniakanlah dari
sisimu rahmat. Sesungguhnya Engkau Maha pemberi rahmat." (HR. Abu Dawud)
45. Umatku yang termulia ialah
penghafal Al Qur'an dan yang selalu shalat tengah malam (tahajud). (HR.
Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
Penjelasan:
Hamalatul Qur'an artinya penghafal Qur'an, memahami artinya, sekaligus
mengajarkan dan mengamalkan isinya.
42. Barangsiapa meninggalkan shalat
Ashar dengan sengaja maka Allah akan menggagalkan amalannya (usahanya). (HR.
Bukhari)
Shaum
/ Puasa
1. Barangsiapa berpuasa Ramadhan
dengan keimanan dan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka diampuni
dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Bukhari)
2. Allah 'Azza wajalla mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunahkan shalat
malam harinya. Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala
(keridhoan) Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru
dilahirkan oleh ibunya. (HR. Ahmad)
3. Rasulullah Saw menaiki mimbar
(untuk berkhotbah). Menginjak anak tangga (tingkat) pertama beliau mengucapkan,
"Aamin", begitu pula pada anak tangga kedua dan ketiga. Seusai shalat
para sahabat bertanya, "Mengapa Rasulullah mengucapkan "Aamin"?
Beliau lalu menjawab, "Malaikat Jibril datang dan berkata, "Kecewa
dan merugi seorang yang bila namamu disebut dan dia tidak mengucap shalawat
atasmu" lalu aku berucap "Aamin." Kemudian malaikat berkata
lagi, "Kecewa dan merugi orang yang berkesempatan hidup bersama kedua
orang tuanya tetapi dia tidak sampai bisa masuk surga." Lalu aku
mengucapkan "aamin". Kemudian katanya lagi, "Kecewa dan merugi
orang yang berkesempatan (hidup) pada bulan Ramadhan tetapi tidak terampuni
dosa-dosanya." Lalu aku mengucapkan "Aamin." (HR. Ahmad)
4. Bau mulut seorang yang berpuasa
lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat dari harumnya misik (minyak wangi
paling harum di dunia). (HR. Bukhari)
5. Makanlah waktu sahur.
Sesungguhnya makan waktu sahur menyebabkan berkah. (HR. Mutafaq'alaih)
6. Manusia tetap berkondisi baik selama
mereka tidak menunda-nunda berbuka puasa. (HR. Bukhari)
7. Barangsiapa tidak dapat
meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta (waktu berpuasa) maka Allah tidak
membutuhkan lapar dan hausnya. (HR. Bukhari)
8. Barangsiapa shalat malam pada malam Lailatul Qodar dengan keimanan dan
harapan pahala dari Allah maka akan terampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR.
Bukhari)
9. Mungkin hasil yang diraih
seorang shaum (yang berpuasa) hanya lapar dan haus, dan mungkin hasil yang
dicapai seorang yang shalat malam (Qiyamul lail) hanyalah berjaga. (HR. Ahmad
dan Al Hakim)
10. Barangsiapa memberi makan
kepada orang yang berbuka puasa maka dia memperoleh pahalanya, dan pahala bagi
yang (menerima makanan) berpuasa tidak dikurangi sedikitpun. (HR. Tirmidzi)
11. Tidaklah termasuk kebajikan
orang yang tetap berpuasa dalam perjalanan (musafir). (HR. Bukhari)
12. Barangsiapa berbuka puasa
sehari tanpa rukshah (alasan yang dibenarkan) atau sakit, maka tidak akan dapat
ditebus (dosanya) dengan berpuasa seumur hidup meskipun dia melakukannya. (HR.
Bukhari dan Muslim)
13. Barangsiapa berpuasa Ramadhan
(penuh) lalu diikuti dengan berpuasa enam hari dalam bulan Syawal maka dia
seperti berpuasa seumur hidup. (HR. Muslim)
Zakat
dan Sodaqoh
1. Bersodaqoh pahalanya sepuluh,
memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan
kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya
dua puluh empat. (HR. Al Hakim)
2. Yang dapat menolak takdir ialah doa dan yang dapat memperpanjang umur yakni
kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi)
3. Apabila anak Adam wafat putuslah
amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu
yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun
perempuan) yang mendoakannya. (HR. Muslim)
4. Allah Tabaraka wata'ala
berfirman (di dalam hadits Qudsi): "Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah
hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu." (HR. Muslim)
5. Orang yang mengusahakan bantuan
(pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan
ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang
berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari)
6. Seorang sahabat bertanya kepada
Rasulullah Saw, "Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya?"
Nabi Saw menjawab, "Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam
kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya.
Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian
dan untuk Fulan sekian." (HR. Bukhari)
7. Barangsiapa ingin doanya
terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi
(menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)
8. Jauhkan dirimu dari api neraka
walaupun hanya dengan (sodaqoh) sebutir kurma. (Mutafaq'alaih)
9. Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan
sodaqoh. (HR. Al-Baihaqi)
10. Bentengilah hartamu dengan
zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan
persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani)
11. Tiada seorang bersodaqoh dengan
baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. Ahmad)
12. Naungan bagi seorang mukmin
pada hari kiamat adalah sodaqohnya. (HR. Ahmad)
13. Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak
memiliki sesuatu?" Nabi Saw menjawab, "Bekerja dengan ketrampilan
tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersodaqoh." Mereka bertanya
lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?" Nabi menjawab: "Menolong
orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya" Mereka bertanya:
"Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi menjawab:
"Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia
tidak melakukannya?" Nabi Saw menjawab, "Mencegah diri dari berbuat
kejahatan itulah sodaqoh." (HR. Bukhari dan Muslim)
14. Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala
walaupun hanya sesuap makanan ke mulut isterimu. (HR. Bukhari)
15. Sodaqoh paling afdhol ialah
yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani
dan Abu Dawud)
16. Satu dirham memacu dan
mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat
bertanya, "Bagaimana itu?" Nabi Saw menjawab, "Seorang memiliki
(hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya, dan
seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu
dirham untuk disodaqohkannya. (HR. An-Nasaa'i)
17. Orang yang membatalkan
pemberian (atau meminta kembali) sodaqohnya seperti anjing yang makan kembali
muntahannya. (HR. Bukhari)
18. Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada
hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah
dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya
seraya berkata, "Aku hartamu, aku pusaka simpananmu." Kemudian nabi
Saw membaca firman Allah surat
Ali Imran ayat 180: "Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta
yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu
baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang
mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan
kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi." (HR.
Bukhari)
19. Tiada suatu kaum menolak
mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau
panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)
20. Barangsiapa memperoleh
keuntungan harta (maka) tidak wajib zakat sampai tibanya perputaran tahun bagi
pemiliknya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Penjelasan:
Perhitungan perputaran tahun (haul) untuk menunaikan zakat ialah dengan tahun
Hijriyah.
21. Tentang sodaqoh yang
seakan-akan berupa hadiah, Rasulullah Saw bersabda: "Baginya sodaqoh dan
bagi kami itu adalah hadiah." (HR. Bukhari)
22. Allah Ta'ala mengharamkan
bagiku dan bagi keluarga rumah tanggaku untuk menerima sodaqoh. (HR. Ibnu Saad)
Penjelasan:
Nabi Saw menolak menerima sodaqoh tetapi mau menerima hadiah.
23. Tidak ada iri hati kecuali
terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan
pada sasaran yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia
melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)
24. Allah mengkhususkan pemberian
kenikmatanNya kepada kaum-kaum tertentu untuk kemaslahatan umat manusia.
Apabila mereka membelanjakannya (menggunakannya) untuk kepentingan manusia maka
Allah akan melestarikannya namun bila tidak, maka Allah akan mencabut
kenikmatan itu dan menyerahkannya kepada orang lain. (HR. Ath-Thabrani dan Abu
Dawud)
25. Abu Dzarr Ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah Saw berkata,
"Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak
pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami
berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Nabi
Saw lalu berkata, "Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu
sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid
sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama
dengan isteri pun sodaqoh." Para sahabat
lalu bertanya, "Apakah melampiaskan syahwat mendapat pahala?" Nabi
menjawab, "Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat
yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat
halal, maka dia memperoleh pahala. (HR. Muslim)
26. Tiap-tiap amalan makruf
(kebajikan) adalah sodaqoh. Sesungguhnya di antara amalan makruf ialah berjumpa
kawan dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke
mangkuk kawanmu. (HR. Ahmad)
Haji
dan Umrah
1. Barangsiapa melaksanakan haji di
rumah ini (Baitullah Al Haram), tidak rafats dan tidak berbuat fasik, maka dia
kembali seperti pada hari dilahirkan ibunya. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Rafats artinya mengeluarkan kata-kata yang menimbulkan birahi yang tidak
senonoh atau bersetubuh.
2. Antara umroh yang pertama dengan
umroh kedua (terdapat) penghapusan dosa-dosa (yang dilakukan antara keduanya)
dan haji mabrur tiada pahala kecuali surga. (HR. Bukhari)
3. Jihad yang paling afdhol ialah
haji yang mabrur. (HR. Bukhari)
4. Tawaf itu adalah shalat dan bila
perlu berbicara (saat melakukan tawaf) hendaklah bicara yang baik-baik. (HR.
Tirmidzi)
5. Seorang hamba Aku sehatkan
tubuhnya dan Aku perluas baginya mata pencahariannya dan berlalu lima tahun tidak berhaji
kepada rumahKu maka dia akan kehilangan (pemberianKu). (HR. Al-Baihaqi)
6. Barangsiapa memiliki bekal dan
kendaraan (biaya perjalanan) yang dapat menyampaikannya ke Baitillahil haram
dan tidak menunaikan (ibadah) haji maka tidak mengapa baginya wafat sebagai
orang Yahudi atau Nasrani. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
7. Talbiah Rasulullah Saw ialah:
"Aku datang (memenuhi
panggilanMu), ya Allah, aku datang. Aku datang dan tiada sekutu bagi-Mu, aku
datang. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kerajaan (kekuasaan) milikMu,
tiada sekutu bagiMu." (HR. Bukhari).
8. Rasulullah Saw menyambut orang
yang pergi haji:
"Semoga Allah menerima hajimu, mengampuni dosamu dan mengganti ongkosmu
(biaya-biayamu)." (HR. Ad-Dainuri)
Kebaikan
dan Kebajikan
1. Barangsiapa melapangkan
kesusahan (kesempitan) untuk seorang mukmin di dunia maka Allah akan
melapangkan baginya kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat
dan
barangsiapa memudahkan kesukaran seseorang maka Allah akan memudahkan
baginya
di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka
Allah
akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah selalu menolong
hamba yang
suka menolong kawannya. Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu maka
Allah
akan mempermudah baginya jalan ke surga. Suatu kaum yang berkumpul dalam
sebuah
rumah dari rumah-rumah Allah, bertilawat Al Qur'an dan mempelajarinya
bersama
maka Allah akan menurunkan ketentraman dan menaungi mereka dengan
rahmat. Para malaikat mengitari mereka dan Allah menyebut-nyebut
mereka di kalangan para malaikat yang ada di sisiNya. Barangsiapa lambat
dengan
amalan-amalannya maka tidak dapat dipercepat dengan mengandalkan
keturunannya.
(HR. Muslim)
2. Jangan meremehkan sedikitpun tentang makruf meskipun hanya menjumpai kawan
dengan berwajah ceria (senyum). (HR. Muslim)
3. Barangsiapa dibukakan baginya pintu kebaikan (rezeki) hendaklah memanfaatkan
kesempatan itu (untuk berbuat baik) sebab dia tidak mengetahui kapan pintu itu
akan ditutup baginya. (HR. Asysyihaab)
4. Kebaikan itu banyak tetapi pengamalnya (yang melaksanakannya) sedikit. (HR.
Abu Hanifah)
5. Bagi Allah ada hamba-hambaNya yang dikhususkan melayani kebutuhan-kebutuhan
orang banyak. Mereka berlindung kepadanya untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Orang-orang itulah yang aman dari azab Allah. (HR. Ath-Thabrani)
6. Orang yang memberi petunjuk
kepada kebaikan sama pahalanya seperti orang yang melakukannya. (HR. Bukhari).
7. Barangsiapa memperoleh suatu
yang makruf maka hendaklah menyebutnya karena berarti dia mensyukurinya, dan
kalau merahasiakannya (berarti) dia mengkufuri nikmat itu. (HR. Ath-Thabrani)
8. Barangsiapa menerima suatu
kebajikan lalu berkata kepada pemberinya ucapan "Jazakallahu khairon"
(semoga Allah membalas anda dengan kebaikan) maka sesungguhnya dia sudah
berlebih-lebihan dalam berterima kasih. (HR. Tirmidzi dan An-Nasaa'i)
9. Orang yang paling berat disiksa
pada hari kiamat ialah orang yang dipandang (dianggap) ada kebaikannya padahal
sebenarnya tidak ada kebaikannya sama sekali. (HR. Ad-Dailami)
10. Barangsiapa ada kelebihan
tempat (tempat yang kosong) dalam kendaraan (punggung unta) hendaklah diberikan
kepada orang yang tidak punya kendaraan (diajak serta), dan barangsiapa punya
kelebihan bekal (perjalanan) maka hendaklah diberikannya kepada orang yang
tidak punya bekal. (HR. Muslim)
11. Janganlah kamu menjadi orang
yang "ikut-ikutan" dengan mengatakan "Kalau orang lain berbuat
kebaikan, kami pun akan berbuat baik dan kalau mereka berbuat zalim kami pun
akan berbuat zalim". Tetapi teguhkanlah dirimu dengan berprinsip,
"Kalau orang lain berbuat kebaikan kami berbuat kebaikan pula dan kalau
orang lain berbuat kejahatan kami tidak akan melakukannya". (HR. Tirmidzi)
Perintah
Beramar Ma'ruf Nahi Mungkar
1. Hendaklah kamu beramar ma'ruf
(menyuruh berbuat baik) dan bernahi mungkar (melarang berbuat jahat). Kalau
tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-orang yang paling jahat di
antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara kamu berdo'a dan
tidak dikabulkan (do'a mereka). (HR. Abu Zar)
2. Wahai segenap manusia, menyerulah kepada yang ma'ruf dan cegahlah dari yang
mungkar sebelum kamu berdo'a kepada Allah dan tidak dikabulkan serta sebelum
kamu memohon ampunan dan tidak diampuni. Amar ma'ruf tidak mendekatkan ajal.
Sesungguhnya para robi Yahudi dan rahib Nasrani ketika mereka meninggalkan amar
ma'ruf dan nahi mungkar, dilaknat oleh Allah melalui ucapan nabi-nabi mereka.
Mereka juga ditimpa bencana dan malapetaka. (HR. Ath-Thabrani)
3. Masih tetap ada dari segolongan
umatku yang menegakkan perintah Allah. Tidak menghambat dan tidak mengecewakan
mereka orang-orang yang menentangnya sampai tiba keputusan Allah. Mereka masih
tetap konsisten (mantap / teguh) baik dalam sikap maupun pendiriannya. (HR.
Bukhari dan Muslim)
4. Jihad paling afdhol ialah
menyampaikan perkataan yang adil di hadapan penguasa yang zalim dan kejam. (HR.
Aththusi dan Ashhabussunan)
5. Barangsiapa melihat suatu
kemungkaran hendalah ia merobah dengan tangannya. Apabila tidak mampu,
hendaklah dengan lidahnya (ucapan), dan apabila tidak mampu juga hendaklah
dengan hatinya dan itulah keimanan yang paling lemah. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Dengan hati artinya tindakan aktif dan bukan pasif, senantiasa membencinya dan
berusaha merubahnya seandainya ia sudah mampu atau berani.
6. Apabila Allah memberi hidayah
kepada seseorang melalui upayamu, itu lebih baik bagimu daripada apa yang
dijangkau matahari sejak terbit sampai terbenam.
[1]
(HR. Bukhari dan Muslim)
7. Bukanlah dari golongan kami orang yang tidak mengasihi dan menyayangi yang
lebih muda, tidak menghormati orang yang lebih tua, dan tidak beramar ma'ruf
dan nahi mungkar. (HR. Tirmidzi)
8. Permudahlah (segala urusan),
jangan dipersulit dan ajaklah dengan baik, jangan menyebabkan orang menjauh.
(HR. Bukhari)
Penjelasan:
Ini termasuk kebijaksanaan dalam berdakwah dan beramar ma'ruf nahi mungkar.
9. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang, maka dirinya sendirilah
yang dijadikannya untuk mengingatkannya, menyuruhnya dan melarangnya. (HR. dan
Ad-Dailami)
10. Pada hari kiamat seorang
dihadapkan dan dilempar ke neraka. Orang-orang bertanya, "Hai Fulan,
mengapa kamu masuk neraka sedang kamu dahulu adalah orang yang menyuruh berbuat
ma'ruf dan mencegah perbuatan mungkar?" Orang tersebut menjawab, "Ya
benar, dahulu aku menyuruh berbuat ma'ruf, sedang aku sendiri tidak
melakukannya. Aku mencegah orang lain berbuat mungkar sedang aku sendiri
melakukannya." (HR. Muslim)
11. Nabi meniadakan pemberian
pelajaran untuk beberapa hari karena khawatir kejenuhan kami. (HR. Ahmad)
12. Sesungguhnya Allah 'Azza
wajalla tidak menyiksa (orang) awam karena perbuatan (dosa) orang-orang yang
khusus sehingga mereka melihat mungkar di hadapan mereka dan mereka mampu
mencegahnya, tetapi mereka tidak mencegahnya (menentangnya). Kalau mereka
berbuat demikian maka Allah menyiksa yang khusus dan yang awam (seluruhnya).
(HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
13. Tidaklah seharusnya orang
menyuruh yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar kecuali memiliki tiga sifat,
yakni lemah-lembut dalam menyuruh dan dalam melarang (mencegah), mengerti apa
yang harus dilarang dan adil terhadap apa yang harus dilarang. (HR. Ad-Dailami)
14. Orang yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat ialah
yang paling banyak berkeliling di muka bumi dengan bernasihat kepada manusia
(makhluk Allah). (HR. Ath-Thahawi)
15. Pada suatu hari Rasulullah Saw
bersabda kepada para sahabatnya: "Kamu kini jelas atas petunjuk dari
Robbmu, menyuruh kepada yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar dan berjihad di
jalan Allah. Kemudian muncul di kalangan kamu dua hal yang memabukkan, yaitu
kemewahan hidup (lupa diri) dan kebodohan. Kamu beralih kesitu dan berjangkit
di kalangan kamu cinta dunia. Kalau terjadi yang demikian kamu tidak akan lagi
beramar ma'ruf, nahi mungkar dan berjihad di jalan Allah. Di kala itu yang
menegakkan Al Qur'an dan sunnah, baik dengan sembunyi maupun terang-terangan
tergolong orang-orang terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam. (HR. Al
Hakim dan Tirmidzi)
Catatan Kaki:
[1]
Dalam hadits lain dikatakan: "Lebih baik bagimu daripada memperoleh satu
lembah berisi penuh ternak."
Amal
Perbuatan
1. Allah tidak menerima iman tanpa
amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman. (HR.
Ath-Thabrani)
2. Sesungguhnya jika Allah Ta'ala
menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka dia dikaryakannya. Para sahabat lalu bertanya tentang sabda Nabi Saw
tersebut, "Bagaimana dikaryakannya itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw
menjawab, "Diberinya taufiq untuk beramal sholeh sebelum wafatnya."
(Mashabih Assunnah)
3. Barangsiapa melakukan amal
perbuatan yang bukan atas perintah kami maka itu tertolak. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Yang dimaksud adalah amal perbuatan yang berhubungan dengan pelaksanaan
peribadatan.
4. Seorang yang melakukan perbuatan
di dalam batu besar yang tidak ada pintu maupun lubang anginnya, pasti akan
diketahui manusia apapun yang terjadi (mau tidak mau). (HR. Al Hakim)
5. Seorang melakukan amalan-amalan
ahli surga sebagaimana tampak bagi orang-orang tetapi sesungguhnya dia termasuk
penghuni neraka, dan seorang lagi melakukan amalan-amalan ahli neraka
sebagaimana disaksikan orang-orang tetapi sebenarnya dia tergolong penghuni
surga. (HR. Bukhari)
6. Dunia dihuni empat ragam
manusia. Pertama, seorang hamba diberi Allah harta kekayaan dan ilmu
pengetahuan lalu bertakwa kepada Robbnya, menyantuni sanak-keluarganya dan
melakukan apa yang diwajibkan Allah atasnya maka dia berkedudukan paling mulia.
Kedua, seorang yang diberi Allah ilmu pengetahuan saja, tidak diberi harta,
tetapi dia tetap berniat untuk bersungguh-sungguh. Sebenarnya jika memperoleh
harta dia juga akan berbuat seperti yang dilakukan rekannya (kelompok yang
pertama). Maka pahala mereka berdua ini adalah (kelompok pertama dan kedua)
sama. Ketiga, seorang hamba diberi Allah harta kekayaan tetapi tidak diberi
ilmu pengetahuan. Dia membelanjakan hartanya dengan berhamburan (foya-foya)
tanpa ilmu (kebijaksanaan). Ia juga tidak bertakwa kepada Allah, tidak
menyantuni keluarga dekatnya, dan tidak memperdulikan hak Allah. Maka dia berkedudukan
paling jahat dan keji. Keempat, seorang hamba yang tidak memperoleh rezeki
harta maupun ilmu pengetahuan dari Allah lalu dia berkata seandainya aku
memiliki harta kekayaan maka aku akan melakukan seperti layaknya orang-orang
yang menghamburkan uang, serampangan dan membabi-buta (kelompok yang ketiga),
maka timbangan keduanya sama. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
7. Seorang yang kurang
amalan-amalannya maka Allah akan menimpanya dengan kegelisahan dan kesedihan.
(HR. Ahmad)
8. Seorang sahabat bertanya, "Ya
Rasulullah, yang bagaimanakah orang yang baik itu?" Nabi Saw menjawab,
"Yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya." Dia bertanya lagi,
"Dan yang bagaimana orang yang paling buruk (jahat)?" Nabi Saw
menjawab, "Adalah orang yang panjang usianya dan jelek amal
perbuatannya." (HR. Ath-Thabrani dan Abu Na'im)
9. Amalan-amalan yang paling
disukai Allah ialah yang lestari (langgeng atau berkesinambungan) meskipun
sedikit. (HR. Bukhari)
10. Jangan mengagumi amal perbuatan sampai ia menyelesaikan yang terakhir. (HR.
Ath-Thabrani dan Al Bazzar)
11. Lakukan apa yang mampu kamu amalkan. Sesungguhnya Allah tidak jemu sehingga
kamu sendiri jemu. (HR. Bukhari)
12. Amalkan semua yang diwajibkan (fardhu) Allah, niscaya kamu menjadi orang
yang paling bertakwa. (Ath-Thahawi)
Syukur
dan Tahmid
1. Apabila imam (shalat)
mengucapkan
"Sami 'allaahuliman hamidah" (Allah
mendengar siapa yang memuji-Nya), maka ucapkanlah
"Allaahumma Robbanaa lakal hamdu"
(Ya Allah Tuhan kami, bagimu segala puji). Sesungguhnya kalau ucapannya
bersamaan dengan ucapan malaikat maka akan terampuni dosa-dosanya yang
terdahulu. (Mutafaq'alaih)
2. Kami shalat di belakang Nabi Saw. Ketika mengangkat kepala dari ruku' beliau
mengucapkan
"Sami 'allaahuliman hamidah". Lalu
ada seorang yang mengucapkan
"Robbanaa walakal hamdu hamdan katsiiran
thoyyiban mubaarakan fiih." Seusai shalat, Nabi bertanya, "Siapa yang
berbicara (dengan bersuara)?" Orang tadi menjawab, "Aku." Nabi
kemudian berkata, "Aku melihat ada lebih dari tiga puluh malaikat berpacu,
siapa yang lebih dulu mencatat (pahalanya)." (HR. Bukhari)
3.
"Ya Tuhanku, bagi-Mu segala
puji yang layak bagi keagungan wajahMu dan kebesaran kekuasaanMu." (HR.
Ath-Thabrani)
4. Yang paling pandai bersyukur
kepada Allah adalah orang yang paling pandai bersyukur kepada manusia. (HR.
Ath-Thabrani)
5. Apabila seorang melihat orang cacat lalu berkata (tanpa didengar oleh orang
tadi) :"Alhamdulillah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang diujikan
Allah kepadanya dan melebihkan aku dengan kelebihan sempurna atas kebanyakan
makhlukNya", maka dia tidak akan terkena ujian seperti itu betapapun
keadaannya. (HR. Abu Dawud)
6. Dua hal apabila dimiliki oleh
seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam
urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru
dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu
bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan. (HR. Tirmidzi)
7. Sebaik-baik do'a adalah pada
hari Arafat dan sebaik-baik yang aku ucapkan dan juga diucapkan oleh para nabi
sebelum aku adalah ucapan:
"Laa ilaaha illallahu wahdahu
laa syarikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ala kulli syaiin
qodir." (Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha Esa yang tidak ada sekutu
bagi-Nya, bagi-Nyalah segala kekuasaan dan pujian. Dan Dia atas segala sesuatu
Maha Kuasa) (HR. Ahmad)
Akibat
Berbuat Maksiat
1. Janganlah memandang kecil
kesalahan (dosa) tetapi pandanglah kepada siapa yang kamu durhakai. (HR.
Aththusi)
2. Perbuatan dosa mengakibatkan sial terhadap orang yang bukan pelakunya. Kalau
dia mencelanya maka bisa terkena ujian (cobaan). Kalau menggunjingnya dia
berdosa dan kalau dia menyetujuinya maka seolah-olah dia ikut melakukannya.
(HR. Ad-Dailami)
3. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya. Tiada dua orang saling mengasihi lalu
bertengkar dan berpisah kecuali karena akibat dosa yang dilakukan oleh salah
seorang dari keduanya. (HR. Ad-Dailami)
4. Celaka orang yang banyak zikrullah dengan lidahnya tapi bermaksiat terhadap
Allah dengan perbuatannya. (HR. Ad-Dailami)
5. Barangsiapa mencari pujian manusia dengan bermaksiat terhadap Allah maka
orang-orang yang memujinya akan berbalik mencelanya. (Ibnu Hibban)
6. Tiada sesuatu yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tiada yang dapat menambah
umur kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya
disebabkan dosa yang diperbuatnya. (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
7. Tiada seorang hamba ditimpa musibah baik di atasnya maupun di bawahnya
melainkan sebagai akibat dosanya. Sebenarnya Allah telah memaafkan banyak
dosa-dosanya. Lalu Rasulullah membacakan ayat 30 dari surat Asy Syuura yang berbunyi : "Dan
apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu)." (Mashabih Assunnah)
8. Apabila suatu kesalahan
diperbuat di muka bumi maka orang yang melihatnya dan tidak menyukainya
seolah-olah tidak hadir di tempat, dan orang yang tidak melihat terjadinya
perbuatan tersebut tapi rela maka seolah-olah dia melihatnya. (HR. Abu Dawud)
9. Barangsiapa meninggalkan maksiat terhadap Allah karena takut kepada Allah
maka ia akan memperoleh keridhoan Allah. (HR. Abu Ya'la)
10. Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun
(pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap
imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)
11. Jangan menyiksa dengan siksaan Allah (artinya: menyiksa dengan api). (HR.
Tirmidzi dan Al-Baihaqi)
12. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang maka dipercepat tindakan
hukuman atas dosanya (di dunia) dan jika Allah menghendaki bagi hambanya
keburukan maka disimpan dosanya sampai dia harus menebusnya pada hari kiamat.
(HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi)
13. Apabila kamu menyaksikan pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan
dosa menurut kehendakNya, maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan
penangguhan tempo belaka. Kemudian Rasulullah Saw membaca firman Allah Swt
dalam surat Al
An'am ayat 44 : "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah
diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk
mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu,
mereka terdiam berputus asa." (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
14. Sayyidina Ali Ra berkata:
"Rasulullah menyuruh kami bila berjumpa dengan ahli maksiat agar kami
berwajah masam." (HR. Ath-Thahawi)
15. Bagaimana kamu apabila dilanda lima perkara? Kalau aku
(Rasulullah Saw), aku berlindung kepada Allah agar tidak menimpa kamu atau kamu
mengalaminya. (1) Jika perbuatan mesum dalam suatu kaum sudah dilakukan
terang-terangan maka akan timbul wabah dan penyakit-penyakit yang belum pernah
menimpa orang-orang terdahulu. (2) Jika suatu kaum menolak mengeluarkan zakat
maka Allah akan menghentikan turunnya hujan. Kalau bukan karena
binatang-binatang ternak tentu hujan tidak akan diturunkan sama sekali. (3)
Jika suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan maka Allah akan menimpakan
paceklik beberapa waktu, kesulitan pangan dan kezaliman penguasa. (4) Jika
penguasa-penguasa mereka melaksanakan hukum yang bukan dari Allah maka Allah
akan menguasakan musuh-musuh mereka untuk memerintah dan merampas harta
kekayaan mereka. (5) Jika mereka menyia-nyiakan Kitabullah dan sunah Nabi maka
Allah menjadikan permusuhan di antara mereka. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
16. Tiada seorang berzina selagi
dia mukmin, tiada seorang mencuri selagi dia mukmin, dan tiada seorang minum
khamar pada saat minum dia mukmin. (Mutafaq'alaih)
Penjelasan:
Ketika seorang berzina, mencuri dan minum khamar maka pada saat itu dia bukan
seorang mukmin.
17. Aku beritahukan yang terbesar
dari dosa-dosa besar. (Rasulullah Saw mengulangnya hingga tiga kali). Pertama,
mempersekutukan Allah. Kedua, durhaka terhadap orang tua, dan ketiga, bersaksi
palsu atau berucap palsu. (Ketika itu beliau sedang berbaring kemudian duduk
dan mengulangi ucapannya tiga kali, sedang kami mengharap beliau berhenti
mengucapkannya). (Mutafaq'alaih)
18. Rasulullah Saw melaknat orang
yang mengambil riba, yang menjalani riba dan kedua orang saksi mereka. Beliau
bersabda: "Mereka semua sama (berdosanya)". (HR. Ahmad)
19. Ada empat kelompok orang yang pada pagi dan
petang hari dimurkai Allah. Para sahabat lalu
bertanya, "Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?" Beliau lalu menjawab,
"Laki-laki yang menyerupai perempuan, perempuan yang menyerupai laki-laki,
orang yang menyetubuhi hewan, dan orang-orang yang homoseks. (HR. Ahmad dan
Ath-Thabrani)
20. Tiap minuman yang memabukkan
adalah haram (baik sedikit maupun banyak). (HR. Ahmad)
21. Allah menyukai
keringanan-keringanan perintahNya (rukhsah) dilaksanakan sebagaimana Dia
membenci dilanggarnya laranganNya. (HR. Ahmad)
22. Ada tiga
jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka
terhadap kedua orang tua, dan orang yang merelakan kejahatan berlaku dalam
keluarganya (artinya, merelakan isteri atau anak perempuannya berbuat serong
atau zina). (HR. An-Nasaa'i dan Ahmad)
Keutamaan
Ikhlas
1. Barangsiapa memberi karena
Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan
menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya. (HR. Abu Dawud)
2. Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak
memandang postur tubuhmu dan tidak pula pada kedudukan maupun harta kekayaanmu,
tetapi Allah memandang pada hatimu. Barangsiapa memiliki hati yang shaleh maka
Allah menyukainya. Bani Adam yang paling dicintai Allah ialah yang paling
bertakwa. (HR. Ath-Thabrani dan Muslim)
3. Barangsiapa memurkakan (membuat
marah) Allah untuk meraih keridhaan manusia maka Allah murka kepadanya dan
menjadikan orang yang semula meridhoinya menjadi murka kepadanya. Namun
barangsiapa meridhokan Allah (meskipun) dalam kemurkaan manusia maka Allah akan
meridhoinya dan meridhokan kepadanya orang yang pernah memurkainya, sehingga
Allah memperindahnya, memperindah ucapannya dan perbuatannya dalam
pandanganNya. (HR. Ath-Thabrani)
4. Barangsiapa memperbaiki
hubungannya dengan Allah maka Allah akan menyempurnakan hubungannya dengan
manusia. Barangsiapa memperbaiki apa yang dirahasiakannya maka Allah akan
memperbaiki apa yang dilahirkannya (terang-terangan). (HR. Al Hakim)
5. Seorang sahabat berkata kepada
Rasulullah, "Ya Rasulullah, seseorang melakukan amal (kebaikan) dengan
dirahasiakan dan bila diketahui orang dia juga menyukainya (merasa
senang)." Rasulullah Saw berkata, "Baginya dua pahala yaitu pahala
dirahasiakannya dan pahala terang-terangan." (HR. Tirmidzi)
6. Agama ialah keikhlasan
(kesetiaan atau loyalitas). Kami lalu bertanya, "Loyalitas kepada siapa,
ya Rasulullah?" Rasulullah Saw menjawab, "Kepada Allah, kepada
kitabNya (Al Qur'an), kepada rasulNya, kepada penguasa muslimin dan kepada
rakyat awam." (HR. Muslim)
Penjelasan:
Artinya, patuh dan taat kepada penguasa dan pemerintahan (muslim) dan setia
kepada rakyat dengan tidak merugikan mereka atau mengambil (mengurangi) hak
mereka.
Keutamaan
Ta'at Kepada Allah
1. Kebahagiaan yang paling bahagia
ialah panjang umur dalam ketaatan kepada Allah. (HR. Ad-Dailami dan Al Qodho'i)
2. Di antara wahyu Allah kepada
nabi Dawud As : "Tiada seorang hamba yang taat kepada-Ku melainkan Aku
memberinya sebelum dia minta, dan mengabulkan permohonannya sebelum dia berdoa,
dan mengampuni dosanya sebelum dia mohon pengampunan (istighfar)." (HR.
Ad-Dailami)
3. Semua umatku masuk surga kecuali
orang yang menolaknya. Mendengar sabda tersebut para sahabat bertanya,
"Siapa orang yang menolak itu, ya Rasulullah?" Rasulullah Saw menjawab,
"Orang yang menentang (perintah dan larangan)ku adalah orang yang menolak
masuk surga." (HR. Bukhari)
4. Barangsiapa mencari keridhoan
manusia dengan apa yang memurkakan Allah, maka orang-orang yang tadinya memuji
akan berobah mencelanya. Namun barangsiapa mengutamakan ketaatan kepada Allah,
meskipun berakibat orang-orang menjadi marah kepadanya maka cukuplah Allah yang
menjadi penolong dan pembelanya dalam menghadapi permusuhan tiap musuh,
kedengkian tiap pendengki dan kezaliman tiap orang zalim. (HR. Aththusi)
5. Apa yang aku larang jauhilah dan
apa yang aku perintahkan kerjakanlah sampai batas kemampuanmu. Sesungguhnya
Allah telah membinasakan orang-orang sebelum kamu disebabkan terlalu banyak
menuntut dan menentang nabi-nabinya. (HR. Bukhari)
6. Tidak ada ketaatan kepada orang
yang tidak taat kepada Allah. (Abu Ya'la)
7. Ketaatan hanya untuk perbuatan
makruf. (HR. Bukhari)
8. Tiada ketaatan kepada makhluk
dalam bermaksiat kepada Pencipta (Allah). (HR. Ahmad dan Al Hakim)
9. Sebaik-baik pemimpin adalah yang
kamu cintai dan mereka mencintaimu. Kamu mendoakan mereka dan mereka
mendoakanmu. Sejahat-jahat pemimpin adalah yang kamu benci dan mereka
membencimu. Kamu kutuk mereka dan mereka mengutukmu. Para
sahabat bertanya, "Tidakkah kami mengangkat senjata terhadap mereka?"
Nabi Saw menjawab, "Jangan, selama mereka mendirikan shalat. Jika kamu
lihat perkara-perkara yang tidak kamu senangi maka bencimu terhadap amal
perbuatannya dan jangan membatalkan ketaatanmu kepada mereka." (HR.
Muslim)
Keutamaan
Takwa
1. Barangsiapa mengucapkan
"Laa ilaaha illallah" dengan ikhlas, masuk surga. Para
sahabat bertanya, "Apa keikhlasannya, ya Rasulullah?" Nabi Saw
menjawab, "Memagarinya (melindunginya) dari segala apa yang diharamkan
Allah." (HR. Ath-Thabrani)
2. Tiap orang yang bertakwa
termasuk keluarga Muhammad (umat Muhammad). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
3. Kemuliaan dunia adalah kekayaan
dan kemuliaan akhirat adalah ketakwaan. Kamu, baik laki-laki maupun perempuan,
kemuliaanmu adalah kekayaanmu, keutamaanmu adalah ketakwaanmu, kedudukanmu
adalah akhlakmu dan (kebanggaan) keturunanmu adalah amal perbuatanmu. (HR.
Ad-Dailami)
4. Rasulullah Saw ditanya tentang
sebab-sebab paling banyak yang memasukkan manusia ke surga. Beliau menjawab,
"Ketakwaan kepada Allah dan akhlak yang baik." Beliau ditanya lagi,
"Apa penyebab banyaknya manusia masuk neraka?" Rasulullah Saw
menjawab, "Mulut dan kemaluan." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
5. Bertakwalah kepada Allah
dimanapun kamu berada dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik,
niscaya menghapusnya. Bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang luhur. (HR.
Tirmidzi)
6. Tiadalah kamu beriman sehingga
perilaku hawa nafsumu sesuai dengan tuntunan ajaran yang aku bawa. (HR.
Ath-Thabrani)
7. Bertakwalah kepada Allah karena
itu adalah kumpulan segala kebaikan, dan berjihadlah di jalan Allah karena itu
adalah kerahiban kaum muslimin, dan berzikirlah kepada Allah serta membaca
kitabNya karena itu adalah cahaya bagimu di dunia dan ketinggian sebutan bagimu
di langit. Kuncilah lidah kecuali untuk segala hal yang baik. Dengan demikian
kamu dapat mengalahkan setan. (HR. Ath-Thabrani)
8. Cukup berdosa orang yang jika
diingatkan agar bertakwa kepada Allah, dia marah. (HR. Ath-Thabrani)
Keutamaan
Taqwa
1. Barangsiapa mengucapkan
"Laa ilaaha illallah" dengan ikhlas, masuk surga. Para
sahabat bertanya, "Apa keikhlasannya, ya Rasulullah?" Nabi Saw
menjawab, "Memagarinya (melindunginya) dari segala apa yang diharamkan
Allah." (HR. Ath-Thabrani)
2. Tiap orang yang bertaqwa
termasuk keluarga Muhammad (umat Muhammad). (HR. Ath-Thabrani dan Al Baihaqi)
3. Kemuliaan dunia adalah kekayaan
dan kemuliaan akhirat adalah ketaqwaan. Kamu, baik laki-laki maupun perempuan,
kemuliaanmu adalah kekayaanmu, keutamaanmu adalah ketaqwaanmu, kedudukanmu
adalah akhlakmu dan (kebanggaan) keturunanmu adalah amal perbuatanmu. (HR.
Ad-Dailami)
4. Rasulullah Saw ditanya tentang
sebab-sebab paling banyak yang memasukkan manusia ke surga. Beliau menjawab,
"Ketaqwaan kepada Allah dan akhlak yang baik." Beliau ditanya lagi,
"Apa penyebab banyaknya manusia masuk neraka?" Rasulullah Saw
menjawab, "Mulut dan kemaluan." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
5. Bertaqwalah kepada Allah
dimanapun kamu berada dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik,
niscaya menghapusnya. Bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang luhur. (HR.
Tirmidzi)
6. Tiadalah kamu beriman sehingga
perilaku hawa nafsumu sesuai dengan tuntunan ajaran yang aku bawa. (HR.
Ath-Thabrani)
7. Bertaqwalah kepada Allah karena
itu adalah kumpulan segala kebaikan, dan berjihadlah di jalan Allah karena itu
adalah kerahiban kaum muslimin, dan berzikirlah kepada Allah serta membaca
kitabNya karena itu adalah cahaya bagimu di dunia dan ketinggian sebutan bagimu
di langit. Kuncilah lidah kecuali untuk segala hal yang baik. Dengan demikian
kamu dapat mengalahkan setan. (HR. Ath-Thabrani)
8. Cukup berdosa orang yang jika
diingatkan agar bertaqwa kepada Allah, dia marah. (HR. Ath-Thabrani)
Taubat
dan Istighfar
1. Penyesalan adalah suatu taubat.
(HR. Abu Dawud dan Al Hakim)
2. Iblis berkata kepada Robbnya,
"Dengan keagungan dan kebesaranMu, aku tidak akan berhenti menyesatkan
bani Adam selama mereka masih bernyawa." Lalu Allah berfirman:
"Dengan keagungan dan kebesaranKu, Aku tidak akan berhenti mengampuni
mereka selama mereka beristighfar". (HR. Ahmad)
3. Semua anak Adam pembuat
kesalahan, dan sebaik-baik pembuat kesalahan ialah mereka yang bertaubat. (HR.
Addarami)
4. Sesungguhnya Allah menerima
taubat hambaNya selama nyawa belum sampai ke tenggorokan. (HR. Ahmad)
5. Sesungguhnya Allah merentangkan
tanganNya pada malam hari memberi kesempatan taubat bagi pelaku kesalahan pada
siang hari dan merentangkan tanganNya pada siang hari memberi kesempatan taubat
bagi pelaku kesalahan pada malam hari, sampai kelak matahari terbit dari Barat
(hari kiamat). (HR. Muslim)
6. Sesungguhnya Allah menyukai
seorang hamba mukmin yang terjerumus dosa tetapi bertaubat. (HR. Ahmad)
7. Apabila kamu melakukan dosa maka
lakukanlah pula taubat. Apabila (dosa itu) dirahasiakan maka taubatnya juga
dirahasiakan dan apabila dosa itu terang-terangan maka taubatnya pun
terang-terangan pula. (HR. Ad-Dailami)
8. Tiada sesuatu yang lebih disukai
Allah daripada seorang pemuda yang bertaubat. (HR. Ad-Dailami)
9. Orang yang bertaubat dari
dosanya seperti orang yang tidak menyandang dosa. (HR. Ath-Thabrani)
10. Tidak menjadi dosa besar sebuah
dosa bila disertai dengan istighfar dan bukan dosa kecil lagi suatu perbuatan
bila dilakukan terus menerus. (HR. Ath-Thabrani)
Penjelasan:
Dosa kecil apabila dilakukan terus-menerus akan menjadi dosa besar.
11. Puncak istighfar ialah ucapan
seorang hamba:
"Ya Allah, Engkaulah Tuhanku.
Tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau Penciptaku dan aku hambaMu yang tetap dalam
kesetiaan dan janjiku sepanjang kemampuanku. Aku kembali kepada-Mu dengan
kenikmatan dan kembali kepada-Mu dengan dosaku. Maka ampunilah aku.
Sesungguhnya tiada pengampun dosa-dosa kecuali Engkau."
Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa mengucapkan doa itu dengan penuh keyakinan pada siang hari
dan ternyata wafat pada hari itu sebelum senja maka dia tergolong penghuni
surga. Barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dengan penuh keyakinan dan
wafat sebelum subuh maka dia tergolong penghuni surga pula." (HR. Bukhari)
12. Sesungguhnya Allah menurunkan
kepadaku dua keselamatan bagi umatku. Allah sekali-kali tidak akan mengazab
mereka, sedang kamu berada diantara mereka dan Allah tidak akan mengazab mereka
sedang (mereka) beristighfar (minta ampun), bila aku (Nabi Saw) pergi (tiada)
maka aku tinggalkan bagimu istighfar sampai hari kiamat. (HR. Tirmidzi)
13. Seusai shalat (fardhu)
Rasulullah Saw beristighfar kepada Allah tiga kali, lalu berkata:
"Ya Allah, Engkau maha pemberi
ketentraman dan perdamaian. Dari Engkau lah datangnya ketentraman dan
perdamaian, wahai Tuhan yang maha memiliki keagungan dan kemuliaan." (HR.
Muslim)
14. Seorang yang berbuat dosa lalu
membersihkan diri (wudhu atau mandi), kemudian ia shalat dan memohon
pengampunan Allah maka Allah akan mengampuni dosanya. Setelah berkata demikian
Rasulullah mengucapkan firman Allah surat
Ali Imran ayat 135: "Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji
atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun atas
dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa selain dari
Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji mereka itu sedang mereka
mengetahui." (HR. Bukhari dan Muslim)
15. Barangsiapa memperbanyak
istighfar maka Allah akan membebaskannya dari kedukaan dan memberinya jalan ke
luar bagi kesempitannya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak
diduga-duganya. (HR. Abu Dawud)
16. Apabila kamu tidak pernah
berbuat dosa maka Allah Tabaroka Wata'ala akan menciptakan makhluk lain yang
berbuat dosa kemudian Allah mengampuni mereka. (HR. Muslim)
Perihal
Mesjid
1. Semua lahan adalah mesjid,
kecuali kuburan dan tempat pemandian. (HR. Ahmad)
2. Rasulullah Saw menyuruh kita
membangun masjid-masjid di daerah-daerah dan agar masjid-masjid itu dipelihara
kebersihan dan keharumannya. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
3. Aku tidak menyuruh kamu
membangun masjid untuk kemewahan (keindahan) sebagaimana yang dilakukan kaum
Yahudi dan Nasrani. (HR. Ibnu Hibban dan Abu Dawud)
4. Janganlah menjadikan kuburanku sebagai tempat pemujaan berhala. Allah
melaknat suatu kaum yang menjadikan kuburan-kuburan para nabi sebagai
masjid-masjid. (HR. Bukhari dan Abu Ya'la)
5. Mimbarku (terletak) di tepi
jalur menuju surga. Antara mimbarku dan kamarku adalah taman dari taman-taman
surga. (HR. Ahmad)
6. Tidak dibenarkan ziarah
(kunjungan) ke masjid-masjid kecuali pada ketiga masjid, yaitu masjidil Haram
(Mekah), masjidil Aqsha (Baitul Maqdis), dan masjidku ini (Madinah). (HR.
Bukhari dan Muslim)
7. Shalat di masjidku ini lebih
afdol (utama) dari seribu shalat di masjid-masjid lainnya, kecuali masjidil
Haram, dan shalat di masjidil Haram lebih afdol (utama) dari seratus shalat di
masjidku ini. (HR. Ahmad)
8. Apabila seorang mengantuk saat
shalat Jum'at di masjid maka hendaklah pindah tempat duduknya ke tempat duduk
lainnya. (HR. Al Hakim dan Al-Baihaqi)
9. Bila seorang masuk ke masjid
hendaklah shalat (sunnat) dua rakaat sebelum duduk. (HR. Ahmad)
10. Apabila seorang isteri minta ijin suaminya untuk pergi ke masjid maka
janganlah sang suami melarangnya. (HR. Bukhari)
11. Sebaik-baik masjid (tempat
bersujud) untuk wanita ialah dalam rumahnya sendiri. (HR. Al-Baihaqi dan
Asysyihaab)
12. Tidak ada shalat bagi tetangga
masjid, selain dalam masjid. (HR. Adarqathani)
13. Apabila kamu melihat orang yang
terbiasa masuk masjid maka saksikanlah bahwa dia beriman karena sesungguhnya
Allah telah berfirman dalam surat
At taubah ayat 18: "Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah lah
orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah.
Maka mereka lah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
14. Beritakanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan kaki di malam
gelap-gulita menuju masjid bahwa bagi mereka cahaya yang terang-benderang di
hari kiamat. (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
15. Barangsiapa membangun untuk Allah sebuah masjid (mushola) walaupun sebesar
kandang unggas (rumah gubuk) maka Allah akan membangun baginya rumah di surga.
(HR. Asysyihaab dan Al Bazzar)
16. Nabi Saw bertanya kepada
malaikat Jibril As, "Wahai Jibril, tempat manakah yang paling disenangi
Allah?" Jibril As menjawab, "Masjid-masjid dan yang paling disenangi
ialah orang yang pertama masuk dan yang terakhir ke luar meninggalkannya."
Nabi Saw bertanya lagi," Tempat manakah yang paling tidak disukai oleh
Allah Ta'ala?" Jibril menjawab, "Pasar-pasar dan orang-orang yang
paling dahulu memasukinya dan paling akhir meninggalkannya." (HR. Muslim)
Yang
Berhak Mendapat Syafa'at
1. Sesungguhnya syafa'atku
diperuntukkan bagi umatku yang sama sekali tidak berbuat syirik kepada Allah.
(HR. Ahmad)
2. Syafa'atku adalah bagi
pelaku-pelaku dosa-dosa besar (kabair) dari kalangan umatku. (HR. Tirmidzi)
3. Pada hari kiamat ada tiga
golongan manusia yang dapat memberi syafa'at yaitu para nabi, para ulama dan
para syuhada. (HR. Ahmad)
Rahmat
Allah
1. Orang yang belas kasihan akan
dikasihi Arrahman (Yang Maha Pengasih), karena itu kasih sayangilah yang di
muka bumi, niscaya kamu dikasih-sayangi mereka yang di langit. (HR. Bukhari)
2. Allah Azza wajalla berfirman
(hadits Qudsi): "RahmatKu mendahului murkaKu." (HR. Muslim)
3. Tiada dicabut rahmat kecuali
dari (hati) seorang pendurhaka. (HR. Abu Dawud)
4. Barangsiapa tidak mengasihi dan
menyayangi manusia maka dia tidak dikasihi dan tidak disayangi Allah. (HR. Bukhari)
5. Barangsiapa memaafkan saat dia
mampu membalas maka Allah akan memberinya maaf pada hari kesulitan. (HR.
Ath-Thabrani)
6. Pengampunan Allah lebih besar
dari dosamu. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
7. Allah Azza Wajalla merahasiakan
dosa hambanya di dunia dan merahasiakannya pula di akhirat. (HR. Muslim).
8. Seorang masuk surga bukan karena
amalnya tetapi karena rahmat Allah Ta'ala. Karena itu bertindaklah yang lurus
(baik dan benar). (HR. Muslim)
Kenikmatan
1. Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang
terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang (Artinya, saat-saat sehat dan
waktu senggang / luang orang sering menggunakannya untuk melakukan perbuatan
yang sia-sia dan terlarang). (HR. Bukhari)
2. Membesarnya kenikmatan Allah bagi
seseorang adalah bertambah banyaknya kebutuhan orang kepadanya (banyak
dibutuhkan orang). Tetapi barangsiapa enggan memenuhi kebutuhan-kebutuhan
orang-orang itu maka dia telah membiarkan kenikmatan itu lenyap. (HR.
Al-Baihaqi)
3. Mohonlah kepada Allah kesehatan
(keselamatan). Sesungguhnya karunia yang lebih baik sesudah keimanan adalah
kesehatan (keselamatan). (HR. Ibnu Majah)
4. Apabila Allah memberikan
kenikmatan kepada hambaNya maka Allah suka agar kenikmatanNya itu tampak pada
diri (hamba) Nya. (HR. Ath-Thabrani)
5. Yang pertama kali ditanyakan
kepada seorang hamba dari kenikmatan-kenikmatan Allah kelak pada hari kiamat
ialah ucapan, "Bukankah telah Kami berikan kesehatan pada tubuhmu dan Kami
berikan air minum yang sejuk?" (HR. Tirmidzi)
Bahaya
Bersumpah
1. Jangan bersumpah kecuali dengan
nama Allah. Barangsiapa bersumpah dengan nama Allah, dia harus jujur (benar).
Barangsiapa disumpah dengan nama Allah ia harus rela (setuju). Kalau tidak rela
(tidak setuju) niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah. (HR. Ibnu Majah dan
Aththusi)
2. Barangsiapa merampas hak orang
muslim (dari) hasil sumpahnya maka Allah mengharamkan baginya masuk surga dan
mewajibkannya masuk neraka. Para sahabat
bertanya, "Ya Rasulullah, meskipun barang itu sedikit?" Nabi
menjawab, "Meskipun hanya sebatang kayu araak (kayu yang dipakai untuk
siwak/gosok gigi)." (HR. Muslim)
3. Sumpah dengan maksud melariskan
dagangan adalah penghapus barokah. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Barangsiapa bersumpah tidak
dengan (menyebut) nama Allah maka dia telah berbuat syirik (menyekutukan
Allah). (HR. Ad-Dailami)
5. Ada tiga kelompok orang yang kelak pada hari
kiamat Allah tidak akan berkata-kata, tidak akan melihat, tidak akan pula
mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. Abu Dzarr berkata,
"Rasulullah mengulang-ulangi ucapannya tiga kali dan aku bertanya,
"Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang
yang pakaiannya menyentuh tanah karena kesombongannya, orang yang menyiarkan
pemberiannya (mempublikasikan kebaikannya), dan orang yang menjual dagangannya
dengan sumpah palsu." (HR. Muslim)
6. Barangsiapa mengangkat sumpah
terhadap suatu perkara kemudian dia mengetahui sesuatu yang lebih baik (benar)
maka hendaklah dia menebus (kafarat) sumpahnya dan mengemukakan apa yang lebih
baik (benar). (HR. Muslim)
Keterangan:
Kafarat (denda) sumpah sudah
dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur'an sebagai berikut: "Allah tidak
menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk
bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu
sengaja, maka kafarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang
miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau
memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa
tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari.
Yang demikian itu adalah kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu
langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu
hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya)." (Surat 5. AL MAA-IDAH - Ayat 89)
7. Berhati-hatilah, jangan kamu
banyak bersumpah dalam penjualan. Itu memang melariskan jualan tapi
menghilangkan barokahnya (memusnahkan perdagangan). (HR. Muslim)
Fitnah
1. Umatku ini dirahmati Allah dan tidak akan disiksa di akhirat, tetapi siksaan
terhadap mereka di dunia berupa fitnah-fitnah, gempa bumi, peperangan dan
musibah-musibah. (HR. Abu Dawud)
2. Fitnah itu sedang tidur (reda)
dan laknat Allah terhadap orang yang membangkitkannya. (HR. Ar-Rafii).
3. Rasulullah Saw melarang
penjualan senjata di kala berjangkitnya fitnah. (HR. Ath-Thabrani)
4. Jangan mendekati fitnah jika
sedang membara dan jangan menghadapinya bila sedang timbul, bersabarlah bila
fitnah datang menimpa. (HR. Ath-Thabrani)
5. Jika kamu berbicara
(menyampaikan ucapan) tentang sesuatu perkara kepada suatu kaum padahal perkara
itu tidak terjangkau (tidak dipahami) oleh akal pikiran mereka, niscaya akan
membawa fitnah di kalangan mereka. (HR. Muslim)
Kepemimpinan,
Keadilan dan Politik
1. Pemimpin suatu kaum adalah
pengabdi (pelayan) mereka. (HR. Abu Na'im)
2. Tidak akan sukses suatu kaum
yang mengangkat seorang wanita sebagai pemimpin. (HR. Bukhari)
3. Barangsiapa menghina penguasa
Allah di muka bumi maka Allah akan menghinanya. (HR. Tirmidzi)
4. Rasulullah Saw berkata kepada
Abdurrahman bin Samurah, "Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau
menuntut suatu jabatan. Sesungguhnya jika dibri karena ambisimu maka kamu akan
menanggung seluruh bebannya. Tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu maka kamu
akan ditolong mengatasinya." (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Apabila Allah menghendaki
kebaikan bagi suatu kaum maka dijadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang
yang bijaksana dan dijadikan ulama-ulama mereka menangani hukum dan peradilan.
Juga Allah jadikan harta-benda di tangan orang-orang yang dermawan. Namun, jika
Allah menghendaki keburukan bagi suatu kaum maka Dia menjadikan
pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang berakhlak rendah. DijadikanNya
orang-orang dungu yang menangani hukum dan peradilan, dan harta berada di
tangan orang-orang kikir. (HR. Ad-Dailami)
6. Kami tidak mengangkat orang yang berambisi berkedudukan. (HR. Muslim)
7. Ada tiga perkara yang tergolong
musibah yang membinasakan, yaitu (i) Seorang penguasa bila kamu berbuat baik
kepadanya, dia tidak mensyukurimu, dan bila kamu berbuat kesalahan dia tidak
mengampuni; (2) Tetangga, bila melihat kebaikanmu dia pendam (dirahasiakan /
diam saja) tapi bila melihat keburukanmu dia sebarluaskan; (3) Isteri bila
berkumpul dia mengganggumu (diantaranya dengan ucapan dan perbuatan yang
menyakiti) dan bila kamu pergi (tidak di tempat) dia akan mengkhianatimu. (HR.
Ath-Thabrani)
8. Allah melaknat penyuap, penerima suap dan yang memberi peluang bagi mereka.
(HR. Ahmad)
9. Akan datang sesudahku
penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan
ajaran dengan bijaksana, tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu
daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai. (HR. Ath-Thabrani)
l0. Jabatan (kedudukan) pada permulaannya penyesalan, pada pertengahannya
kesengsaraan (kekesalan hati) dan pada akhirnya azab pada hari kiamat. (HR.
Ath-Thabrani)
Keterangan:
Hal tersebut karena dia menyalah
gunakan jabatannya dengan berbuat yang zhalim dan menipu (korupsi dll).
11. Aku mendengar Rasulullah Saw
memprihatinkan umatnya dalam enam perkara: (1) diangkatnya anak-anak sebagai
pemimpin (penguasa); (2) terlampau banyak petugas keamanan; (3) main suap dalam
urusan hukum; (4) pemutusan silaturahmi dan meremehkan pembunuhan; (5) generasi
baru yang menjadikan Al Qur'an sebagai nyanyian; (6) Mereka mendahulukan atau
mengutamakan seorang yang bukan paling mengerti fiqih dan bukan pula yang
paling besar berjasa tapi hanya orang yang berseni sastra lah. (HR. Ahmad)
12. Barangsiapa diserahi kekuasaan urusan manusia lalu menghindar (mengelak)
melayani kaum lemah dan orang yang membutuhkannya maka Allah tidak akan
mengindahkannya pada hari kiamat. (HR. Ahmad)
13. Khianat paling besar adalah bila seorang penguasa memperdagangkan
rakyatnya. (HR. Ath-Thabrani)
14. Menyuap dalam urusan hukum
adalah kufur. (HR. Ath-Thabrani dan Ar-Rabii')
15. Barangsiapa tidak menyukai
sesuatu dari tindakan penguasa maka hendaklah bersabar. Sesungguhnya orang yang
meninggalkan (membelot) jamaah walaupun hanya sejengkal maka wafatnya tergolong
jahiliyah. (HR. Bukhari dan Muslim)
16. Jangan bersilang sengketa.
Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu bersilang sengketa (cekcok, bermusuh-musuhan)
lalu mereka binasa. (HR. Ahmad)
17. Ka'ab bin 'Iyadh Ra bertanya,
"Ya Rasulullah, apabila seorang mencintai kaumnya, apakah itu tergolong
fanatisme?" Nabi Saw menjawab, "Tidak, fanatisme (Ashabiyah) ialah
bila seorang mendukung (membantu) kaumnya atas suatu kezaliman." (HR.
Ahmad)
18. Kaum muslimin kompak bersatu
menghadapi yang lain. (HR. Asysyihaab)
19. Kekuatan Allah beserta jama'ah
(seluruh umat). Barangsiapa membelot maka dia membelot ke neraka. (HR.
Tirmidzi)
20. Semua kamu adalah pemimpin dan
bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin dan
bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan
bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin dan bertanggung
jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung
jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan
harta ayahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
21. Barangsiapa membaiat seorang imam (pemimpin) dan telah memberinya buah hatinya
dan jabatan tangannya maka hendaklah dia taat sepenuhnya sedapat mungkin. (HR.
Muslim)
22. Akan terlepas (kelak) ikatan
(kekuatan) Islam, ikatan demi ikatan. Setiap kali terlepas satu ikatan maka
orang-orang akan berpegangan kepada yang lainnya. Yang pertama kali terlepas
ialah hukum dan yang terakhir adalah shalat. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
23. Hendaklah kamu mendengar, patuh
dan taat (kepada pemimpinmu), dalam masa kesenangan (kemudahan dan kelapangan),
dalam kesulitan dan kesempitan, dalam kegiatanmu dan di saat mengalami hal-hal
yang tidak menyenangkan sekalipun keadaan itu merugikan kepentinganmu. (HR.
Muslim dan An-Nasaa'i)
24. Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu dalam kesesatan. Karena itu jika
terjadi perselisihan maka ikutilah suara terbanyak. (HR. Anas bin Malik)
25. Dua orang lebih baik dari seorang dan tiga orang lebih baik dari dua orang,
dan empat orang lebih baik dari tiga orang. Tetaplah kamu dalam jamaah.
Sesungguhnya Allah Azza wajalla tidak akan mempersatukan umatku kecuali dalam
petunjuk (hidayah) (HR. Abu Dawud)
Hakim
dan Kehakiman
1. Hakim terdiri dari tiga
golongan. Dua golongan hakim masuk neraka dan segolongan hakim lagi masuk
surga. Yang masuk surga ialah yang mengetahui kebenaran hukum dan mengadili
dengan hukum tersebut. Bila seorang hakim mengetahui yang haq tapi tidak
mengadili dengan hukum tersebut, bahkan bertindak zalim dalam memutuskan
perkara, maka dia masuk neraka. Yang segolongan lagi hakim yang bodoh, yang
tidak mengetahui yang haq dan memutuskan perkara berdasarkan kebodohannya, maka
dia juga masuk neraka. (HR. Abu Dawud dan Ath-Thahawi)
2. Lidah seorang hakim berada di
antara dua bara api sehingga dia menuju surga atau neraka. (HR. Abu Na'im dan
Ad-Dailami)
3. Barangsiapa diangkat menjadi
hakim maka dia telah disembelih tanpa menggunakan pisau. (HR. Abu Dawud)
4. Allah beserta seorang hakim
selama dia tidak menzalimi. Bila dia berbuat zalim maka Allah akan menjauhinya
dan setanlah yang selalu mendampinginya. (HR. Tirmidzi)
5. Bila seorang hakim mengupayakan
hukum (dengan jujur) dan keputusannya benar, maka dia akan memperoleh dua
pahala. Tetapi bila keputusannya salah maka dia akan memperoleh satu pahala.
(HR. Bukhari)
6. Janganlah hendaknya seorang
wanita menjadi hakim yang mengadili urusan masyarakat umum. (HR. Ad-Dailami)
7. Salah satu dosa paling besar
ialah kesaksian palsu. (HR. Bukhari)
8. Rasulullah Saw bersabda :
"Disejajarkan kesaksian palsu dengan bersyirik kepada Allah." Beliau
mengulang-ulang sabdanya itu sampai tiga kali. (Mashabih Assunnah)
9. Nabi Saw mengadili dengan sumpah
dan saksi. (HR. Muslim)
10. Maukah aku beritahukan saksi
yang paling baik? Yaitu yang datang memberi kesaksian sebelum dimintai
kesaksiannya. (HR. Muslim)
11. Pria paling dibenci Allah ialah
orang yang bermusuhan dengan sengit. (HR. Bukhari)
12. Janganlah hendaknya seorang
hakim mengadili antara dua orang dalam keadaan marah. (HR. Muslim)
13. Tidak halal darah (dihukum
mati) seorang muslim kecuali karena salah satu dari tiga sebab. Pertama, duda
atau janda yang berzina (juga suami atau isteri). Kedua, hukuman pembalasan
karena menghilangkan nyawa orang lain (Qishas), dan ketiga, yang murtad dari
Islam dan meninggalkan jama'ah. (HR. Bukhari)
14. Rasulullah Saw pernah
memenjarakan seseorang karena suatu tuduhan kemudian dibebaskannya. (HR.
An-Nasaa'i)
15. Sesungguhnya aku mengadili dan
memutuskan perkara antara kalian dengan bukti-bukti dan sumpah-sumpah. Sebagian
kamu lebih pandai mengemukakan alasan dari yang lain. Siapapun yang aku
putuskan memperoleh harta sengketa yang ternyata milik orang lain (saudaranya),
sesungguhnya aku putuskan baginya potongan api neraka. (HR. Aththusi)
16. Seorang wanita di jaman
Rasulullah Saw sesudah fathu Mekah telah mencuri. Lalu Rasulullah memerintahkan
agar tangan wanita itu dipotong. Usamah bin Zaid menemui Rasulullah untuk
meminta keringanan hukuman bagi wanita tersebut. Mendengar penuturan Usamah,
wajah Rasulullah langsung berubah. Beliau lalu bersabda : "Apakah kamu
akan minta pertolongan (mensyafa'ati) untuk melanggar hukum-hukum Allah Azza
Wajalla?" Usamah lalu menjawab, "Mohonkan ampunan Allah untukku, ya
Rasulullah." Pada sore harinya Nabi Saw berkhotbah setelah terlebih dulu
memuji dan bersyukur kepada Allah. Inilah sabdanya : "Amma ba'du.
Orang-orang sebelum kamu telah binasa disebabkan bila seorang bangsawan mencuri
dibiarkan (tanpa hukuman), tetapi jika yang mencuri seorang awam (lemah) maka
dia ditindak dengan hukuman. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya. Apabila
Fatimah binti Muhammad mencuri maka aku pun akan memotong tangannya."
Setelah bersabda begitu beliau pun kembali menyuruh memotong tangan wanita yang
mencuri itu. (HR. Bukhari)
17. Bila dua orang yang bersengketa
menghadap kamu, janganlah kamu berbicara sampai kamu mendengarkan seluruh
keterangan dari orang kedua sebagaimana kamu mendengarkan keterangan dari orang
pertama. (HR. Ahmad)
18. Kami bersama Rasulullah Saw
dalam suatu majelis. Rasulullah bersabda :"Berbai'atlah kamu untuk tidak
syirik kepada Allah dengan sesuatu apapun, tidak berzina, tidak mencuri, dan
tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan
(alasan) yang benar. Barangsiapa menepatinya maka baginya pahala di sisi Allah
dan barangsiapa yang melanggar sesuatu dari perkara-perkara itu maka dia
dihukum dan itulah tebusannya (kafarat). Namun barangsiapa yang melanggar
perkara-perkara itu dan dirahasiakan oleh Allah maka persoalannya adalah di
tangan Allah. Bila Dia menghendaki maka akan diampuniNya atau disiksaNya (di
akhirat)." (HR. Muslim)
19. Hindarkanlah tindakan hukuman
terhadap seorang muslim sedapat mungkin karena sesungguhnya lebih baik bagi
penguasa bertindak salah karena membebaskannya daripada salah karena
menjatuhkan hukuman. (HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi)
20. Barangsiapa menjauhi
kehidupannya sebagai badui maka dia mengisolir dirinya, dan barangsiapa yang
mengikuti perburuan maka dia akan lengah dan lalai. Barangsiapa yang mendatangi
pintu-pintu penguasa maka dia akan terkena fitnah. Ketahuilah, seorang yang
makin mendekatkan dirinya kepada penguasa akan bertambah jauh dari Allah. (HR.
Abu Dawud dan Ahmad)
Jihad
dan Perang
1. Aku menginginkan berperang di
jalan Allah, lalu aku terbunuh, dihidupkan lagi dan mati lagi, lalu dihidupkan
lagi. (HR. Bukhari)
2. Kedua kaki hambaKu yang dilibat
debu dalam perang fisabilillah tidak akan tersentuh api neraka. (HR. Bukhari)
3. Berjaga-jaga satu malam dalam
perang fisabilillah lebih afdhol dari seribu malam dishalati malam harinya dan
dipuasai siang harinya. (HR. Al Hakim)
4. Tidak ada hijrah lagi sesudah
fathu Mekah selain jihad, niat, dan apabila diserukan berangkat (pergi
berperang) maka berangkatlah. (HR. Bukhari)
5. Puncak persoalan adalah Islam.
Barangsiapa pasrah diri (masuk Islam) maka dia selamat. Tiangnya Islam adalah
shalat dan atapnya adalah jihad (perjuangan). Yang dapat mencapainya hanya
orang yang paling utama di antara mereka. (HR. Ath-Thabrani)
6. Berjihadlah melawan kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lidahmu. (HR.
An-Nasaa'i)
7. Manusia yang paling dekat
derajatnya kepada derajat kenabian ialah para mujahidin dan ilmuwan
(cendekiawan) karena kaum mujahidin melaksanakan ajaran para rasul dan ilmuwan
membimbing manusia untuk melaksanakan ajaran nabi-nabi. (HR. Ad-Dailami)
8. Tiada setetes yang lebih disukai
Allah 'Azza wajalla daripada setetes darah di jalan Allah. (HR. Ath-Thahawi)
9. Barangsiapa memberi perlengkapan
bagi seorang yang berperang di jalan Allah maka dia terhitung ikut berperang
dan barangsiapa ikut memenuhi kebutuhan keluarga (menyantuni) orang yang
berperang maka dia terhitung ikut berperang di jalan Allah. (HR. Bukhari)
10. Wahai segenap manusia,
janganlah kamu mengharap-harap bertemu dengan musuh. Mohonlah kepada Allah akan
keselamatan. Bila bertemu dengan mereka maka bersabarlah (yakni sabar
menderita, gigih, ulet dan tabah dalam melawan mereka). Ketahuilah, surga
terletak di bawah bayang-bayang pedang. (HR. Bukhari)
11. Rasulullah Saw bila melepas pasukan yang akan pergi berperang (tanpa
disertainya) berpesan: "Dengan nama Allah, dengan disertai Allah, di jalan
Allah dan atas sunah Rasulullah. Janganlah kamu berlebihan mengambil barang
rampasan tanpa seijin pimpinan pasukan. Janganlah kamu berkhianat dan jangan
pula melakukan sadisme (menganiaya) terhadap musuh. Jangan membunuh anak-anak,
wanita-wanita dan laki-laki yang telah tua." (HR. Ath-Thabrani dan Abu
Dawud)
12. Rasulullah Saw mengikutsertakan kaum wanita dalam peperangan. Mereka
mengobati orang yang terluka. Rasulullah tidak pernah memberi mereka bagian
dari harta rampasan tetapi memberi mereka dari kelebihan (sisa) pembagian. (HR.
Muslim)
13. Perang adalah tipu daya. (HR. Bukhari)
14. Kalau kamu melakukan perdagangan dengan riba, hanya menjadi
peternak-peternak dan senang hanya dengan bertani saja dan meninggalkan jihad
(perjuangan) maka Allah akan menimpakan kehinaan atasmu. Kamu tidak dapat
mencabut kehinaan itu sehingga kamu kembali kepada Ad Dienmu. (HR. Abu Dawud
dan Ibnu Majah)
15. Ada tiga hal yang menyebabkan tidak
bergunanya seluruh amalan, yaitu: syirik kepada Allah, durhaka kepada orang
tua, dan lari menghindari pertempuran (dalam perang fisabilillah) (HR.
Ath-Thabrani)
16. Suatu kaum yang meninggalkan
perjuangan akan Allah timpakan kepada mereka azab. (HR. Ath-Thabrani)
17. Jika terjadi saling membunuh
antara dua orang muslim maka yang membunuh dan yang terbunuh keduanya masuk
neraka. Para sahabat bertanya, "Itu untuk
si pembunuh, lalu bagaimana tentang yang terbunuh?" Nabi Saw menjawab,
"Yang terbunuh juga berusaha membunuh kawannya." (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Yang terbunuh berusaha membunuh tetapi kedahuluan terbunuh.
18. Rasulullah Saw melarang penyebaran racun (wabah penyakit / virus / senjata
kimia) di negeri musuh. (HR. Ath-Thahawi)
19. Saling berpesanlah untuk memperlakukan para tawanan dengan baik. (HR.
Ath-Thabrani)
20. Kami tidak menggunakan bantuan kaum musyrikin untuk memerangi kaum
musyrikin. (HR. Ahmad)
21. Orang yang pergi berperang di
jalan Allah dan yang pergi untuk menunaikan haji atau umroh adalah tamu-tamu
Allah. Allah menyerukan kepada mereka, dan mereka menyambutnya dan mereka
memohon kepada-Nya, lalu Allah mengabulkan permohonan mereka. (HR. Ibnu Majah).
22. Barangsiapa menolak ketaatan
(membangkang) dan meninggalkan jama'ah lalu mati maka matinya jahiliyah, dan
barangsiapa berperang di bawah panji (bendera) nasionalisme (kebangsaan atau
kesukuan) yang menyeru kepada fanatisme atau bersikap marah (emosi) karena
mempertahankan fanatisme (golongan) lalu terbunuh maka tewasnya pun jahiliyah.
(HR. An-Nasaa'i)
Penjelasan:
Asysyathibi memberi definisi tentang yang dimaksud jama'ah, yaitu:
1. Orang-orang Islam yang berhimpun dalam satu urusan.
2. Mayoritas orang-orang Islam
3. Kumpulan ulama mujtahidin.
4. Jama'atul muslimin jika berhimpun di bawah komando seorang amir (pemimpin).
5. Para sahabat yang diridhoi Allah dan tentu
pada kondisi yang khusus.
Suatu jama'ah akan terbentuk bila ada musyawarah.
Mata
Pencaharian dan Hasil Kerja
1. Mencari rezeki yang halal adalah
wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat, puasa, dll). (HR.
Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
2. Sesungguhnya Ruhul Qudus
(malaikat Jibril) membisikkan dalam benakku bahwa jiwa tidak akan wafat sebelum
lengkap dan sempurna rezekinya. Karena itu hendaklah kamu bertakwa kepada Allah
dan memperbaiki mata pencaharianmu. Apabila datangnya rezeki itu terlambat,
janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada Allah karena apa yang
ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada-Nya. (HR. Abu Zar
dan Al Hakim)
3. Sesungguhnya Allah suka kepada
hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa
bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang
mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)
4. Barangsiapa pada malam hari
merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka
pada malam itu ia diampuni oleh Allah. (HR. Ahmad)
5. Sesungguhnya di antara dosa-dosa
ada yang tidak bisa dihapus (ditebus) dengan pahala shalat, sedekah atau haji
namun hanya dapat ditebus dengan kesusah-payahan dalam mencari nafkah. (HR.
Ath-Thabrani)
6. Sesungguhnya Allah Ta'ala senang
melihat hambaNya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal. (HR.
Ad-Dailami)
7. Seorang yang membawa tambang
lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar untuk
dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya maka
itu lebih baik dari seorang yang meminta-minta kepada orang-orang yang
terkadang diberi dan kadang ditolak. (Mutafaq'alaih)
8. Tiada makanan yang lebih baik
daripada hasil usaha tangan sendiri. (HR. Bukhari)
9. Apabila dibukakan bagi seseorang
pintu rezeki maka hendaklah dia melestarikannya. (HR. Al-Baihaqi)
Keterangan:
Yakni senantiasa bersungguh-sungguh
dan konsentrasi di bidang usaha tersebut, serta jangan suka berpindah-pindah ke
pintu-pintu rezeki lain atau berpindah-pindah usaha karena di khawatirkan pintu
rezeki yang sudah jelas dibukakan tersebut menjadi hilang dari genggaman karena
kesibukkan nya mengurus usaha yang lain. Seandainya memang mampu maka hal
tersebut tidak mengapa.
10. Seusai shalat fajar (subuh)
janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki. (HR.
Ath-Thabrani)
11. Bangunlah pagi hari untuk
mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat
barokah dan keberuntungan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)
12. Ya Allah, berkahilah umatku
pada waktu pagi hari mereka (bangun fajar). (HR. Ahmad)
13. Barangsiapa menghidupkan lahan
mati maka lahan itu untuk dia. (HR. Abu Dawud dan Aththusi)
Keterangan:
Hal tersebut khusus untuk lahan
atau tanah kosong yang tidak ada pemiliknya. Jika lahan atau tanah kosong
tersebut ada pemiliknya maka tidak boleh diambil dengan jalan yang bathil.
14. Carilah rezeki di perut bumi.
(HR. Abu Ya'la)
15. Pengangguran menyebabkan hati
keras (keji dan membeku). (HR. Asysyihaab)
16. Allah memberi rezeki kepada
hambaNya sesuai dengan kegiatan dan kemauan kerasnya serta ambisinya. (HR.
Aththusi)
17. Mata pencaharian paling afdhol
adalah berjualan dengan penuh kebajikan dan dari hasil keterampilan tangan.
(HR. Al-Bazzar dan Ahmad)
18. Sebaik-baik mata pencaharian
ialah hasil keterampilan tangan seorang buruh apabila dia jujur (ikhlas). (HR.
Ahmad)
Harta
dan Kekayaan
1. Yang dinamakan kekayaan bukanlah
banyaknya harta-benda tetapi kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa
(hati). (HR. Abu Ya'la)
2. Setiap orang lebih berhak atas harta miliknya daripada ayahnya atau anaknya
dan segenap manusia. (HR. Al-Baihaqi)
3. Harta kekayaan adalah sebaik-baik penolong bagi pemeliharaan ketakwaan
kepada Allah. (HR. Ad-Dailami)
4. Tiap menjelang pagi hari dua malaikat turun. Yang satu berdoa: "Ya
Allah, karuniakanlah bagi orang yang menginfakkan hartanya tambahan
peninggalan." Malaikat yang satu lagi berdoa: "Ya Allah, timpakan
kerusakan (kemusnahan) bagi harta yang ditahannya (dibakhilkannya)."
(Mutafaq'alaih)
5. Harta yang dizakati tidak akan susut (berkurang). (HR. Muslim)
6. Sesungguhnya rezeki mencari seorang hamba sebagaimana ajal mencarinya. (HR.
Ath-Thabrani)
7. Cinta yang sangat terhadap harta dan kedudukan dapat mengikis agama
seseorang. (HR. Aththusi)
8. Anak Adam berkata: "Hartaku... hartaku..." Nabi Saw bersabda:
"Adakah hartamu, hai anak Adam kecuali yang telah kamu belanjakan untuk
makan atau membeli sandang lalu kumal, atau sedekahkan lalu kamu
tinggalkan." (HR. Muslim)
9. Apa yang sedikit tetapi mencukupi lebih baik daripada banyak tetapi
melalaikan. (HR. Abu Dawud)
10. Bagi tiap sesuatu terdapat ujian dan cobaan, dan ujian serta cobaan
terhadap umatku ialah harta-benda. (HR. Tirmidzi)
11. Akan datang bagi manusia suatu jaman dimana orang tidak peduli apakah harta
yang diperolehnya halal atau haram. (HR. Bukhari)
12. Wahai 'Amru, alangkah baiknya harta yang sholeh di tangan orang yang
sholeh. (HR. Ahmad)
13. Pada akhir jaman kelak manusia harus menyediakan harta untuk menegakkan
urusan agama dan urusan dunianya. (HR. Ath-Thabrani)
14. Orang yang paling dirundung penyesalan pada hari kiamat ialah orang yang
memperoleh harta dari sumber yang tidak halal lalu menyebabkannya masuk neraka.
(HR. Bukhari)
15. Sesungguhnya orang-orang yang mengelola harta Allah dengan tidak benar maka
bagi mereka api neraka pada hari kiamat. (HR. Bukhari)
16. Janganlah kamu mengagumi orang yang terbentang kedua lengannya menumpahkan
darah. Di sisi Allah dia adalah pembunuh yang tidak mati. Jangan pula kamu
mengagumi orang yang memperoleh harta dari yang haram. Sesungguhnya bila dia
menafkahkannya atau bersedekah maka tidak akan diterima oleh Allah dan bila
disimpan hartanya tidak akan berkah. Bila tersisa pun hartanya akan menjadi
bekalnya di neraka. (HR. Abu Dawud)
17. Sesungguhnya uang dinar dan dirham ini telah membinasakan orang-orang
sebelum kamu dan di masa yang akan datang pun akan membinasakan. (HR.
Ath-Thabrani)
18. Apabila kamu diberi sesuatu tanpa kamu minta maka pergunakanlah (makanlah)
dan sedekahkanlah sebagiannya. (HR. Muslim)
19. Barangsiapa mengumpulkan harta dengan tidak sewajarnya (tidak benar) maka
Allah akan memusnahkannya dengan air (banjir) dan tanah (longsor). (HR.
Al-Baihaqi)
Kemiskinan
1. Aku menjenguk ke surga dan aku
melihat kebanyakan penghuninya orang-orang fakir (miskin). Lalu aku menjenguk
ke neraka dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. (HR.
Bukhari dan Muslim)
2. Orang-orang fakir-miskin akan memasuki surga lima ratus tahun
[1]
sebelum orang-orang kaya memasukinya. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
3. Kesengsaraan yang paling sengsara ialah miskin di dunia dan disiksa di
akhirat. (HR. Ath-Thabrani dan Asysyihaab)
4. Balasan amal dari seorang miskin terhadap orang kaya ialah kesetiaan
(keikhlasan) dan doa. (HR. Abu Dawud)
5. Kasihanilah tiga golongan orang yaitu orang kaya dalam kaumnya lalu melarat,
seorang yang semula mulia (terhormat dalam kaumnya) lalu terhina, dan seorang
'alim yang dipermainkan (diperolok-olok) oleh orang-orang yang dungu dan jahil.
(HR. Asysyihaab)
6. Hampir saja kemiskinan (kemiskinan jiwa dan hati) berubah menjadi kekufuran.
(HR. Ath-Thabrani)
Catatan Kaki:
[1] Lima
ratus tahun adalah setengah hari di surga karena sehari di sisi Allah sama
dengan seribu tahun di dunia. Wallaahu'alam.
Menunaikan
Amanat
1. Tunaikanlah amanat terhadap
orang yang mengamanatimu dan janganlah berkhianat terhadap orang yang
mengkhianatimu. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
2. Tiada beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada agama bagi
orang yang tidak menepati janji. (HR. Ad-Dailami)
3. Orang yang diajak bermusyawarah (dimintai pendapat) adalah orang yang bisa
memegang amanat (jujur, ikhlas dan dapat menyimpan rahasia). (HR. Ath-Thabrani)
4. Apa yang dibicarakan dan terjadi dalam majelis-majelis (rapat atau
pertemuan) harus dijaga dan dipelihara sebagai amanat. (HR. Abu Dawud)
Muamalah
(Hubungan Kemasyarakatan)
1. Biarlah manusia saling memberi
rezeki kepada yang lainnya. (HR. Al-Baihaqi)
2. Apabila Allah menginginkan kemajuan dan kesejahteraan kepada suatu kaum maka
Allah memberi mereka karunia kemudahan dalam jual-beli dan kehormatan diri.
Namun bila Allah menginginkan bagi suatu kaum kemacetan dan kegagalan maka
Allah membuka bagi mereka pintu pengkhianatan. (HR. Ath-Thabrani)
3. Jangan kamu saling dengki dan iri dan jangan pula mengungkit keburukan orang
lain. Jangan saling benci dan jangan saling bermusuhan serta jangan saling
menawar lebih tinggi atas penawaran yang lain. Jadilah hamba-hamba Allah yang
bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya dengan tidak
menzhaliminya, tidak mengecewakannya, tidak membohonginya dan tidak
merendahkannya. Letak takwa ada di sini (Nabi Saw menunjuk ke dada beliau
sampai diulang tiga kali). Seorang patut dinilai buruk bila merendahkan
saudaranya yang muslim. Seorang muslim haram menumpahkan darah, merampas harta,
dan menodai kehormatan muslim lainnya. (HR. Muslim)
4. Pedagang yang jujur amanatnya kelak di hari kiamat bersama-sama para nabi,
shiddiqin dan para shuhada. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
5. Nabi Saw melarang menjual-beli uang muka (persekot). Artinya, memperjual
belikan uang muka. (HR. Abu Dawud)
6. Apabila terjadi perselisihan antara penjual dan pembeli maka keputusan ada
di tangan penjual. Apakah pembeli menyetujuinya atau jual-beli batal. (HR. Abu
Hanifah)
7. Barangsiapa menjual buah-buahan lalu buah-buahan itu rusak (busuk) maka
dilarang menerima uang penjualannya. Mengapa dia mengambil dengan tidak sah
uang saudaranya semuslim? (HR. Ibnu Majah)
8. Rasulullah Saw melarang orang menjual air. (Mutafaq'alaih)
Keterangan:
Yakni air yang bersumber dari
sumber aslinya, seperti air hujan, mata air pegunungan, air sungai, air laut,
air danau, dan lain-lain. Seandainya ada orang yang hendak mengambil air ke
sumber-sumber air tersebut, maka siapapun tidak berhak untuk melarang atau pun
menjual dan menentukan harga airnya. Siapapun tidak ada yang boleh menguasai
dan memonopoli sumber-sumber air tersebut. Firman Allah, "Dia-lah, Yang
telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman
dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya)
kamu menggembalakan ternakmu." (Surat
16. AN NAHL - Ayat 10). Namun, seandainya air tersebut sudah di proses,
misalnya yang semula masih kurang hygenis, lalu diolah dan diproses menjadi air
murni yang segar (seperti air dalam kemasan) yang layak untuk diminum, maka
boleh untuk dijual, karena orang atau perusahaan yang telah memprosesnya
tersebut telah mengeluarkan tenaga serta biaya juga. Wallaahu'alam.
9. Apabila seorang kehilangan atau kecurian barangnya kemudian ditemukan di
tangan seseorang maka orang itu (yang kehilangan) lebih berhak memiliki kembali
barangnya. Adapun orang yang membeli barang tersebut hendaknya menuntut
pengembalian uangnya dari penjual barang tersebut. (HR. Ibnu Majah)
10. Tidak boleh menjual buah-buahan sampai terbukti benar kebaikannya. (HR.
Ath-Thahawi)
11. Allah memberkahi penjualan yang mudah, pembelian yang mudah, pembayaran
yang mudah dan penagihan yang mudah. (HR. Ath-Thahawi)
12. Rasulullah Saw melarang penjualan karena terpaksa (dipaksa menjual karena
terdesak kebutuhan) dan melarang penjualan dengan pemalsuan (penipuan). (HR.
Mashabih Assunnah)
13. Tidak sah perceraian, penjualan atau pembelian yang dilakukan orang gila.
(HR. Abu Hanifah)
14. Allah Ta'ala berfirman (dalam hadits Qudsi) :"Aku yang ketiga
(bersama) dua orang yang berserikat dalam usaha (dagang) selama yang seorang
tidak berkhianat (curang) kepada yang lainnya. Apabila berlaku curang maka Aku
ke luar dari mereka." (Abu Dawud)
15. Orang yang mendatangkan barang dagangan (impor) untuk dijual selalu akan
memperoleh rezeki dan orang yang menimbun barang akan dikutuk Allah. (HR. Ibnu
Majah dan Aththusi)
16. Barangsiapa menimbun bahan pangan kebutuhan kaum muslimin maka Allah akan
menimpanya dengan kebangkrutan dan penyakit lepra. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
17. Rasulullah Saw memutuskan untuk mendahulukan penyelesaian hutang sebelum
melaksanakan wasiat. (HR. Al Hakim)
Keterangan:
Hadits ini merupakan petunjuk
bagaimana tata urutan menunaikan harta warisan ketika seseorang meninggal
dunia. Maka yang pertama adalah pembayaran hutang, lalu menunaikan wasiat,
kemudian baru sisa harta warisan yang ada dibagikan kepada ahli waris.
18. Berhati-hatilah dalam berhutang. Sesungguhnya berhutang itu suatu kesedihan
pada malam hari dan kerendahan diri (kehinaan) di siang hari. (HR. Ibnu Babawih
dan Al-Baihaqi)
19. Orang kaya yang menunda-nunda (mengulur-ulurkan waktu) pembayaran hutangnya
adalah kezaliman. (HR. Bukhari)
20. Roh seorang mukmin masih terkatung-katung (sesudah wafatnya) sampai
hutangnya di dunia dilunasi. (HR. Ahmad)
21. Barangsiapa mengambil harta orang-orang untuk disampaikannya (kepada yang
berhak) maka Allah akan menyampaikannya dan barangsiapa mengambilnya dengan
maksud merusaknya maka Allah akan merusak orang itu. (HR. Bukhari)
22. Jangan menimbulkan ketakutan pada dirimu sendiri sesudah terasa olehmu
keamanan (ketentraman). Para sahabat bertanya,
"Apa yang menimbulkan ketakutan itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab,
"Hutang." (HR. Ahmad)
23. Sebaik-baik kamu ialah yang paling baik dalam membayar hutangnya. (HR.
Bukhari)
24. Seorang hamba muslim yang membayar hutang saudaranya maka Allah akan
melepaskan ikatan penggadaiannya pada hari kiamat. (HR. Mashabih Assunnah)
25. Hutang adalah bendera Allah di muka bumi. Apabila Allah hendak menghinakan
seorang hamba maka diikatkan ke lehernya. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
26. Waspadalah dan hindarilah do'a orang yang dalam kesulitan untuk membayar
kembali hutangnya. (HR. Ad-Dailami)
27. Berlakulah lunak dan saling mengasihi. Hendaklah kamu saling mengalah
terhadap yang lain. Apabila orang yang punya hak mengetahui kebaikan yang akan
diperolehnya disebabkan menunda tuntutannya atas haknya pasti orang yang punya
tuntutan atas haknya akan lari menjauhi orang yang dituntutnya. (HR. Bukhari)
28. Apabila seorang menghutangi orang lain maka janganlah mengambil suatu
kelebihan (komisi). (HR. Ahmad)
29. Barangsiapa mengangkat senjata terhadap kami tidaklah dia dari golongan
kami dan barangsiapa menipu kami maka dia bukan dari golongan kami. (HR.
Bukhari)
30. Unta yang digadaikan boleh ditunggangi karena dikeluarkan biaya
pemeliharaannya dan susunya boleh diminum oleh orang yang menyimpan unta
tersebut. (HR. Bukhari)
31. Seorang laki-laki yang menzinai wanita merdeka atau budak maka anaknya
adalah anak zina. Dia tidak mewarisi dan tidak diwarisi oleh laki-laki
tersebut. (HR. Tirmidzi)
32. Pembunuh tidak bisa menerima warisan dari orang yang dibunuhnya. (HR.
Tirmidzi)
33. Seorang kafir tidak boleh mewarisi harta orang muslim dan orang muslim pun
tidak boleh mewarisi harta orang kafir. (HR. Bukhari)
34. Apabila kamu menimbang hendaklah ditepati. (HR. Ibnu Majah)
35. Barangsiapa menanami lahan orang lain tanpa ijin dari pemiliknya maka
baginya pengembalian biaya penanaman dan tidak mendapat bagian dari hasil
tanaman. (HR. Ahmad)
36. Pemilik hak berhak pula berbicara agak keras (misalnya terhadap yang
berhutang). (HR. Bukhari dan Muslim)
37. Kaum muslimin berserikat (memiliki bersama) dalam tiga hal, yaitu air,
rerumputan (di padang
rumput yang tidak bertuan), dan api. (HR. Abu Dawud)
Dunia
dan Segala Isinya
1. Barangsiapa pada pagi hari aman
dalam kelompoknya, sehat tubuhnya, memiliki pangan untuk seharinya, maka dia
seolah-olah memperoleh dunia dengan segala isinya. (HR. Tirmidzi)
2. Perbandingan dunia dengan akhirat seperti seorang yang mencelupkan jari
tangannya ke dalam laut lalu diangkatnya dan dilihatnya apa yang diperolehnya.
(HR. Muslim dan Ibnu Majah)
3. Aku dan dunia ibarat orang dalam perjalanan menunggang kendaraan, lalu
berteduh di bawah pohon untuk beristirahat dan setelah itu meninggalkannya.
(HR. Ibnu Majah)
4. Dunia ini cantik dan hijau. Sesungguhnya Allah menjadikan kamu kholifah dan
Allah mengamati apa yang kamu lakukan, karena itu jauhilah godaan wanita dan
dunia. Sesungguhnya fitnah pertama yang menimpa bani Israil adalah godaan kaum
wanita. (HR. Ahmad)
5. Dapat diperkirakan bahwa kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain
sebagaimana orang-orang yang berebut melahap isi mangkok (makanan). Para sahabat bertanya, "Apakah saat itu jumlah kami
sedikit, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Tidak, bahkan saat itu
jumlah kalian banyak sekali tetapi seperti buih air bah (tidak berguna) dan
kalian ditimpa penyakit wahan." Mereka bertanya lagi, "Apa itu
penyakit wahan, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kecintaan yang sangat
kepada dunia dan takut mati." (HR. Abu Dawud)
6. Demi Allah, bukanlah kemelaratan yang aku takuti bila menimpa kalian, tetapi
yang kutakuti adalah bila dilapangkannya dunia bagimu sebagaimana pernah
dilapangkan (dimudahkan) bagi orang-orang yang sebelum kalian, lalu kalian
saling berlomba sebagaimana mereka berlomba, lalu kalian dibinasakan olehnya
sebagaimana mereka dibinasakan. (HR. Ahmad)
7. Malaikat Jibril datang kepada Nabi Saw, lalu berkata, "Hai Muhammad,
hiduplah sesukamu namun engkau pasti mati. Berbuatlah sesukamu namun engkau
pasti akan diganjar, dan cintailah siapa yang engkau sukai namun pasti engkau
akan berpisah dengannya. Ketahuilah, kemuliaan seorang mukmin tergantung shalat
malamnya dan kehormatannya tergantung dari ketidakbutuhannya kepada orang
lain." (HR. Ath-Thabrani)
8. Janganlah kalian mencaci-maki dunia. Dia adalah sebaik-baik kendaraan.
Dengannya orang dapat meraih kebaikan dan dapat selamat dari kejahatan. (HR.
Ad-Dailami)
9. Sesungguhnya Allah melindungi hambaNya yang mukmin dari godaan dunia dan
Allah juga menyayanginya sebagaimana kamu melindungi orangmu yang sakit dan
mencegahnya dari makanan serta minuman yang kamu takuti akan mengganggu
kesehatannya. (HR. Al Hakim dan Ahmad)
Jaman
1. Sebaik-baik umatku adalah pada abadku
ini, kemudian yang sesudahnya dan yang sesudahnya. Kemudian sesudah mereka
muncul suatu kaum yang memberi kesaksian tetapi tidak bisa dipercaya
kesaksiannya. Mereka berkhianat dan tidak dapat diamanati. Mereka bernazar
(berjanji) tetapi tidak menepatinya dan mereka tampak gemuk-gemuk. (HR.
Tirmidzi)
2. Tiada datang kepadamu jaman kecuali yang sesudahnya lebih buruk dari pada
yang sebelumnya sampai kamu berjumpa dengan Allah. (HR. Ahmad)
3. Jangan memaksa dirimu berjaga (tidak tidur) pada malam hari karena kamu
tidak mampu melakukannya. Bila seseorang mengantuk maka hendaklah dia tidur di
tempat tidurnya sendiri dan itu lebih aman. (HR. Ad-Dailami)
4. Pada hari Jum'at terdapat saat yang apabila seorang muslim memohon kepada
Allah sesuatu kebaikan maka Allah akan memberinya, yaitu saat antara duduknya
seorang imam (Khatib) sampai usainya shalat. (HR. Muslim)
Ilmu
Pengetahuan dan Kebodohan
1. Tuntutlah ilmu, sesungguhnya
menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya
kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu
pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi).
Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR.
Ar-Rabii')
2. Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah lebih baik
bagimu daripada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab
ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada shalat
seribu raka'at. (HR. Ibnu Majah)
3. Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR.
Ibnu Majah)
4. Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri,
dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani)
5. Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan
untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan
pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan
untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka
baginya neraka ... neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
6. Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat
bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )
7. Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya
jalan ke surga. (HR. Muslim)
8. Duduk bersama para ulama adalah ibadah. (HR. Ad-Dailami)
9. Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang
dimaksud taman-taman surga itu?" Nabi Saw menjawab, "Majelis-majelis
taklim." (HR. Ath-Thabrani)
10. Apabila muncul bid'ah-bid'ah di tengah-tengah umatku wajib atas seorang
'alim menyebarkan ilmunya (yang benar). Kalau dia tidak melakukannya maka
baginya laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Tidak akan diterima
sodaqohnya dan kebaikan amalannya. (HR.Ar-Rabii')
11. Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan
datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu
Dawud)
12. Seorang alim apabila menghendaki dengan ilmunya keridhoan Allah maka dia
akan ditakuti oleh segalanya, dan jika dia bermaksud untuk menumpuk harta maka
dia akan takut dari segala sesuatu. (HR. Ad-Dailami)
13. Yang aku takuti terhadap umatku ialah pemimpin-pemimpin yang menyesatkan.
(HR. Abu Dawud)
14. Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan seorang
ulama, hukum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan. (HR. Asysyihaab)
15. Celaka atas umatku dari ulama yang buruk. (HR. Al Hakim)
16. Barangsiapa dimintai fatwa sedang dia tidak mengerti maka dosanya adalah
atas orang yang memberi fatwa. (HR. Ahmad)
17. Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang
Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi)
18. Apabila kamu melihat seorang ulama bergaul erat dengan penguasa maka
ketahuilah bahwa dia adalah pencuri. (HR. Ad-Dailami)
19. Seorang ulama yang tanpa amalan seperti lampu membakar dirinya sendiri
(Berarti amal perbuatan harus sesuai dengan ajaran-ajarannya). (HR. Ad-Dailami)
20. Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu, para
ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al Qur'an dan ahlinya
[1],
serta penguasa yang adil. (HR. Abu Dawud dan Aththusi)
21. Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut
tetapi dengan mewafatkan para ulama sehingga tidak lagi tersisa seorang alim.
Dengan demikian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu
ditanya dan dia memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan
menyesatkan. (Mutafaq'alaih)
22. Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan
fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh
bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri. (HR. Ath-Thabrani)
23. Maafkanlah dosa orang yang murah hati, kekeliruan seorang ulama dan
tindakan seorang penguasa yang adil. Sesungguhnya Allah Ta'ala membimbing
mereka apabila ada yang tergelincir. (HR. Bukhari)
24. Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya.
Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada
berkhianat dalam harta. (HR. Abu Na'im)
Catatan Kaki:
[1]
Pengemban Al Qur'an dan ahlinya termasuk pembaca, penghafal, ahli tafsir, dan
penegak ajaran Al Qur'an.
Halal
dan Haram
1. Yang halal itu jelas dan yang
haram itu jelas, dan di antara keduanya terdapat hal-hal musyabbihat (syubhat /
samar, tidak jelas halal-haramnya), yang tidak diketahui oleh kebanyakan
manusia. Barangsiapa yang menjaga hal-hal musyabbihat, maka ia telah
membersihkan kehormatan dan agamanya. Dan, barangsiapa yang terjerumus dalam
syubhat, maka ia seperti penggembala di sekitar tanah larangan, hampir-hampir
ia terjerumus ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai tanah
larangan, dan ketahuilah sesungguhnya tanah larangan Allah adalah hal-hal yang
diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging. Apabila
daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila sekerat daging itu
rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati."
(HR. Bukhari)
Keterangan:
Khusus untuk hadits no.1 ini saya
ambil langsung dari kitab Ringkasan Shahih Bukhari karya Al-Albani, karena saya
lihat arti (terjemahan) yang bersumber dari buku 1100 Hadits Terpilih ini
kurang tepat. Disana disebutkan, "Barangsiapa terperosok ke dalam hal yang
syubhat (perkara-perkara yang diragukan hukumnya) maka dia terperosok dalam
yang haram." Padahal kalimat yang tepat bukan menyatakan
"pasti", tapi "hampir-hampir" terperosok kepada yang haram.
Wallaahu'alam.
2. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw: "Apabila aku shalat
semua yang fardhu (yang wajib / shalat lima
waktu) dan puasa pada bulan Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan
yang haram dan tidak lebih dari itu, apakah aku bisa masuk surga?" Nabi
Saw menjawab, "Ya." (HR. Muslim)
3. Lautan airnya suci (untuk wudhu) dan bangkai ikannya halal (untuk dimakan).
(HR. Bukhari)
4. Orang yang mengharamkan sesuatu yang halal serupa dengan orang yang
menghalalkan sesuatu yang haram. (HR. Asysyihaab)
5. Yang halal jelas dan yang haram jelas. Di antara keduanya ada
perkara-perkara yang kelam (syubhat / kabur / samar-samar). (HR. Bukhari)
6. Akan datang satu masa dimana tiada seorangpun yang tidak makan uang riba.
Kalau tidak ribanya maka ia akan terkena asapnya (atau debunya). (HR. Abu
Dawud)
7. Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram maka api neraka lebih utama
membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)
Pergaulan
1. Apabila seorang datang langsung
berbicara sebelum memberi salam maka janganlah dijawab. (HR. Ad-Dainuri dan Tirmidzi)
2. Lakukanlah ziarah dengan jarang-jarang agar lebih menambah kemesraan. (HR.
Ibnu Hibban)
3. Laki-laki memberi salam kepada wantia dan wanita jangan memberi salam kepada
laki-laki. (HR. Ad-Dainuri)
4. Apabila kamu saling berjumpa maka saling mengucap salam dan
bersalam-salaman, dan bila berpisah maka berpisahlah dengan ucapan istighfar.
(HR. Ath-Thahawi)
5. Sahabat Anas Ra berkata, "Kami disuruh oleh Rasulullah Saw agar jawaban
kami tidak lebih daripada "wa'alaikum". (HR. Ad-Dainuri).
Penjelasan:
Yakni ketika orang non muslim
(Yahudi, Nasrani, dan lain-lain) memberi salam kepada seorang muslim maka
jawabannya tidak boleh lebih dari: "Wa'alaikum," artinya: "Dan
juga bagimu". Namun jika yang mengucapkan salam tersebut orang Islam, maka
kita harus membalasnya dengan ucapan yang lebih baik, atau minimal sama. Firman
Allah, "Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa).
Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu." (Surat 4. AN NISAA' - Ayat 86)
6. Apabila dua orang muslim saling
berjumpa lalu berjabatan tangan dan mengucap "Alhamdulillah" dan
beristighfar maka Allah 'Azza Wajalla mengampuni mereka. (HR. Abu Dawud)
7. Senyummu ke wajah saudaramu adalah sodaqoh. (Mashabih Assunnah)
8. Apabila berkumpul tiga orang janganlah yang dua orang berbisik-bisik (bicara
rahasia) dan meninggalkan orang yang ketiga (karena hal tersebut akan
menimbulkan kesedihan dan perasaan tidak enak baginya). (HR. Bukhari)
9. Apabila seorang bertamu lalu minta ijin (mengetuk pintu atau
memanggil-manggil) sampai tiga kali dan tidak ditemui (tidak dibukakan pintu)
maka hendaklah ia pulang. (HR. Bukhari)
10. Seorang tamu yang masuk ke rumah suatu kaum hendaklah duduk di tempat yang
ditunjuk kaum itu sebab mereka lebih mengenal tempat-tempat aurat rumah mereka.
(HR. Ath-Thabrani)
11. Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan kawan
bergaul yang sholeh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik
lebih baik daripada berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada berbicara
(ngobrol) yang buruk. (HR. Al Hakim)
12. Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah
kamu berhati-hati dalam memilih kawan pendamping. (HR. Ahmad)
13. Sesungguhnya Allah Ta'ala menyukai kelestarian atas keakraban kawan lama,
maka peliharalah kelangsungannya. (HR. Ad-Dailami)
14. Seorang mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang, lebih besar
pahalanya dari yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dalam
menghadapi gangguan mereka. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
15. Amal perbuatan yang paling disukai Allah sesudah yang fardhu (wajib) ialah
memasukkan kesenangan ke dalam hati seorang muslim. (HR. Ath-Thabrani)
16. Barangsiapa mengintip-intip rumah suatu kaum tanpa ijin mereka maka sah
bagi mereka untk mencolok matanya. (HR. Muslim)
17. Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib
padanya dia segera memperbaikinya. (HR. Bukhari)
18. Tiga perbuatan yang termasuk sangat baik, yaitu berzikir kepada Allah dalam
segala situasi dan kondisi, saling menyadarkan (menasihati) satu sama lain, dan
menyantuni saudara-saudaranya (yang memerlukan). (HR. Ad-Dailami)
19. Jibril Alaihissalam yang aku cintai menyuruhku agar selalu bersikap lunak
(toleran dan mengalah) terhadap orang lain. (HR. Ar-Rabii')
20. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzaliminya dan
tidak mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan tidak merusaknya
(kehormatan dan nama baiknya). (HR. Muslim)
21. Rasulullah Saw melarang mendatangi undangan orang-orang fasik. (HR.
Ath-Thabrani)
22. Janganlah kamu duduk-duduk di tepian jalan. Para
sahabat berkata, "Ya Rasulullah, kami memerlukan duduk-duduk untuk
berbincang-bincang." Rasulullah kemudian berkata, "Kalau memang harus
duduk-duduk maka berilah jalanan haknya." Mereka bertanya, "Apa
haknya jalanan itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Memalingkan
pandangan (bila wanita lewat), menghindari gangguan, menjawab ucapan salam
(dari orang yang lewat), dan beramar ma'ruf nahi mungkar." (Mutafaq'alaih)
23. Termasuk sunnah bila kamu menghantar pulang tamu sampai ke pintu rumahmu.
(HR. Al-Baihaqi)
24. Rasulullah Saw menerima pemberian hadiah dan mendoakan ganjaran atas
pemberian hadiah tersebut. (HR. Bukhari)
25. Jangan menolak hadiah dan jangan memukul kaum muslimin. (HR. Ahmad)
26. Hendaknya kamu saling memberi hadiah. Sesungguhnya pemberian hadiah itu
dapat melenyapkan kedengkian. (HR. Tirmidzi dan dan Ahmad)
27. Seorang pemuda yang menghormati orang tua karena memandang usianya yang
lanjut maka Allah mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang akan
menghormatinya. (HR. Tirmidzi)
28. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah menghormati
tamunya. Kewajiban menjamu tamu hanya satu hari satu malam. Masa bertamu adalah
tiga hari dan sesudah itu termasuk sedekah. Tidak halal bagi si tamu tinggal
lebih lama sehingga menyulitkan tuan rumah. (HR. Al-Baihaqi)
29. Barangsiapa menerima kebaikan (pemberian) dari kawannya (saudaranya) tanpa
diminta hendaklah diterima dan jangan dikembalikan. Sesungguhnya itu adalah
rezeki yang disalurkan Allah untuknya. (HR. Al Hakim)
30. Barangsiapa membela (nama baik dan kehormatan) saudaranya tanpa
kehadirannya maka Allah akan membelanya di dunia dan di akhirat. (HR.
Al-Baihaqi)
31. Apabila kawan muslim seseorang digunjing dan dia tidak menyanggah
(membelanya) padahal sebenarnya dia mampu membelanya maka Allah akan
merendahkannya di dunia dan di akhirat. (HR. Al Baghowi dan Ibnu Babawih)
32. Jiwa-jiwa manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi rukun dan
bila tidak saling mengenal timbul perselisihan. (HR. Muslim)
33. Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai segala sesuatu bagi
saudaranya sebagaimana yang dia cintai bagi dirinya. (HR. Bukhari)
34. Hubungilah orang yang memutus hubungannya dengan kamu dan berilah (sesuatu)
kepada orang yang enggan memberimu. Hindarkan dirimu dari orang yang menzalimi
kamu (Artinya, jangan menghiraukan orang yang menzalimi kamu). (HR. Ahmad)
35. Belalah (tolonglah) kawanmu baik dia zalim maupun dizalimi. Apabila dia
zalim, cegahlah dia dari perbuatannya dan bila dia dizalimi upayakanlah agar
dia dimenangkan (dibela). (HR. Bukhari)
36. Barangsiapa tidak memperhatikan (mempedulikan) urusan kaum muslimin maka
dia bukan termasuk dari mereka. (HR. Abu Dawud)
37. Jangan menunjukkan kegembiraan atas penderitaan saudaramu, niscaya Allah
akan menyelamatkannya dan akan menimpakan (musibah) kepadamu. (HR. Aththusi dan
Tirmidzi)
38. Apabila kamu memukul, hindarilah wajah. (HR. Mashabih Assunnah)
39. Wahai segenap manusia, sesungguhnya Robbmu satu dan bapakmu satu. Tidak ada
kelebihan bagi seorang Arab atas orang Ajam (bukan Arab) dan bagi seorang yang
bukan Arab atas orang Arab dan yang (berkulit) merah atas yang hitam dan yang
hitam atas yang merah, kecuali dengan ketakwaannya. Apakah aku sudah
menyampaikan hal ini? (HR. Ahmad)
40. Tidak boleh ada gangguan (akibat yang merugikan dan menyedihkan) dan tidak
boleh ada paksaan. (HR. Malik)
41. Cukup jahat orang yang menghina saudaranya. (HR. Muslim)
42. Tidak halal bagi seorang muslim menjauhi (memutuskan hubungan) dengan
saudaranya melebihi tiga malam. Hendaklah mereka bertemu untuk berdialog
mengemukakan isi hati dan yang terbaik ialah yang pertama memberi salam
(menyapa). (HR. Bukhari)
43. Barangsiapa meniru-niru tingkah laku suatu kaum maka dia tergolong dari
mereka. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
44. Tidak akan masuk surga orang yang suka mencuri berita (suka
mendengar-dengar berita rahasia orang lain). (HR. Bukhari)
45. Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih dan belas
kasih seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh (pusing) maka seluruh tubuh
tidak bisa tidur dan demam. (HR. Muslim)
46. Kawan pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak
memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan
pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi. Bila kamu tidak terjilat
apinya, kamu akan terkena asapnya. (HR. Bukhari)
Perkawinan
1. Kawinlah dengan wanita yang
mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu
sebagai umat yang terbanyak. (HR. Abu Dawud)
2. Wahai segenap pemuda, barangsiapa yang mampu memikul beban keluarga
hendaklah kawin. Sesungguhnya perkawinan itu lebih dapat meredam gejolak mata
dan nafsu seksual, tapi barangsiapa yang belum mampu hendaklah dia berpuasa
karena (puasa itu) benteng (penjagaan) baginya. (HR. Bukhari)
3. Barangsiapa kawin (beristeri) maka dia telah melindungi (menguasai) separo
agamanya, karena itu hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang
separonya lagi. (HR. Al Hakim dan Ath-Thahawi)
4. Rasulullah Saw melarang laki-laki yang menolak kawin (sebagai alasan) untuk
beralih kepada ibadah melulu. (HR. Bukhari)
5. Apabila datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan
akhlaknya maka kawinkanlah dia, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah
di muka bumi dan kerusakan yang meluas. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
6. Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah benda (perhiasan) dan sebaik-baik benda
(perhiasan) adalah wanita (isteri) yang sholehah. (HR. Muslim)
7. Rasulullah Saw bersabda kepada Ali Ra: "Hai Ali, ada tiga perkara yang
janganlah kamu tunda-tunda pelaksanaannya, yaitu shalat apabila tiba waktunya,
jenazah bila sudah siap penguburannya, dan wanita (gadis atau janda) bila
menemukan laki-laki sepadan yang meminangnya." (HR. Ahmad)
8. Diharamkan dari penyusuan apa yang diharamkan dari keturunan (nasab). (HR.
Bukhari)
Penjelasan:
Larangan hukum yang dikenakan terhadap nasab seperti hukum pernikahan, warisan,
dan lain-lain berlaku juga terhadap anak atau saudara sesusu.
9. Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena
kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah
yang beragama agar berkah kedua tanganmu. (HR. Muslim)
10. Janganlah seseorang membeli (menawar) di atas penawaran saudaranya dan
jangan meminang di atas peminangan saudaranya, kecuali jika saudaranya
mengijinkannya. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
11. Barangsiapa mengawini seorang wanita karena memandang kedudukannya maka
Allah akan menambah baginya kerendahan, dan barangsiapa mengawini wanita karena
memandang harta-bendanya maka Allah akan menambah baginya kemelaratan, dan
barangsiapa mengawininya karena memandang keturunannya maka Allah akan menambah
baginya kehinaan, tetapi barangsiapa mengawini seorang wanita karena bermaksud
ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin
mendekatkan ikatan kekeluargaan maka Allah akan memberkahinya bagi isterinya
dan memberkahi isterinya baginya. (HR. Bukhari)
12. Seorang janda yang akan dinikahi harus diajak bermusyawarah dan bila
seorang gadis maka harus seijinnya (persetujuannya), dan tanda persetujuan
seorang gadis ialah diam (ketika ditanya). (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Penjelasan:
Diamnya seorang gadis adalah tanda
setuju sebab gadis lebih banyak malu ketimbang janda.
13. Kawinilah gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih sedap mulutnya dan lebih
banyak melahirkan serta lebih rela menerima (pemberian) yang sedikit. (HR.
Ath-Thabrani)
14. Sebaik-baik wanita ialah yang paling ringan mas kawinnya. (HR.
Ath-Thabrani)
15. Allah 'Azza wajalla berfirman (dalam hadits Qudsi): "Apabila Aku
menginginkan untuk menggabungkan kebaikan dunia dan akhirat bagi seorang muslim
maka Aku jadikan hatinya khusyuk dan lidahnya banyak berzikir. Tubuhnya sabar
dalam menghadapi penderitaan dan Aku jodohkan dia dengan seorang isteri
mukminah yang menyenangkannya bila ia memandangnya, dapat menjaga kehormatan
dirinya, dan memelihara harta suaminya bila suaminya sedang tidak bersamanya.
(HR. Ath-Thahawi)
16. Tiada sah pernikahan kecuali dengan (hadirnya) wali dan dua orang saksi dan
dengan mahar (mas kawin) sedikit maupun banyak. (HR. Ath-Thabrani)
17. Barangsiapa menjanjikan pemberian mas kawin kepada seorang wanita dan
berniat untuk tidak menepatinya maka dia akan berjumpa dengan Allah Ta'ala
sebagai seorang pezina. Barangsiapa berhutang tetapi sudah berniat untuk tidak
melunasi hutangnya maka dia akan menghadap Allah 'Azza wajalla sebagai seorang
pencuri. (HR. Ath-Thabrani)
18. Janganlah seorang isteri memuji-muji wanita lain di hadapan suaminya
sehingga terbayang bagi suaminya seolah-olah dia melihat wanita itu. (HR.
Bukhari)
19. Janganlah seorang isteri minta cerai dari suaminya tanpa alasan (sebab yang
dibenarkan), niscaya dia tidak akan mencium bau surga yang baunya dapat
dirasakan pada jarak tempuh empat puluh tahun. (HR. Ibnu Majah)
20. Seorang isteri yang ketika suaminya wafat meridhoinya maka dia (isteri itu)
akan masuk surga. (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
21. Allah Swt kelak tidak akan memandang (memperhatikan) seorang wanita yang
tidak bersyukur kepada suaminya meskipun selamanya dia membutuhkan suaminya.
(HR. Al Hakim)
22. Hak suami atas isteri ialah tidak menjauhi tempat tidur suami dan
memperlakukannya dengan benar dan jujur, mentaati perintahnya dan tidak ke luar
(meninggalkan) rumah kecuali dengan ijin suaminya, tidak memasukkan ke rumahnya
orang-orang yang tidak disukai suaminya. (HR. Ath-Thabrani)
23. Tidak sah puasa (puasa sunah) seorang wanita yang suaminya ada di rumah,
kecuali dengan seijin suaminya. (Mutafaq'alaih)
24. Tidak dibenarkan seorang wanita memberikan kepada orang lain dari harta
suaminya kecuali dengan ijin suaminya. (HR. Ahmad)
25. Apabila seorang dari kamu hendak meminang seorang wanita dan dapat melihat
bagian-bagian dari tubuhnya, hendaklah melakukannya. (HR. Ahmad)
Keterangan:
Islam menentukan batas yang boleh
dilihat, demi kehormatan kaum wanita. Laki-laki yang hendak meminangnya hanya
diperbolehkan melihat wajah dan kedua telapak tangannya. Hal itu sudah dianggap
cukup mewakili seluruh tubuhnya. Kepada lelaki itu diberi kesempatan melihat
batas yang. diperbolehkan itu lebih lama dari biasa, dengan harapan mungkin hal
itu akan mendorong minatnya untuk mengawininya. Di dalam syarh Al-Imam
An-Nawawi pada shahih Muslim disebutkan bahwa izin untuk melihat ini tidak
harus dengan persetujuan wanita itu, dan sebaiknya dilakukan tanpa
sepengetahuannya, karena hal itu mutlak diizinkan oleh Rasulullah Saw. tanpa
syarat keridhaannya. Biasanya wanita akan malu untuk memberikan izin. Hal ini
untuk menjaga agar tidak melukai perasaannya, kalau setelah melihatnya, lelaki
itu kemudian mengundurkan diri. Karena itulah dianjurkan untuk melihat tanpa
sepengetahuan si wanita sebelum melakukan peminangan.
26. Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan kalau dibenarkan manusia
sujud kepada manusia, aku akan memerintahkan wanita sujud kepada suaminya
karena besarnya jasa (hak) suami terhadap isterinya. (HR. Ahmad)
27. Bila seorang menggauli isterinya janganlah segan untuk mengucapkan doa:
"Ya Allah, jauhkanlah aku dari
setan dan jauhkan setan dari apa yang Engkau berikan rezeki bagiku
(anak)." Sesungguhnya kalau seandainya Allah menganugerahkan bagi mereka
anak maka anak tersebut tidak akan diganggu setan sama sekali. (HR. Bukhari)
28. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Apa hak isteri
terhadap suaminya?" Nabi Saw menjawab, "Memberi isteri makan bila
kamu makan, memberinya pakaian bila kamu berpakaian, tidak boleh memukul
wajahnya, tidak boleh menjelek-jelekkannya dan jangan menjauhinya kecuali dalam
lingkungan rumahmu. (HR. Abu Dawud)
29. Apabila di antara kamu ada yang bersenggama dengan isterinya hendaknya
lakukanlah dengan kesungguhan hati. Apabila selesai hajatnya sebelum selesai
isterinya, hendaklah dia sabar menunggu sampai isterinya selesai hajatnya. (HR.
Abu Ya'la)
Keterangan:
Hendaknya suami dan istri sama-sama
merasakan kepuasan dan sama-sama mencapai ejakulasi.
30. Apabila seorang di antara kamu menggauli isterinya, janganlah menghinggapinya
seperti burung yang bertengger sebentar lalu pergi. (HR. Aththusi)
Keterangan:
Sama seperti pada no.29 diatas.
31.
Janganlah kamu menggauli isteri
sebagaimana unta atau keledai, tetapi hendaklah bercumbu dan bercengkerama
terlebih dahulu. [hadits ini tidak dituliskan siapa
yang meriwayatkannya, karena itu saya sertakan teks arabnya]
Keterangan:
Yakni tidak langsung melakukan
hubungan intim sebelum pemanasan dahulu, diantaranya bergurau, bercumbu dan
membelai mesra istri.
32. Seburuk-buruk kedudukan seseorang di sisi Allah pada hari kiamat ialah
orang yang menggauli isterinya dan isterinya menggaulinya dengan cara terbuka
lalu suaminya mengungkapkan rahasia isterinya kepada orang lain. (HR. Muslim)
33. Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah
yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku. Orang yang memuliakan kaum wanita
adalah orang yang mulia, dan orang yang menghina kaum wanita adalah orang yang
tidak tahu budi. (HR. Abu 'Asaakir)
34. Janganlah seorang laki-laki mukmin membenci isterinya yang beriman. Bila
ada perangai yang tidak disukai, dia pasti ridha (senang) dengan perangainya
yang lain. (HR. Muslim)
35. Isteri yang paling besar berkahnya ialah yang paling ringan tanggungannya.
(HR. Ahmad dan Al Hakim)
36. Sesungguhnya wanita seumpama tulang rusuk yang bengkok. Bila kamu
membiarkannya (bengkok) kamu memperoleh manfaatnya dan bila kamu berusaha
meluruskannya maka kamu mematahkannya. (HR. Ath-Thahawi)
37. Hindun, ibunya Muawiyah, bertanya kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah, Abu
Sufyan suamiku seorang yang pelit, apakah aku boleh mengambil uangnya sedikit
secara sembunyi-sembunyi?" Nabi Saw menjawab, "Ambillah dengan cara
yang makruf (baik) untuk mencukupi kebutuhanmu dan kebutuhan anak-anakmu."
(HR. Bukhari)
38. Rasulullah Saw melarang azal terhadap isteri kecuali dengan persetujuannya.
(HR. Ahmad)
Penjelasan:
Adapun budak yang diperistrikan dibolehkan azal bagi laki-laki kalau tidak
menghendaki keturunan daripadanya.
39. Allah melaknat suami yang mengambil laki-laki lain untuk mengawini bekas
isterinya yang sudah cerai tiga talak supaya bisa dirujuk kembali olehnya. Jadi
perkawinan itu sekedar tipu muslihat bagi pengesahan rujuk. Orang yang mau
disuruh membantu tipu daya dengan mengawini lalu dicerai (tidak digauli) juga
dilaknat Allah. (HR. Bukhari dan Muslim)
40. Rasulullah Saw melarang kawin mut'ah. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Kawin mut'ah ialah kawin untuk waktu tertentu atau disebut kawin kontrak.
41. Talak (perceraian) adalah suatu yang halal yang paling dibenci Allah. (HR.
Abu Dawud dan Ahmad)
42. Ada tiga
perkara yang kesungguhannya adalah kesungguhan (serius) dan guraunya
(main-main) adalah kesungguhan (serius), yaitu perceraian, nikah dan rujuk.
(HR. Abu Hanifah)
Penjelasan:
Jadi dilarang bergurau (main-main) dalam ketiga perkara diatas.
43. Apabila suami mengajak isterinya (bersenggama) lalu isterinya menolak
melayaninya dan suami sepanjang malam jengkel maka (isteri) dilaknat malaikat
sampai pagi. (Mutafaq'alaih)
44. Terkutuklah siapa-siapa yang menyetubuhi isterinya lewat duburnya. (HR.
Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
45. Allah tidak akan melihat (memperhatikan) seorang lelaki yang menyetubuhi
laki-laki lain (homoseks) atau yang menyetubuhi isteri pada duburnya. (HR.
Tirmidzi)
46. Saling berwasiatlah kalian tentang kaum wanita dengan baik-baik. Mereka itu
adalah tawanan di tanganmu. Tiada kalian bisa menguasai apa-apa dari mereka,
kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji (zina), pisahkanlah diri kalian
dari tempat tidur mereka atau lakukan pemukulan yang tidak membekas. Apabila
mereka mentaatimu maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
Kalian punya hak atas mereka dan mereka pun punya hak atas kalian. Hak kalian
atas mereka adalah mereka tidak boleh membiarkan tempat tidur kalian diinjak
oleh orang yang tidak kalian sukai, dan hak mereka atas kalian adalah memberi
sandang-pangan kepada mereka (isteri-isterimu) dengan yang baik-baik. (HR. Ibnu
Majah dan Tirmidzi)
Keterangan:
Di dalam buku "Ketentuan
Nafkah Istri dan Anak" karya Drs. Muhammad Thalib, disebutkan bahwa
ketentuan nafkah untuk istri diantaranya adalah:
- Keperluan makan dan minum
- Keperluan pakaian
- Keperluan pengobatan dan
pemeliharaan kesehatan
Selain itu, suami berkewajiban pula
menyediakan tempat tinggal untuk istri dan diri sendiri sesuai dengan
kemampuannya, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah swt didalam Al Qur'an,
"Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut
kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati)
mereka." (Surat
65. ATH THALAAQ - Ayat 6)
Wanita
1. Wanita adalah belahan separo
(yang sama) dengan pria. (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
2. Jihadnya kaum wanita ialah haji dan umroh. (HR. Ahmad)
3. Diperlihatkan kepadaku neraka kebanyakan penghuninya kaum wanita karena
kekufuran mereka. Para sahabat bertanya,
"Apakah mereka kufur kepada Allah?" Nabi Saw menjawab, "Mereka
mengkufuri pergaulan dan kebajikan (kebaikan). Apabila kamu berbuat ihsan
kepada seorang dari mereka sepanjang umur lalu dia mengalami sesuatu yang tidak
menyenangkannya dia akan berkata, "Kamu belum pernah berbuat baik
kepadaku." (HR. Bukhari)
4. Wahai kaum wanita, aku tidak melihat dari suatu kaum (orang-orang) yang
lemah akal (pemikiran) dan lemah agama lebih menghilangkan hati orang-orang
yang sehat akal dan benaknya dari pada kamu (kaum wanita). Aku telah
menyaksikan neraka yang penghuninya paling banyak kaum wanita. Maka dekatkanlah
dirimu kepada Allah sedapat mungkin. (HR. Bukhari)
5. Apabila seorang dari kamu tertarik melihat seorang perempuan dan terkesan
dalam hatinya, maka hendaklah menggauli isterinya sendiri karena hal itu akan
meredam gejolak dan gangguan dalam dirinya. (HR. Muslim)
6. Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan perempuan (bukan mahram) karena
yang ketiganya adalah syetan. (HR. Abu Dawud)
7. Barangsiapa berjabatan tangan dengan perempuan yang bukan mahramnya maka dia
dimurkai Allah Azza wajalla. (HR.Ibnu Baabawih)
8. Janganlah laki-laki berduaan dengan perempuan (lain) kecuali perempuan itu
didampingi mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan perjalanan
(musafir) kecuali didampingi mahramnya. (HR. Muslim)
9. Rasulullah Saw melarang kami memasuki rumah wanita yang suaminya sedang
tidak ada di rumah (sedang ke luar atau bepergian). (HR. Ahmad)
10. Janganlah seorang lelaki bermalam di rumah seorang janda kecuali sudah dinikahinya
atau dia mahramnya. (HR. Muslim)
11. Seorang wanita yang memakai minyak wangi lalu lewat di tengah-tengah kaum
(laki-laki) dengan maksud agar mereka menghirup bau harumnya maka wanita itu
adalah pelacur. (HR. An-Nasaa'i)
12. Tiada aku meninggalkan suatu fitnah sesudahku lebih berbahaya terhadap kaum
pria daripada godaan wanita. (HR. Bukhari dan Muslim)
13. Tiap menjelang pagi hari dua malaikat berseru: "Celaka laki-laki dari
godaan wanita dan celaka wanita dari godaan laki-laki." (HR. Ibnu Majah
dan Al Hakim)
14. Wanita adalah alat perangkap (penjaring) setan. (HR. Asysyihaab).
Ayah
- Ibu - Anak - Keluarga
1. Keridhaan Allah tergantung
kepada keridhaan kedua orang tua dan murka Allah pun terletak pada murka kedua
orang tua. (HR. Al Hakim)
2. Seorang datang kepada Nabi Saw. Dia mengemukakan hasratnya untuk ikut
berjihad. Nabi Saw bertanya kepadanya, "Apakah kamu masih mempunyai kedua
orangg tua?" Orang itu menjawab, "Masih." Lalu Nabi Saw
bersabda, "Untuk kepentingan mereka lah kamu berjihad."
(Mutafaq'alaih)
Penjelasan:
Nabi Saw melarangnya ikut berperang karena dia lebih diperlukan kedua orang
tuanya untuk mengurusi mereka.
3. Rasulullah Saw pernah berkata kepada seseorang, "Kamu dan hartamu
adalah milik ayahmu." (Asy-Syafi'i dan Abu Dawud)
Keterangan:
Terdapat satu riwayat yang cukup panjang berkaitan dengan hal ini. Dari Jabir
Ra meriwayatkan, ada laki-laki yang datang menemui Nabi Saw dan melapor. Dia
berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya ayahku ingin mengambil hartaku
...." "Pergilah Kau membawa ayahmu kesini", perintah beliau.
Bersamaan dengan itu Malaikat Jibril turun menyampaikan salam dan pesan Allah
kepada beliau. Jibril berkata: "Ya, Muhammad, Allah 'Azza wa Jalla
mengucapkan salam kepadamu, dan berpesan kepadamu, kalau orangtua itu datang,
engkau harus menanyakan apa-apa yang dikatakan dalam hatinya dan tidak
didengarkan oleh teliganya. Ketika orang tua itu tiba, maka nabi pun bertanya
kepadanya: "Mengapa anakmu mengadukanmu? Apakah benar engkau ingin
mengambil uangnya?" Lelaki tua itu menjawab: "Tanyakan saja
kepadanya, ya Rasulullah, bukankah saya menafkahkan uang itu untuk beberapa
orang ammati (saudara ayahnya) atau khalati (saudara ibu) nya,
atau untuk keperluan saya sendiri?" Rasulullah bersabda lagi:
"Lupakanlah hal itu. Sekarang ceritakanlah kepadaku apa yang engkau
katakan di dalam hatimu dan tak pernah didengar oleh telingamu!" Maka
wajah keriput lelaki itu tiba-tiba menjadi cerah dan tampak bahagia, dia
berkata: "Demi Allah, ya Rasulullah, dengan ini Allah Swt berkenan menambah
kuat keimananku dengan ke-Rasul-anmu. Memang saya pernah menangisi nasib
malangku dan kedua telingaku tak pernah mendengarnya ..." Nabi mendesak:
"Katakanlah, aku ingin mendengarnya." Orang tua itu berkata dengan
sedih dan airmata yang berlinang: "Saya mengatakan kepadanya kata-kata
ini: 'Aku mengasuhmu sejak bayi dan memeliharamu waktu muda. Semua hasil
jerih-payahku kau minum dan kau reguk puas. Bila kau sakit di malam hari,
hatiku gundah dan gelisah, lantaran sakit dan deritamu, aku tak bisa tidur dan
resah, bagai akulah yang sakit, bukan kau yang menderita. Lalu airmataku
berlinang-linang dan meluncur deras. Hatiku takut engkau disambar maut, padahal
aku tahu ajal pasti akan datang. Setelah engkau dewasa, dan mencapai apa yang
kau cita-citakan, kau balas aku dengan kekerasan, kekasaran dan kekejaman,
seolah kaulah pemberi kenikmatan dan keutamaan. Sayang..., kau tak mampu penuhi
hak ayahmu, kau perlakukan daku seperti tetangga jauhmu. Engkau selalu
menyalahkan dan membentakku, seolah-olah kebenaran selalu menempel di dirimu
..., seakanakan kesejukann bagi orang-orang yang benar sudah dipasrahkan.'
Selanjutnya Jabir berkata: "Pada saat itu Nabi langsung memegangi ujung
baju pada leher anak itu seraya berkata: "Engkau dan hartamu milik
ayahmu!" (HR. At-Thabarani dalam "As-Saghir" dan Al-Ausath).
4. Jangan mengabaikan (membenci dan menjauhi) orang tuamu. Barangsiapa
mengabaikan orang tuanya maka dia kafir. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Yang dimaksud kufur nikmat dan bukan kufur akidah.
5. Barangsiapa menisbatkan keturunan dirinya kepada selain ayahnya sendiri dan
dia mengetahuinya bahwa dia bukan ayah yang sebenarnya maka surga diharamkan
baginya. (HR. Muslim)
6. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak
memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw menjawab,
"ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat
kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu." (Mutafaq'alaih).
7. Ibu dan Bapak berhak makan dari harta milik anak mereka dengan cara yang
makruf. Seorang anak tidak boleh makan dari harta ibu bapaknya kecuali dengan
ijin mereka. (HR. Ad-Dailami).
8. Barangsiapa berhaji untuk kedua orang tuanya atau melunasi hutang-hutangnya
maka dia akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dari golongan orang-orang
yang mengamalkan kebajikan. (HR. Ath-Thabrani dan Ad-Daar Quthni).
9. Rasulullah Saw ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau lalu
menjawab, "Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu."
(HR. Ibnu Majah)
Penjelasan:
Kalau berbakti masuk surga dan kalau bersikap durhaka kepada mereka masuk
neraka.
10. Apabila seorang meninggalkan do'a bagi kedua orang tuanya maka akan
terputus rezekinya. (HR. Ad-Dailami)
11. Termasuk dosa besar seorang yang mencaci-maki ibu-bapaknya. Mereka
bertanya, "Bagaimana (mungkin) seorang yang mencaci-maki ayah dan ibunya
sendiri?" Nabi Saw menjawab, "Dia mencaci-maki ayah orang lain lalu
orang itu (membalas) mencaci-maki ayahnya dan dia mencaci-maki ibu orang lain
lalu orang lain itupun (membalas) mencaci-maki ibunya. (Mutafaq'alaih)
12. Kedudukan seorang paman sebagai (pengganti) kedudukan ayahnya. (HR.
Adarqothani)
13. Warisan bagi Allah 'Azza wajalla dari hambaNya yang beriman ialah puteranya
yang beribadah kepada Allah sesudahnya. (HR. Ath-Thahawi).
14. Salah satu kenikmatan Allah atas seorang ialah dijadikan anaknya mirip
dengan ayahnya (dalam kebaikan). (HR. Ath-Thahawi)
15. Tiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah-Islami). Ayah dan ibunya
lah kelak yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi (penyembah api dan
berhala). (HR. Bukhari)
16. Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, " Ya Rasulullah, apa hak
anakku ini?" Nabi Saw menjawab, "Memberinya nama yang baik, mendidik
adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatirnu)." (HR.
Aththusi).
17. Cintailah anak-anak dan kasih sayangi lah mereka. Bila menjanjikan sesuatu
kepada mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang
memberi mereka rezeki. (HR. Ath-Thahawi).
18. Bertakwalah kepada Allah dan berlakulah adil terhadap anak-anakmu. (HR.
Bukhari dan Muslim)
19. Sama ratakan pemberianmu kepada anak-anakmu. Jika aku akan mengutamakan
yang satu terhadap yang lain tentu aku akan mengutamakan pemberian kepada yang
perempuan. (HR. Ath-Thabrani)
20. Barangsiapa mempunyai dua anak perempuan dan diasuh dengan baik maka mereka
akan menyebabkannya masuk surga. (HR. Bukhari)
21. Anak menyebabkan kedua orang tuanya kikir dan penakut. (HR. Ibnu Babawih
dan Ibnu 'Asakir).
22. Barangsiapa memelihara (mengasuh) tiga anak perempuan atau tiga saudara
perempuan wajib baginya masuk surga. (HR. Ath-Thahawi).
23. Seorang ibu yang kematian tiga orang puteranya lalu berserah diri (pasrah)
kepada Allah, rela dan ikhlas, maka dia akan masuk surga. (HR. Muslim)
24. Ajarkan putera-puteramu berenang dan memanah. (HR. Ath-Thahawi).
25. Setiap anak tergadai dengan (tebusan) akikahnya (seekor atau dua ekor
kambing) yang disembelih pada umur tujuh hari dan dicukur rambut kepalanya
(sebagian atau seluruhnya) dan diberi nama. (HR. An-Nasaa'i)
26. Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat
perkara. Hendaklah dia bersilaturrahim (berhubungan baik dengan keluarga dekat)
niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezekinya, ditambah
umurnya dan Allah memasukkannya ke dalam surga yang dijanjikanNya. (HR.
Ar-Rabii').
27. Ibu mertua kedudukannya sebagai ibu. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
28. Abang yang tertua (sulung) kedudukannya sebagai ayah. (HR. Al-Baihaqi dan
Ath-Thabrani)
29. Orang yang memutus hubungan kekeluargaan tidak akan masuk surga.
(Mutafaq'alaih)
30. Rahim adalah cabang dari nama Arrahman (Arrahman Arrahim). Rahim
mengucapkan keluhan dan pengaduan: "Ya Robbi, aku telah diputus (hubungan
kekeluargaanku), aku telah diperlakukan dengan buruk oleh keluarga dekatku. Ya
Robbi, aku telah dizalimi mereka, ya Robbi, ya Robbi." Lalu Allah
menjawab: "Tidakkah kamu ridha Aku menyambung hubunganKu dengan orang yang
menghubungimu dan Aku putus hubunganKu dengan orang yang memutus hubungannya
dengan kamu. (HR. Bukhari)
31. Rasulullah Saw memberi uang belanja kepada keluarga beliau dari bagian
rampasan perang yang menjadi hak beliau untuk kebutuhan rumah tangga selama
setahun. Apabila ternyata ada kelebihannya maka uang itu diminta kembali dan
dimasukkan ke dalam perbendaharaan negara (baitul maal). (HR. Ahmad)
33. Cukup berdosa orang yang menyia-nyiakan tanggungjawab keluarga. (HR. Abu
Dawud).
32. Bukanlah dari golongan kami orang yang diperluas rezekinya oleh Allah lalu
kikir dalam menafkahi keluarganya. (HR. Ad-Dailami)
Tetangga
1. Malaikat Jibril Alaihissalam
selalu berpesan kepadaku tentang tetangga sehingga aku mengira dia akan
menetapkan hak waris bagi tetangga. (HR. Bukhari)
2. Tiap empat puluh rumah adalah tetangga-tetangga, yang di depan, di belakang,
di sebelah kanan dan di sebelah kiri (rumahnya). (HR. Ath-Thahawi).
3. Tetangga adalah orang yang paling berhak membeli rumah tetangganya. (HR.
Bukhari dan Muslim)
4. Janganlah seorang melarang tetangganya menyandarkan kayunya (dijemur) pada
dinding rumahnya. (HR. Bukhari)
5. Hak tetangga ialah bila dia sakit kamu kunjungi dan bila wafat kamu
menghantar jenazahnya. Bila dia membutuhkan uang kamu pinjami dan bila dia
mengalami kemiskinan (kesukaran) kamu tutup-tutupi (rahasiakan). Bila dia
memperoleh kebaikan kamu mengucapkan selamat kepadanya dan bila dia mengalami
musibah kamu datangi untuk menyampaikan rasa duka. Janganlah meninggikan
bangunan rumahmu melebihi bangunan rumahnya yang dapat menutup kelancaran angin
baginya dan jangan kamu mengganggunya dengan bau periuk masakan kecuali kamu
menciduk sebagian untuk diberikan kepadanya. (HR. Ath-Thabrani)
6. Di antara kebahagiaan seorang muslim ialah mempunyai tetangga yang shaleh,
rumah yang luas dan kendaraan yang meriangkan. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
7. Nabi Saw berdoa: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang
buruk di tempat pemukiman. Sesungguhnya tetangga-tetangga orang-orang Badui
suka berpindah-pindah." (HR. Ibnu 'Asakir)
8. Tiada beriman kepadaku orang yang bermalam (tidur) dengan kenyang sementara
tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu. (HR. Al Bazzaar)
9. Barangsiapa ingin disenangi Allah dan rasulNya hendaklah berbicara jujur,
menunaikan amanah dan tidak mengganggu tetangganya. (HR. Al-Baihaqi) .
10. Pilihlah tetangga (lihat calon tetangganya atau lingkungannya dulu) sebelum
memilih rumah. Pilihlah kawan perjalanan sebelum memilih jalan dan siapkan
bekal sebelum berangkat (bepergian). (HR. Al Khatib)
Pembantu
Rumah Tangga dan Para Budak
1. Abu Sa'id Al Badri berkata,
"Aku sedang menyambuk budakku yang muda, lalu aku mendengar suara orang
menyeru dari belakangku. Orang itu berkata, "Ketahuilah hai Aba
Mas'ud." Sungguh aku tidak tahu suara siapakah itu karena ketika itu aku
sedang berang (marah). Ketika orang itu mendekatiku tahulah aku ternyata yang
datang adalah Rasulullah Saw. Beliau berkata, "Ketahuilah hai Aba Mas'ud...Ketahuilah
hai Aba Mas'ud." Mendengar perkataan itu aku campakkan cambuk dari
tanganku. Beliau kemudian melanjutkan ucapannya, "Ketahuilah, hai Aba
Mas'ud, sesungguhnya Allah lebih mampu bertindak terhadapmu daripada tindakanmu
terhadap anak muda itu." Aku spontan menjawab, "Ya Rasulullah, dia
sekarang ini aku merdekakan karena Allah." Nabi Saw berkata, "Kalau
kamu tidak memerdekakannya maka api neraka akan menjilatmu." (HR. Muslim)
2. Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah Saw, "Pelayan (pembantu rumah
tangga) saya berbuat keburukan dan kezaliman." Nabi Saw menjawab,
"Kamu harus memaafkannya setiap hari tujuh puluh kali." (HR.
Al-Baihaqi)
3. Apa yang kamu ringankan dari pekerjaan pembantumu bagimu pahala di neraca
timbanganmu. (HR. Ibnu Hibban)
4. Bagi seorang budak jaminan pangan dan sandangnya. Dia tidak boleh dipaksa
melakukan pekerjaan yang tidak mampu dilakukannya. (HR. Muslim)
5. Pelayan-pelayanmu adalah saudara-saudaramu. Allah menjadikan mereka bernaung
di bawah kekuasaanmu. Barangsiapa saudaranya yang berada di bawah naungan
kekuasaannya hendaklah mereka diberi makan serupa dengan yang dia makan dan
diberi pakaian serupa dengan yang dia pakai. Janganlah membebani mereka dengan
pekerjaan yang tidak dapat mereka tunaikan. Jika kamu memaksakan suatu
pekerjaan hendaklah kamu ikut membantu mereka. (HR. Bukhari)
6. Ada tiga
golongan orang yang kelak pada hari kiamat akan menjadi musuhku. Barangsiapa
menjadi musuhku maka aku memusuhinya. Pertama, seorang yang berjanji setia
kepadaku lalu dia ingkar (berkhianat). Kedua, seorang yang menjual orang yang
merdeka (bukan budak) lalu memakan uang harga penjualannya. Ketiga, seorang
yang mengkaryakan (memperkerjakan) seorang buruh tapi setelah menyelesaikan
pekerjaannya orang tersebut tidak memberinya upah. (HR. Ibnu Majah)
7. Jangan memukul budak perempuanmu hanya karena dia memecahkan barang
pecah-belahmu. Sesungguhnya barang pecah-belah itu ada waktu ajalnya seperti
ajalnya manusia. (HR. Abu Na'im dan Ath-Thabrani)
8. Berikanlah kepada buruh upahnya sebelum kering keringatnya. (HR. Abu Ya'la)
9. Apabila seseorang memukul pelayannya (pembantunya) lalu dia menyebut Allah
maka hendaklah dia mengangkat tangannya (menghentikan niat memukul). (HR.
Tirmidzi dan Ahmad)
10. Berdosalah orang yang menahan pemberian pangan kepada orang yang menjadi
tanggungannya. (HR. Muslim)
11. Nabi Saw melarang memperkerjakan seorang buruh sebelum jelas upah yang akan
diterimanya. (HR. An-Nasaa'i)
12. Menzhalimi upah terhadap buruh termasuk dosa besar. (HR. Ahmad)
13. Seorang budak yang setia kepada tuannya dan beribadah kepada Robbnya dengan
baik maka baginya dua kali lipat pahala. (HR. Asysyihaab)
14. Barangsiapa yang merusak hubungan pelayannya dengan keluarganya bukanlah
dia dari golongan kami dan barangsiapa yang merusak hubungan seorang wanita
dengan suaminya maka dia juga bukan termasuk golongan kami. (HR. Al-Baihaqi)
Anak
Yatim
1. Aku dan pengasuh anak yatim (kelak)
di surga seperti dua jari ini. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
(Rasulullah Saw. menunjuk jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan
keduanya).
2. Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak
yatim yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum
muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu
diperlakukan dengan buruk. (HR. Ibnu Majah)
3. Aku dan seorang wanita yang pipinya kempot dan wajahnya pucat bersama-sama
pada hari kiamat seperti ini (Nabi Saw menunjuk jari telunjuk dan jari tengah).
Wanita itu ditinggal wafat suaminya dan tidak mau kawin lagi. Dia seorang yang
berkedudukan terhormat dan cantik namun dia mengurung dirinya untuk menekuni
asuhan anak-anaknya yang yatim sampai mereka kawin (berkeluarga dan berumah
tangga) atau mereka wafat. (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
4. Harta-benda anak yatim tidak terkena zakat sampai dia baligh. (HR. Abu Ya'la
dan Abu Hanifah)
5. Tidak disebut lagi anak yatim bila sudah baligh. (HR. Abu Hanifah)
6. Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa orang yang
mengasihi dan menyayangi anak yatim, berbicara kepadanya dengan lembut dan
mengasihi keyatiman serta kelemahannya, dan tidak bersikap angkuh dengan apa
yang Allah anugerahkan kepadanya terhadap tetangganya. Demi yang mengutus aku
dengan hak, Allah tidak akan menerima sedekah seorang yang mempunyai kerabat
keluarga yang membutuhkan santunannya sedang sedekah itu diberikan kepada orang
lain. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, ketahuilah, Allah tidak akan
memandangnya (memperhatikannya) kelak pada hari kiamat. (HR. Ath-Thabrani)
7. Barangsiapa menjadi wali atas harta anak yatim hendaklah diperkembangkan
(diperdagangkan) dan jangan dibiarkan harta itu susut karena dimakan sodaqoh
(zakat). (HR. Al-Baihaqi)
Akhlak
1. Paling dekat dengan aku
kedudukannya pada had kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan
sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya. (HR. Ar-Ridha)
2. Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari
akhlak yang baik. (HR. Abu Dawud)
3. Ummu Salamah, isteri Nabi Saw bertanya, "Ya Rasulullah, seorang wanita
dari kami ada yang kawin dua, tiga dan empat kali lalu dia wafat dan masuk
surga bersama suami-suaminya juga. Siapakah kelak yang akan menjadi suaminya di
surga?" Nabi Saw menjawab, "Dia disuruh memilih dan yang dia pilih
adalah yang paling baik akhlaknya dengan berkata, "Ya Robbku, orang ini
ketika dalam negeri dunia paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah aku
dengan dia. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan untuk
kehidupan dunia dan akhirat." (HR. Ath-Thabrani)
4. Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan
wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik. (HR. Abu Ya'la dan
Al-Baihaqi)
5. Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan dosa itu ialah sesuatu yang
merisaukan dirimu dan kamu tidak senang bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)
6. Ya Rasulullah, terangkan tentang Islam dan aku tidak perlu lagi
bertanya-tanya kepada orang lain. Nabi Saw menjawab, "Katakan: 'Aku
beriman kepada Allah lalu bersikaplah lurus (jujur)'." (HR. Muslim)
7. Jauhilah segala yang haram niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah.
Relalah dengan pembagian (rezeki) Allah kepadamu niscaya kamu menjadi orang
paling kaya. Berperilakulah yang baik kepada tetanggamu niscaya kamu termasuk
orang mukmin. Cintailah orang lain pada hal-hal yang kamu cintai bagi dirimu
sendiri niscaya kamu tergolong muslim, dan janganlah terlalu banyak tertawa.
Sesungguhnya terlalu banyak tertawa itu mematikan hati. (HR. Ahmad dan
Tirmidzi)
8. Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila
mendengarkan pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia menyambut dengan wajah
ceria dan bila berjanji ditepati. (HR. Ad-Dailami)
9. Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta
(kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian
yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang
lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan
(yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak
yang luhur. Tidak ada wara' yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara harga
dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih mengesankan dari tafakur
(berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat malu dan sabar.
(HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)
10. Menghemat dalam nafkah separo pendapatan (belanja), dan mengasihi serta
menyayangi orang lain adalah separo akal, sedangkan bertanya dengan baik adalah
separo ilmu. (HR. Ath-Thabrani)
11. Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya (kehormatannya) adalah
akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya. (HR. Ahmad dan Al
Hakim)
12. Kebijaksanaan adalah tongkat yang hilang bagi seorang mukmin. Dia harus
mengambilnya dari siapa saja yang didengarnya, tidak peduli dari sumber mana
datangnya. (HR. Ibnu Hibban)
13. Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi, lakukanlah apa yang kamu kehendaki.
(HR. Bukhari)
14. Tidak ada sesuatu yang ditelan seorang hamba yang lebih afdhol di sisi
Allah daripada menelan (menahan) amarah yang ditelannya karena keridhoan Allah
Ta'ala. (HR. Ahmad)
15. Seorang sahabat berkata kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah, berpesanlah
kepadaku." Nabi Saw berpesan, "Jangan suka marah (emosi)."
Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi Saw tetap berulang kali berpesan,
"Jangan suka marah." (HR. Bukhari)
16. Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat. (HR. Ahmad)
17. Hati-hatilah terhadap prasangka. Sesungguhnya prasangka adalah omongan
paling dusta. (HR. Bukhari)
18. Bukan akhlak seorang mukmin berbicara dengan lidah yang tidak sesuai
kandungan hatinya. Ketenangan (sabar dan berhati-hati) adalah dari Allah dan
tergesa-gesa (terburu-buru) adalah dari setan. (HR. Asysyihaab)
19. Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa yang tidak
berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi)
20. Dekatkan dirimu kepada-Ku (Allah) dengan mendekatkan dirimu kepada kaum
lemah dan berbuatlah ihsan kepada mereka. Sesungguhnya kamu memperoleh rezeki
dan pertolongan karena dukungan dan bantuan kaum lemah di kalangan kamu. (HR.
Muslim)
21. Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Al
Bazzaar)
22. Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan
mengangkat derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka Allah
akan merendahkannya. (HR. Ath-Thabrani)
23. Allah mewahyukan kepadaku agar kamu berprilaku rendah hati agar tidak ada
orang yang menzalimi orang lain atau menyombongkan dirinya terhadap orang lain.
(HR. Ahmad)
25. Sifat malu adalah dari iman dan keimanan itu di surga, sedangkan perkataan
busuk adalah kebengisan tabi'at dan kebengisan tabi'at di neraka. (HR. Bukhari
dan Tirmidzi)
26. Sesungguhnya cemburu (yakni cemburu yang wajar dan masuk akal adalah
bagian) dari keimanan. (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Babawih)
27. Kebajikan ialah akhlak yang baik dan dosa ialah sesuatu yang mengganjal
dalam dadamu dan kamu tidak suka bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)
28. Mintalah fatwa (keterangan hukum) kepada hati dan jiwamu. Kebajikan ialah
apa yang menyebabkan jiwa dan hati tentram kepadanya, sedangkan dosa ialah apa
yang merisaukan jiwa dan menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang
meminta atau memberi fatwa kepadamu. (HR. Muslim)
24. Orang yang membawa (mengangkut) sendiri barang dagangannya maka dia
terbebas dari kesombongan. (HR. Al-Baihaqi)
Akhlak
yang Buruk
1. Berhati-hatilah terhadap buruk
sangka. Sesungguhnya buruk sangka adalah ucapan yang paling bodoh. (HR.
Bukhari)
2. Makar, tipu muslihat dan pengkhianatan rnenyeret pelakunya ke neraka. (HR.
Abu Dawud)
3. Orang yang paling dibenci Allah ialah yang bermusuh-musuhan dengan keji dan
kejam. (HR. Bukhari)
4. Bila hilang budaya malumu lakukanlah apa saja yang kamu kehendaki. (HR.
Bukhari)
5. Sesungguhnya Allah membenci orang yang keji, yang berkata kotor dan membenci
orang yang meminta-minta dengan memaksa. (AR. Ath-Thahawi)
6. Sesungguhnya Allah tidak menyukai banyak bicara, menghambur-hamburkan harta
dan terlalu banyak bertanya. (HR. Bukhari)
7. Semua (dosa) umatku akan diampuni kecuali orang yang berbuat (dosa)
terang-terangan, yaitu yang melakukan perbuatan dosa pada malam hari lalu Allah
menutup-nutupinya kemudian pada esok harinya dia bercerita kepada kawannya,
"Tadi malam aku berbuat begini...begini..." Lalu dia membongkar
rahasia yang telah ditutup-tutupi Allah 'Azza wajalla. (Mutafaq'alaih)
8. Barangsiapa mengintai-ngintai (menyelidiki) keburukan saudaranya semuslim
maka Allah akan mengintai-intai keburukannya. Barangsiapa diintai keburukannya
oleh Allah maka Allah akan mengungkitnya (membongkarnya) walaupun dia melakukan
itu di dalam (tengah-tengah) rumahnya. (HR. Ahmad)
9. Sesungguhnya bila kamu mengintai-intai keburukan orang maka kamu telah
merusak mereka atau hampir merusak mereka. (HR. Ahmad)
10. Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang beku, hati yang kejam,
dan terlalu memburu kesenangan dunia serta orang yang terus-menerus melakukan
perbuatan dosa. (HR. Al Hakim)
11. Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab, "Allah
dan rasulNya lebih mengetahui." Nabi Saw lalu berkata, " Sesungguhnya
orang yang bangkrut dari umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat
dengan membawa amalan puasa, shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki
orang ini dan menuduh orang itu berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang
itu lalu dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai
tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala-pahalanya habis
sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa
orang-orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan
ke api neraka." (HR. Muslim)
12. Sesungguhnya Allah membenci orang yang selalu berwajah muram di hadapan
kawan-kawannya. (HR. Ad-Dailami)
13. Sesungguhnya orang yang paling
buruk kedudukannya di sisi Allah ialah yang dijauhi manusia karena ditakuti
kejahatannya. (Mutafaq'alaih)
14. Dua sifat tidak akan bertemu dalam diri seorang mukmin yaitu kikir (bakhil)
dan akhlak yang buruk. (HR. Ahmad)
15. Akan tiba satu jaman atas manusia dimana perhatian mereka hanya tertuju
pada urusan perut dan kehormatan mereka hanya benda semata-mata. Kiblat mereka
hanya urusan wanita (seks) dan agama mereka adalah harta mas dan perak. Mereka
adalah makhluk Allah yang terburuk dan tidak akan memperoleh bagian yang
menyenangkan di sisi Allah. (HR. Ad-Dailami)
16. Alangkah baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri
dengan tidak mengurusi (membicarakan) aib-aib orang lain. (HR. Ad-Dailami)
17. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berhati kasar (kejam dan keras),
sombong, angkuh, bersuara keras di pasar-pasar (tempat umum) pada malam hari
serupa bangkai dan pada siang hari serupa keledai, mengetahui urusan-urusan
dunia tetapi jahil (bodoh dan tidak mengetahui) urusan akhirat. (HR. Ahmad)
18. Barangsiapa menyerupai (meniru-niru) tingkah-laku suatu kaum maka dia
tergolong dari mereka. (HR. Abu Dawud)
19. Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu penyakit
sombong, kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka
berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka terjerumus
dalam jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan dan saling iri, dengki, dan
dendam sehingga mereka melakukan kezaliman (melampaui batas). (HR. Al Hakim)
Adab
1.
Robbku mengajarkan sebaik-baik adab
kepadaku. [hadits ini tidak dituliskan siapa yang
meriwayatkannya, karena itu saya sertakan teks arabnya]
2. Sesungguhnya seorang mukmin mengambil (melaksanakan) adab dari Allah. Kalau
Allah meluaskan adab baginya maka akan luas adabnya dan menyempitkannya
(menahan dan tidak memberinya adab) maka sempitlah adabnya. (HR. Al Hakim)
3. Nabi Saw lebih malu daripada seorang gadis dalam pingitannya. (HR. Bukhari)
4. Berhati-hatilah dengan telanjang karena ada (makhluk) yang selalu menyertai
kamu (malaikat) yang tidak meninggalkan kamu kecuali kalau kamu buang hajat dan
bersenggama dengan keluarga (istri). Malulah terhadap mereka dan hormati mereka.
(HR. Tirmidzi).
5. Aurat mukmin terhadap mukmin yang lain haram (HR. Ath-Thahawi)
6. Jagalah auratmu kecuali terhadap isterimu atau budak wanita yang kamu
miliki. Aku bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana kalau dia sedang
sendirian?" Nabi Saw menjawab, "Allah lebih berhak (patut) kamu
malui." (HR. Bukhari) .
7. Sesungguhnya Allah indah dan senang kepada keindahan. Bila seorang ke luar
untuk menemui kawan-kawannya hendaklah merapikan dirinya. (HR. Al-Baihaqi)
8. Apabila kamu memelihara rambut hendaklah dimuliakan. (HR. Abu Dawud dan
Ath-Thahawi)
Penjelasan:
Rambut itu hendaklah disisir, dirapikan dan tidak acak-acakan.
9. Seorang bertanya kepada Nabi Saw, "Islam yang bagaimana yang
baik?" Nabi Saw menjawab, "Membagi makanan (kepada fakir-miskin) dan
memberi salam kepada yang dia kenal dan yang tidak dikenalnya." (HR.
Bukhari)
10. Yang muda mendahului memberi salam kepada yang tua, yang lewat kepada yang
duduk dan yang berjumlah sedikit kepada yang banyak. (HR. Bukhari)
11. Rasulullah Saw melarang orang kencing di air yang tidak mengalir. (HR.
Muslim)
12. Berhati-hatilah duduk-duduk di pinggir jalan. Para
sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bagi kami sesuatu yang tidak dapat kami
tinggalkan. Dalam berkumpul (majelis) itu kami berbincang-bincang." Nabi
Saw menjawab, "Kalau memang suatu keharusan maka berilah jalanan itu
haknya." Mereka bertanya lagi, "Apa yang dimaksud haknya itu, ya
Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Palingkan pandanganmu (dari
memandang kaum wanita) dan jangan menimbulkan gangguan. Jawablah tiap ucapan
salam dan beramar ma'ruf nahi mungkar." (HR. Bukhari dan Muslim)
13. Nabi Saw mendatangi serombongan orang yang sedang duduk-duduk di pinggir
jalan lalu beliau berkata, "Kalau memang harus kamu lakukan maka balaslah
ucapan salam dan tolonglah orang yang dizhalimi. Tunjuki jalan bagi orang yang
bertanya. (HR. Abu Dawud)
14. Janganlah kamu kencing ke dalam lobang (tanah). (HR. An-Nasaa'i)
Keterangan:
Karena bisa jadi lubang tersebut
merupakan sarang serangga atau binatang lainnya, selain itu lubang tidak dapat
mengalirkan air kencing sehingga bisa menjadi sumber penyakit.
15. Sesungguhnya pria yang berpakaian sutera tidak akan memperoleh bagiannya di
akhirat. (HR. Bukhari)
Keterangan:
Pakaian sutera dan pakaian yang
dibordir dengan sutera (yang terdapat suteranya) diharamkan untuk kaum pria
(muslimin), namun diperbolehkan untuk kaum wanita (muslimah). Khusus untuk kaum
pria yang mempunyai penyakit gatal-gatal (penyakit exim) yang umumnya
sering menggaruk-garuk kulit yang gatal tersebut, maka menggunakan pakaian
sutera diperbolehkan untuk mereka. Hal tersebut pernah dialami oleh Zubair dan
Abdurrahman bin 'Auf, dan Rasulullah pun mengizinkannya.
16. Segala urusan yang tidak didahului dengan memuji Allah kurang (tidak ada)
kebaikannya. (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi)
17. Rasulullah Saw melarang kami memaksa (menyiksa) diri. (HR. Abu Hanifah)
Sabar
1. Sabar adalah separo iman dan
keyakinan adalah seluruh keimanan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
2. Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang lebih
luas baginya daripada sabar. (HR. Al Hakim)
3. Sabar yang sebenarnya ialah sabar pada saat bermula (pertama kali) tertimpa
musibah. (HR. Bukhari)
4. Ada tiga hal
yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan
musibah dan merahasiakan sodaqoh (yang kita keluarkan). (HR. Ath-Thabrani)
5. Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang
bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Tolong-Menolong
1. Seorang mukmin terhadap mukmin
lainnya seumpama bangunan saling mengokohkan satu dengan yang lain. (Kemudian
Rasulullah Saw merapatkan jari-jari tangan beliau). (Mutafaq'alaih)
2. Kaum muslimin ibarat satu tangan terhadap orang-orang yang di luar mereka.
(HR. Asysyihaab)
3. Kekuatan disertakan kepada jama'ah. Barangsiapa menyimpang (serong dan
memisahkan diri) maka dia menyimpang menuju neraka. (HR. Tirmidzi)
4. Tiadalah kamu mendapat pertolongan (bantuan) dan rezeki kecuali karena
orang-orang yang lemah dari kalangan kamu. (HR. Bukhari)
5. Pertolonganmu terhadap orang lemah adalah sodaqoh yang paling afdol. (HR.
Ibnu Abi Ad-Dunia dan Asysyihaab)
6. Allah selalu menolong orang selama orang itu selalu menolong saudaranya
(semuslim). (HR. Ahmad)
7. Seorang menjadi kuat karena banyak kawannya. (HR. Ibnu Abi Ad-Dunia dan
Asysyihaab)
Benar
dan Dusta
1. Hendaklah kamu selalu benar.
Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikan dan kebajikan membawa ke surga.
Selama seorang benar dan selalu memilih kebenaran dia tercatat di sisi Allah
seorang yang benar (jujur). Hati-hatilah terhadap dusta. Sesungguhnya dusta
membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada neraka. Selama seorang
dusta dan selalu memilih dusta dia tercatat di sisi Allah sebagai seorang
pendusta (pembohong). (HR. Bukhari)
2. Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu bila berbicara dusta, bila
berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Muslim)
3. Celaka bagi orang yang bercerita kepada satu kaum tentang kisah bohong
dengan maksud agar mereka tertawa. Celakalah dia...celaka dia. (HR. Abu Dawud
dan Ahmad)
4. Seorang mukmin mempunyai tabiat atas segala sifat aib kecuali khianat dan
dusta. (HR. Al Bazzaar)
5. Rasulullah Saw membolehkan dusta dalam tiga perkara, yaitu dalam peperangan,
dalam rangka mendamaikan antara orang-orang yang bersengketa dan pembicaraan
suami kepada isterinya. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Bila dikhawatirkan ucapan suami yang benar dapat berakibat buruk, maka suami
boleh berdusta kepada isteri untuk memelihara kerukunan.
6. Suatu khianat besar bila kamu berbicara kepada kawanmu dan dia mempercayai
kamu sepenuhnya padahal dalam pembicaraan itu kamu berbohong kepadanya. (HR.
Ahmad dan Abu Dawud)
7. Sesungguhnya Allah menyukai dusta yang bertujuan untuk memperbaiki dan
mendamaikan (merukunkan), dan Allah membenci kebenaran (kejujuran) yang
mengakibatkan kerusakan. (HR. Ibnu Babawih)
Murah
Hati - Boros - Kikir
1. Tangan yang di atas (pemberi)
lebih baik daripada tangan yang di bawah (penerima). (HR. Bukhari)
2. Maafkanlah kesalahan orang yang murah hati (dermawan). Sesungguhnya Allah
menuntun tangannya jika dia terpeleset (jatuh). Seorang pemurah hati dekat
kepada Allah, dekat kepada manusia dan dekat kepada surga. Seorang yang bodoh
tapi murah hati (dermawan) lebih disukai Allah daripada seorang alim (tekun
beribadah) tapi kikir. (HR. Ath-Thabrani)
3. Barangsiapa melakukan pemborosan (royal dan tabdzir) maka Allah akan
mencegahnya dari perolehan (rezekiNya). (HR. Asysyihaab)
4. Tidak akan berkumpul dalam hati seorang hamba kekikiran dan keimanan. (HR.
Aththalayisi)
5. Jauhilah kekikiran. Sesungguhnya kekikiran itu telah rnembinasakan
(umat-umat) sebelum kamu. (HR. Muslim)
6. Kemurahan hati adalah dari (harta) kemurahan hati dan pemberian Allah.
Bermurah hatilah niscaya Allah bermurah hati kepadamu. (HR. Ath-Thabrani)
Keberanian
dan Ketakutan
1. Rasa takut (segan) terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu
untuk menyatakan apa yang sebenarnya jika memang benar kamu melihatnya,
menyaksikan atau mendengarnya. (HR. Ahmad)
2. Rasa takut (segan) kepada manusia jangan sampai mencegah seorang apabila
rnengetahui suatu yang hak untuk menegakkannya. (HR. Ahmad)
3. Di antara wasiat-wasiat (pesan-pesan) Rasulullah Saw adalah: "Jangan
takut berada di jalan Allah terhadap celaan orang yang suka mencela." Aku
berkata, "Tambah lagi ya Rasulullah." Beliau melanjutkan pesannya:
"Katakanlah apa yang hak meskipun akibatnya terasa pahit."( HR. Ibnu
Hibban)
Zuhud
dan Tamak
1. Seorang sahabat datang kepada
Nabi Saw dan bertanya, "Ya Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan
yang bila aku amalkan niscaya aku akan dicintai Allah dan manusia."
Rasulullah Saw menjawab, "Hiduplah di dunia dengan berzuhud (bersahaja)
maka kamu akan dicintai Allah, dan jangan tamak terhadap apa yang ada di tangan
manusia, niscaya kamu akan disenangi manusia." (HR. Ibnu Majah).
2. Telah sukses orang yang beriman dan memperoleh rezeki yang kecil dan hatinya
pun akan disenangkan Allah dengan pemberianNya itu. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Dia merasa senang dengan rezeki yang diberikan Allah meskipun sedikit.
3. Ya Allah, langsungkan hidupku dalam kemiskinan dan wafatkan aku dalam
keadaan miskin, dan bangkitkan pula aku kembali dalam kelompok orang-orang
miskin. (HR. Bukhari)
4. Robbku menawarkan kepadaku untuk menjadikan lembah Mekah seluruhnya emas.
Aku menjawab, "Jangan ya Allah, aku ingin satu hari kenyang dan satu hari
lapar. Apabila aku lapar aku akan memohon dan ingat kepada-Mu dan bila kenyang
aku akan bertahmid dan bersyukur kepada-Mu." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
5. Cukup bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tulang
punggungnya. (HR. Ath-Thabrani)
6. Barangsiapa ridho dengan rezeki yang sedikit dari Allah maka Allah akan
ridho dengan amal yang sedikit dari dia, dan menanti-nanti (mengharap-harap)
kelapangan adalah suatu ibadah. (HR. Bukhari)
7. Kepuasan (rela dengan bagiannya) adalah pusaka yang tidak bisa hilang. (HR.
Al-Baihaqi)
8. Barangsiapa zuhud di dunia maka ringan baginya segala musibah. (HR.
Asysyihaab)
9. Dua orang pelahap yang tidak pernah kenyang yaitu penuntut ilmu dan penuntut
dunia. (HR. Al Bazzaar)
10. Ketamakan menghilangkan kebijaksanaan dari hati para ulama. (HR.
Ath-Thabrani)
11. Kekayaan bukan banyaknya harta-benda yang dimiliki tetapi kekayaan jiwa.
(HR. Bukhari)
Kezaliman
1. Jauhilah kezaliman, sesungguhnya
kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat. Jauhilah kekikiran, sesungguhnya
kekikiran telah membinasakan (umat-umat) sebelum kamu, mereka saling membunuh
dan menghalalkan apa-apa yang diharamkan. (HR. Bukhari)
2. Barangsiapa berjalan bersama seorang yang zalim untuk membantunya dan dia
mengetahui bahwa orang itu zalim maka dia telah ke luar dari agama Islam. (HR.
Ahmad dan Ath-Thabrani)
3. Do'anya seorang yang dizalimi terkabul meskipun dia orang jahat dan
kejahatannya menimpa dirinya sendiri. (HR. Ahmad)
4. Waspadalah terhadap do'a orang yang dizalimi. Sesungguhnya antara dia dengan
Allah tidak ada tabir penyekat. (HR. Mashabih Assunnah)
5. Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menangguhkan azabnya terhadap orang zalim
dan bila mengazabnya tidak akan luput. Kemudian Rasulullah membacakan doa dalam
surat Hud ayat
102: "Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk
negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih
lagi keras." (HR. Muslim)
6. Allah Azza Wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Dengan keperkasaan dan
keagunganKu, Aku akan membalas orang zalim dengan segera atau dalam waktu yang
akan datang. Aku akan membalas terhadap orang yang melihat seorang yang
dizalimi sedang dia mampu menolongnya tetapi tidak menolongnya." (HR.
Ahmad)
7. Kebaikan yang paling cepat mendapat ganjaran ialah kebajikan dan menyambung
hubungan kekeluargaan, dan kejahatan yang paling cepat mendapat hukuman ialah
kezaliman dan pemutusan hubungan kekeluargaan. (HR. Ibnu Majah)
8. Bila orang-orang melihat seorang yang zalim tapi mereka tidak mencegahnya
dikhawatirkan Allah akan menimpakan hukuman terhadap mereka semua. (HR. Abu
Dawud)
9. Barangsiapa menzalimi orang lain terhadap sejengkal lahan maka kelak dia
akan dililit dengan tujuh bumi. (HR. Bukhari dan Muslim)
Riya
dan Nifak
1. Riya menyia-nyiakan amal
sebagaimana syirik menyia-nyiakannya. (HR. Ar-Rabii')
2. Yang paling aku takuti atas kamu sesudah aku tiada ialah orang munafik yang
pandai bersilat lidah. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
3. Tidak akan tiba hari kiamat sampai penguasa-penguasa tiap umat ialah
orang-orang yang munafik. (HR. Ar-Rabii')
4. Sesungguhnya riya adalah syirik yang kecil. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
5. Seburuk-buruk manusia ialah orang yang mempunyai dua muka, mendatangi
kelompok ini dengan wajah yang satu dan mendatangi kelompok lain dengan
wajahnya yang lain. (Mutafaq'alaih)
6. Orang yang riya berciri tiga, yakni apabila di hadapan orang dia giat tapi
bila sendirian dia malas, dan selalu ingin mendapat pujian dalam segala urusan.
Sedangkan orang munafik ada tiga tanda yakni apabila berbicara bohong, bila
berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Ibnu Babawih).
7. Paling banyak orang munafik dari umatku ialah yang pandai bacaannya. (HR.
Bukhari)
8. Menyukai sanjungan dan pujian membuat orang buta dan tuli. (HR. Ad-Dailami).
9. Bila kamu melihat orang-orang yang sedang memuji-muji dan menyanjung-nyanjung
maka taburkanlah pasir ke wajah-wajah mereka. (HR. Ahmad)
Hasud
dan Ketajaman Mata
1. Waspadalah terhadap hasud (iri
dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan
kayu. (HR. Abu Dawud)
2. Apabila seorang melihat dirinya, harta miliknya atau saudaranya sesuatu yang
menarik hatinya (dikaguminya) maka hendaklah dia mendoakannya dengan limpahan
barokah. Sesungguhnya pengaruh ketajaman mata adalah hak. (HR. Abu Ya'la)
3. Pengaruh ketajaman mata adalah hak. Bila ada sesuatu yang mendahului takdir
maka itu adalah oleh ketajaman mata. (HR. Muslim)
4. Barangsiapa melihat sesuatu yang dikaguminya lalu dia mengucapkan:
"Dengan kehendak Allah, tidak
ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah", maka tidak akan terganggu
oleh ketajaman mata. (HR. Ahmad)
Cinta
dan Benci
1. Barangsiapa ingin dicintai Allah
dan rasulNya hendaklah dia berbicara benar (jujur), menepati amanat dan tidak
mengganggu tetangganya. (HR. Al-Baihaqi)
2. Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah
akan melindunginya dari beban gangguan manusia. (HR. Ad-Dailami)
3. Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah dan benci karena
Allah. (HR. Ath-Thabrani)
4. Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli (HR. Abu Dawud dan
Ahmad)
5. Cinta berkelanjutan (diwariskan) dan benci berkelanjutan (diwariskan). (HR.
Bukhari)
6. Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah hendaklah dia
mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah
menempatkan hambaNya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan
Allah pada dirinya. (HR. Al Hakim)
Kesombongan
1. Tiada masuk surga orang yang
dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan. (HR. Muslim)
2. Barangsiapa memanjangkan pakaiannya (sehingga menyeret di tanah) karena
kesombongannya maka Allah tidak akan memandangnya kelak pada hari kiamat. (HR.
Bukhari dan Muslim)
3. Keagungan adalah sarungKu dan kesombongan adalah pakaianKu. Barangsiapa
merebutnya (dari Aku) maka Aku menyiksanya. (HR. Muslim)
4. Selagi orang berjalan dan merasa bangga dengan tutup kepala dan kedua baju
rangkapnya maka tiba-tiba dia dibenamkan ke dalam tanah lalu dia bergelimang di
dalam tanah sampai hari kiamat. (HR. Muslim)
5. Ada tiga
perkara yang membinasakan yaitu hawa nafsu yang dituruti, kekikiran yang
dipatuhi, dan seorang yang membanggakan dirinya sendiri. (HR. Ath-Thabrani dan
Anas)
6. Barangsiapa membanggakan dirinya sendiri dan berjalan dengan angkuh maka dia
akan menghadap Allah dan Allah murka kepadanya. (HR. Ahmad)
Perzinaan
1. Apabila perzinaan dan riba telah
melanda suatu negeri maka mereka (penghuninya) sudah menghalalkan atas mereka
sendiri siksaan Allah. (HR. Ath-Thabrani dan Al Hakim)
2. Ada dua
golongan dari penghuni neraka yang Aku tidak sampai melihat mereka yaitu suatu
kaum yang menyandang pecut seperti ekor sapi (yang) dipakai untuk memukuli
orang-orang dan wanita-wanita berpakaian mini, telanjang. Mereka melenggang
bergoyang. Rambutnya ibarat punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk
surga atau mencium harumnya surga yang sebenarnya dapat dirasakan dari jarak
sekian sekian. (HR. Muslim)
3. Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya.
Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya
bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah
(berjalan) dan hati yang berhasrat dan berharap. Semua itu dibenarkan
(direalisir atau diwujudkan) oleh kelamin atau digagalkannya. (HR. Bukhari)
4. Perzinaan mengakibatkan kemiskinan. (HR. Al-Baihaqi dan Asysyihaab)
5. Perbuatan lesbian di antara kaum wanita adalah perzinaan. (HR. Ath-Thabrani)
Pembicaraan
dan Ucapan
1. Barangsiapa beriman kepada Allah
dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam. (HR. Bukhari)
2. Siapa yang memberi jaminan kepadaku untuk memelihara di antara rahangnya
(mulut) dan di antara kedua pahanya (kemaluan) niscaya aku menjamin baginya
surga. (HR. Bukhari)
3. Barangsiapa akhir ucapannya "Laa ilaaha illallah" 'Tiada Tuhan
selain Allah' niscaya dia masuk surga.( HR. Abu Dawud)
4. Sesungguhnya di antara ungkapan kata dan keterangan adalah sihir. (HR.
Bukhari)
5. Bila seorang dari kamu sedang marah hendaklah diam. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Bicara saat emosi (marah) dapat menyesatkan.
6. Diam (tidak bicara) adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang
melakukannya. (HR. Ibnu Hibban)
7. Sesungguhnya Allah melarang kamu banyak omong, yang diomongkan, dan
menyia-nyiakan harta serta banyak bertanya. (HR. Asysyihaab)
8. Apabila ada orang yang mencaci-maki kamu tentang apa yang dia ketahui pada dirimu,
janganlah kamu mencaci-maki dia tentang apa yang kamu ketahui pada dirinya
karena pahalanya untuk kamu dan kecelakaan untuk dia. (HR. Ad-Dailami)
9. Barangsiapa banyak bicara maka banyak pula salahnya dan barangsiapa banyak
salah maka banyak pula dosanya, dan barangsiapa banyak dosanya maka api neraka
lebih utama baginya. (HR. Ath-Thabrani)
10. Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya. (HR. Ath-Thabrani dan
Al-Baihaqi)
11. Berhati-hatilah dalam memuji (menyanjung-nyanjung), sesungguhnya itu adalah
penyembelihan. (HR. Bukhari)
12. Seorang memuji-muji kawannya di hadapan Nabi Saw, lalu beliau berkata
kepadanya, "Waspadalah kamu, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya,
sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya (diucapkan berulang-ulang)".
(HR. Ahmad)
13. Taburkanlah pasir ke wajah orang-orang yang suka memuji dan
menyanjung-nyanjung.(HR. Muslim)
14. Tahukah kamu apa ghibah itu? Para sahabat
menjawab, "Allah dan rasulNya lebih mengetahui." Beliau bersabda,
"Menyebut-nyebut sesuatu tentang saudaramu hal-hal yang dia tidak
sukai."(HR. Muslim)
15. Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata
busuk. (HR. Bukhari dan Al Hakim)
16. Semua umatku diampuni kecuali yang berbuat (keji) terang-terangan yaitu
yang melakukannya pada malam hari lalu ditutup-tutupi oleh Allah, tetapi esok
paginya dia membeberkan sendiri dengan berkata, "Hai Fulan, tadi malam aku
berbuat begini...begini." Dia membuka tabir yang telah disekat oleh Allah
Azza wajalla. (Mutafaq'alaih)
17. Yang paling aku takutkan bagi umatku adalah orang munafik yang pandai
bersilat lidah. (HR. Abu Ya'la)
Ujian
dan Cobaan
1. Besarnya pahala sesuai dengan
besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla bila menyenangi
suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat
kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi)
2. Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah
mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa. (HR. Bukhari)
3. Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah Saw,
"Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan
cobaannya?" Nabi Saw menjawab, "Para
nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai)
mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamnya tipis (lemah) dia
diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu
(keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih
dari dosa-dosa. (HR. Bukhari)
4. Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya maka dia diuji (dicoba dengan
suatu musibah). (HR. Bukhari)
5. Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat
mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan mencobanya agar
dia mencapai derajat itu. (HR. Ath-Thabrani)
6. Apabila Allah menyenangi hamba maka dia diuji agar Allah mendengar
permohonannya (kerendahan dirinya). (HR. Al-Baihaqi)
7. Apabila Aku menguji hambaKu dengan membutakan kedua matanya dan dia bersabar
maka Aku ganti kedua matanya dengan surga. (HR. Ahmad)
8. Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang
penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang menusuk (tubuhnya)
kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Bukhari)
9. Seorang mukmin meskipun dia masuk ke dalam lobang biawak, Allah akan
menentukan baginya orang yang mengganggunya. (HR. Al Bazzaar)
10. Tidak semestinya seorang muslim menghina dirinya. Para
sahabat bertanya, "Bagaimana menghina dirinya itu, ya Rasulullah?"
Nabi Saw menjawab, "Melibatkan diri dalam ujian dan cobaan yang dia tak
tahan menderitanya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
11. Bukanlah dari (golongan) kami orang yang menampar-nampar pipinya dan
merobek-robek bajunya apalagi berdoa dengan doa-doa jahiliyah. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Dilakukan pada saat kematian anggota keluarga pada jaman jahiliyah.
12. Allah menguji hambaNya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang
menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang ke luar emas murni. Itulah yang
dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada
juga yang kurang dari itu (mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada yang ke luar seperti
emas hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah (musibah). (HR. Ath-Thabrani)
13. Salah seorang dari mereka lebih senang mengalami ujian dan cobaan daripada
seorang dari kamu (senang) menerima pemberian. (HR. Abu Ya'la)
14. Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezeki yang
diberikan Allah kepadanya. Kalau dia ridho dengan bagian yang diterimanya maka
Allah akan memberkahinya dan meluaskan pemberianNya. Kalau dia tidak ridho
dengan pemberianNya maka Allah tidak akan memberinya berkah. (HR. Ahmad)
17. Barangsiapa ditimpa musibah dalam hartanya atau pada dirinya lalu
dirahasiakannya dan tidak dikeluhkannya kepada siapapun maka menjadi hak atas
Allah untuk mengampuninya. (HR. Ath-Thabrani)
15. Bencana yang paling payah ialah bila kamu membutuhkan apa yang ada di
tangan orang lain dan kamu ditolak (pemberiannya). (HR. Ad-Dailami)
16. Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu
memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan
mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi)
Perjalanan
1. Perjalanan adalah sebagian dari
siksaan. (HR. Bukhari)
2. Apabila kamu tiga orang dalam perjalanan hendaklah menunjuk seorang menjadi
pemimpin rombongan dan yang berhak menjadi pimpinan adalah orang yang paling
pandai dalam bacaan Al Qur'an. (HR. Muslim)
3. Rasulullah Saw apabila melepas orang yang akan pergi dalam suatu perjalanan
beliau menyalaminya dan tidak mendahului melepaskan tangan beliau sampai orang
itu melepaskan tangannya seraya beliau berpesan:
"Aku titipkan kepada Allah
agamamu, amanatmu dan amalan-amalanmu yang terakhir". (HR. Tirmidzi dan
An-Nasaa'i)
4. Seorang hamba yang hendak melakukan perjalanan (bepergian) meninggalkan
suatu peninggalan bagi keluarganya lebih afdol dari shalat dua rakaat lalu
berkata:
"Ya Allah, aku menitipkan
diriku, keluargaku, harta-bendaku, agamaku, duniaku, akhiratku,
tanggung-jawabku, dan amalan-amalan menjelang akhir hayatku." (HR.
Ath-Thahawi)
5. Apabila kamu hendak melakukan perjalanan atau bepergian ke suatu tempat
hendaklah berkata kepada keluargamu:
"Aku titipkan kamu kepada Allah
yang tidak akan mengecewakan titipan-titipanNya". (HR. Tirmidzi)
6. Rasulullah Saw apabila mengantar orang-orang mukmin yang akan bepergian
beliau bersabda:
"Semoga Allah membekali kamu
dengan takwa, mengarahkan kamu kepada segala kebaikan, melaksanakan bagimu
segala kebutuhan dan keperluanmu, menyelamatkan agama dan duniamu, mengembalikan
kamu pulang dengan selamat dan memperoleh keberuntungan". (HR. Ibnu
Babawih)
7. Aman bagi umatku dari bahaya tenggelam apabila pada saat menaiki kapal
mereka mengucapkan:
"Dengan nama Allah di waktu
berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Robbku Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. Mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya
padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya pada hari kiamat dan langit digulung
dengan tangan kananNya. Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka
persekutukan. (HR. Abu Ya'la dan Ad-Dainuri)
8.
"Ya Allah, Engkaulah teman
kami dalam perjalanan dan yang kami serahi urusan keluarga kami. Ya Allah, aku
berlindung kepadamu dari kekurangan (biaya perjalanan dan kawan) dan kesusahan
sepulang ke rumah. Ya Allah, dekatkan jarak bumi dan ringankan perjalanan
kami." (HR. Ath-Thabrani)
9. Rasulullah Saw bila dalam perjalanan memasuki malam hari berkata:
"Hai bumi, Robbku dan Robbmu
Allah. Aku berlindung kepada Allah dari gangguanmu dan gangguan yang ada, yang
hidup di mukamu. Aku berlindung kepada Allah dari gangguan singa, srigala,
ular, kalajengking dan dari penghuni negeri serta dari bapak dan anaknya".
(HR. Abu Dawud)
10. Barangsiapa memasuki rumah (atau penginapan) dan mengucapkan:
"Aku berlindung dengan segala
firman-firman Allah yang lengkap sempurna dari gangguan (kejahatan) semua
makhluk-Nya", maka dia tidak akan mengalami gangguan apapun sampai dia
meninggalkan rumah tersebut. (HR. Abu Ya'la)
Kebersihan
1. Sesungguhnya Allah baik dan
menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan senang kepada
kemurahan hati, dermawan dan senang kepada kedermawanan. Karena itu
bersihkanlah halaman rumahmu dan jangan meniru-niru orang-orang Yahudi. (HR.
Tirmidzi)
Penjelasan:
Orang-orang Yahudi suka menumpuk sampah di halaman rumah.
2. Suatu keharusan atas tiap orang muslim mandi dan memakai wewangian serta
gosok gigi pada hari Jum'at. (HR. Ahmad)
3. Fitrah manusia ada lima
yaitu dikhitan (disunat), mencukur rambut kemaluan, menggunting (merapikan)
kumis, memotong kuku (kuku tangan dan kaki) serta mencabuti bulu ketiak. (HR.
Bukhari)
4. Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing maka bersihkanlah dirimu
dari (percikan dan bekas) kencing. (HR. Al Bazzaar dan Ath-Thahawi)
5. Barangsiapa tidur dan tangannya masih berbau atau masih ada bekas makanan
dan tidak dicucinya lalu terkena sedikit gangguan penyakit kulit maka janganlah
menyalahkan kecuali dirinya sendiri. (HR. Ibnu Hibban dan Abu Dawud)
6. Malaikat jibril terus-menerus berpesan agar aku menggosok gigi (bersiwak)
sehingga aku khawatir gigi-gigiku tanggal dan aku ompong tanpa gigi. (HR.
Ath-Thahawi)
7. Wahai Abu Hurairah, potonglah (perpendek) kuku-kukumu. Sesungguhnya setan
mengikat (melalui) kuku-kuku yang panjang. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Mengikat dengan sihir, rayuan dan godaan.
8. Janganlah kamu kencing di air yang tidak mengalir kemudian kamu berwudhu
dari situ. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
9. Apabila seorang bersenggama dengan isterinya dan hendak mengulangi,
hendaklah dia berwudhu lebih dulu agar lebih segar pengulangannya. (HR. Muslim)
10. Siapa yang mengenakan pakaian hendaklah dengan yang bersih. (HR.
Ath-Thahawi)
11. Apabila seorang bangun tidur jangan langsung memasukkan tangannya ke dalam
ember (bak) air sehingga mencucinya lebih dulu tiga kali. Sesungguhnya dia
tidak mengetahui dimana tangannya bermalam atau dimana tangannya melayang. (HR.
Abu Dawud)
Makanan
dan Minuman
1. Sesungguhnya Allah baik dan
tidak mengabulkan (menerima) kecuali yang baik-baik. Allah menyuruh orang
mukmin sebagaimana Dia menyuruh kepada para rasul, seperti firmanNya dalam
surat Al Mukminun ayat 52: "Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan-makanan
yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shaleh." Allah juga berfirman
dalam surat Al Baqarah 172: "Hai orang-orang yang beriman makanlah di
antara rezeki yang baik-baik." Kemudian Rasulullah menyebut seorang yang
melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan wajahnya kotor penuh debu
menadahkan tangannya ke langit seraya berseru: "Ya Robbku, Ya
Robbku", sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram
dan dia diberi makan dari yang haram pula. Jika begitu bagaimana Allah akan
mengabulkan doanya? (HR. Muslim)
2. Wahai Sa'ad, perbaikilah (murnikanlah) makananmu, niscaya kamu menjadi orang
yang terkabul do'anya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggamanNya. Sesungguhnya
seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka
tidak akan diterima amal kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang
dagingnya tumbuh dari yang haram maka api neraka lebih layak membakarnya. (HR.
Ath-Thabrani)
3. Janganlah kamu memberi makanan yang kamu sendiri tidak suka memakannya. (HR.
Ahmad)
4. Sesungguhnya termasuk pemborosan bila kamu makan apa saja yang kamu bernafsu
memakannya. (HR. Ibnu Majah)
5. Rasulullah Saw berkata kepada Umar bin Abi Salamah, "Wahai anak,
ucapkanlah Bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa
yang ada di hadapanmu". (HR. Bukhari)
6. Orang yang paling kenyang makan di dunia akan menjadi paling lama lapar pada
hari kiamat. (HR. Al Hakim)
7. Apabila kamu lupa menyebut "Bismillah" pada awal makan hendaklah
mengucapkan:
"Bismillah pada awal dan akhirnya".
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
8. Apabila diserukan untuk makan malam lalu terdengar suara azan oleh muazin
maka dahulukan makan malam. (Abu Hanifah)
Keterangan:
Hal ini berlaku khusus untuk shalat
Isya karena waktunya panjang.
9. Hidangan makanan untuk dua orang seharusnya cukup untuk tiga orang dan
makanan untuk tiga orang cukup untuk empat orang. (HR. Bukhari)
10. Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah hendaklah menjauhi kita
atau menjauhkan diri dari masjid kita dan sebaiknya tinggal di rumahnya. (HR. Bukhari)
Keterangan:
Sesungguhnya malaikat merasa
terganggu dengan bau bawang merah dan bawang putih sebagaimana manusia pun
merasa terganggu dengan bau tersebut. Namun jika bau tersebut bisa hilang,
misalnya dengan gosok gigi dengan pasta gigi atau berkumur dengan zat
penghilang bau, maka diperbolehkan untuk ke masjid dan berkumpul dengan kaum
muslimin lainnya.
11. Dinginkanlah makanan, sesungguhnya yang panas-panas tidak ada berkahnya.
(HR. Al Hakim dan Ad-Dailami)
12. Thariq bin Suwaid Ra bertanya kepada Nabi Saw tentang khamar (arak) dan
beliau melarangnya. Lalu Thariq berkata, "Aku hanya menjadikannya campuran
untuk obat." Lalu Nabi Saw berkata lagi, "Itu bukan obat tetapi
penyakit." (HR. Ahmad)
13. Rasulullah Saw melarang orang meniup-niup makanan atau minuman. (HR. Abu
Dawud)
Keterangan:
Meniup-niup makanan dan minuman yang panas biasa dilakukan dengan tujuan agar
lekas dingin, dan hal ini dilarang oleh Nabi. Hendaknya makanan atau minuman
tersebut didiamkan saja atau didinginkan dengan metode lainnya selain dengan
meniup langsung dengan mulut, misalnya dengan fan (kipas angin).
14. Tidak ada susu yang lebih baik (unggul) daripada air susu ibunya (ASI).
(HR. Ar-Ridha)
15. Rasulullah Saw melarang kami minum dan makan dengan perkakas makan dan minum
dari emas dan perak. Beliau juga melarang kami berpakaian sutera dan yang
dibordir dengan benang sutera dengan sabdanya, "Itu untuk kaum musyrikin
di dunia dan untuk kamu di akhirat. (Mutafaq'alaih)
Keterangan:
Khusus untuk kaum wanita (muslimah)
diperkenankan untuk menggunakan perhiasan dari emas dan perak, serta memakai
pakaian sutera dan pakaian yang dibordir dengan sutera (yang terdapat
suteranya), namun hal tersebut diharamkan untuk kaum pria (muslimin). Khusus
untuk kaum pria yang mempunyai penyakit gatal-gatal (penyakit exim) yang
umumnya sering menggaruk-garuk pada kulit yang gatal tersebut, maka menggunakan
pakaian sutera diperbolehkan untuk mereka. Hal tersebut pernah dialami oleh
Zubair dan Abdurrahman bin 'Auf, dan Rasulullah pun mengizinkannya.
16. Bertamu itu hanya tiga hari lamanya dan pemberian bekal perjalanan bagi
tamu hanya untuk sehari semalam. Tidak halal bagi seorang muslim bertamu di
rumah saudaranya semuslim sehingga menyebabkannya berdosa. Para
sahabat bertanya, "Bagaimana sampai menyebabkan yang ditamui (tuan rumah)
berdosa?" Nabi menjawab: "Dia bertamu sedang yang ditamui hampa tidak
punya sesuatu apapun untuk disuguhkan kepada tamunya". (HR. Ahmad)
17. Rasulullah Saw melarang orang yang minum dengan membalik mulut kendi langsung
ke mulutnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Keterangan:
Dilarang minum langsung dari tempat
minum yang digunakan oleh banyak orang, misal minum langsung dari galon, poci,
teko dan wadah-wadah lainnya. Hendaknya dituangkan dulu ke dalam gelas, lalu
meminumnya dari gelas tersebut.
Persoalan-Persoalan
Pribadi
1. Ambillah kesempatan lima sebelum
lima: mudamu sebelum tua, sehatmu sebelum sakit, kayamu sebelum melarat,
hidupmu sebelum mati, dan senggangmu sebelum sibuk. (HR. Al Hakim dan
Al-Baihaqi)
2. Pandanglah orang yang di bawah kamu dan janganlah memandang kepada yang di
atasmu, karena itu akan lebih layak bagimu untuk tidak menghina kenikmatan
Allah untukmu. (HR. Muslim)
3. Sesungguhnya persoalan-persoalan itu ada tiga macam, yaitu persoalan yang
jelas bagimu kebenarannya maka ikutilah, persoalan yang jelas bagimu sesatnya
maka jauhilah, dan persoalan yang terdapat perselisihan di dalamnya maka
serahkanlah (kembalikan penentuan hukumnya) kepada yang alim (ilmuwan). (HR.
Ath-Thabrani)
4. Buta yang paling buruk ialah buta hati. (HR. Asysyihaab)
5. Sesungguhnya Allah melampaui ketentuan bagiku dengan (memaafkan) umatku
dalam kesalahan yang tidak disengaja, karena lupa, dan karena dipaksa
melakukannya. (HR. Ibnu Majah)
6. Usia umatku antara enam puluh dan tujuh puluh tahun. Sedikit dari mereka
yang melampauinya. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
7. Mungkin pelampiasan nafsu syahwat sebentar berakibat kesedihan yang lama.
(HR. Al-Baihaqi)
Keterangan:
Banyak kasus yang terjadi,
gara-gara melampiaskan nafsu syahwat dengan berzina lalu hamil, maka hal
tersebut menimbulkan trauma yang dalam dan berkepanjangan bagi sang wanita.
Orang tua dan keluarga menjadi sedih dan malu. Juga akibat-akibat buruk lainnya
yang dapat terjadi diluar perkiraan.
8. Rasulullah bersabda dengan membawakan firman Allah dalam hadits Qudsi:
"Pandangan mata adalah panah beracun dari antara panah-panah Iblis.
Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku maka Aku ganti dengan
keimanan yang dirasakan manis dalam hatinya." (HR. Al Hakim)
9. Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Ketika aku sakit, Rasulullah datang
menjenguk dan aku berkata, "Ya Rasulullah, bolehkah aku mewakafkan seluruh
hartaku?" Nabi Saw menjawab, "Tidak." Aku bertanya lagi,
"Separonya?", Nabi menjawab, "Tidak." Aku bertanya lagi,
"Sepertiganya?" Beliau menjawab, "Meninggalkan keluargamu dalam
keadaan baik (senang) lebih baik daripada membiarkan mereka miskin mengemis
pada orang-orang." (HR. Bukhari)
Keterangan:
Batas maksimum wasiat adalah
sepertiga dari seluruh hartanya, karena sepertiga itu sudah banyak.
10. Barangsiapa bernazar untuk mentaati Allah, hendaklah dia mentaatiNya dan
barangsiapa bernazar untuk bermaksiat terhadap Allah maka janganlah ia
melakukannya. (HR. Bukhari)
11. Mimpi yang baik (sholeh) adalah dari Allah dan mimpi (buruk) adalah dari
setan. (Bukhari)
12. Sesungguhnya yang dimaksud nazar ialah apa yang diharapkan dengannya
keridhoan Allah 'Azza wajalla. (HR. Ahmad)
13. Mimpi yang paling benar ialah (yang terjadi) menjelang waktu sahur (sebelum
fajar). (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
14. Hak seorang muslim yang memiliki harta (peninggalan untuk diwasiatkan)
ialah tidak melampaui dua malam kecuali wasiatnya sudah tertulis dan sudah
ditangannya. (HR. Muslim)
15. Mimpi yang baik oleh seorang yang sholeh merupakan satu dari empat puluh
enam bagian dari mimpi kenabian. (HR. Bukhari)
16. Apabila Allah memberikan kenikmatan kepada seseorang hendaknya dia
pergunakan pertama kali untuk dirinya dan keluarganya. (HR. Muslim)
17. Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah. Jika seseorang membongkar keburukan
yang diketahuinya pada dirimu janganlah kamu membongkar keburukan yang kamu
ketahui ada pada dirinya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Pengobatan
dan Penyakit
1. Mereka bertanya, "Ya
Rasulullah, apakah kami berobat?" Beliau menjawab, "Ya, wahai
hamba-hamba Allah. Sesungguhnya Allah meletakkan penyakit dan diletakkan pula
penyembuhannya, kecuali satu penyakit yaitu penyakit ketuaan (pikun)".
(HR. Ashabussunnah)
2. Allah menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya, diketahui oleh yang
mengetahui dan tidak akan diketahui oleh orang yang tidak mengerti. (HR.
Bukhari dan Muslim)
3. Barangsiapa mengobati sedang dia tidak dikenal sebagai ahli pengobatan maka
dia bertanggung jawab. (HR. Ibnu Majah)
4. Apabila terjadi dalam satu negeri suatu wabah penyakit dan kamu di situ
janganlah kamu ke luar meninggalkan negeri itu. Jika terjadi sedang kamu di
luar negeri itu janganlah kamu memasukinya. (HR. Bukhari)
5. Wafat karena wabah adalah mati syahid. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Tentu tidak setingkat dengan gugur di jalan Allah.
6. Janganlah orang sakit mengunjungi orang sehat. (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Sebaik-baik menjenguk orang sakit adalah berdiri sebentar (tidak
berlama-lama) dan ta'ziah (melayat ke rumah duka) cukup sekali saja. (HR.
Ad-Dailami)
8. Allah tidak menjadikan penyembuhanmu dengan apa yang diharamkan atas kamu.
(HR. Al-Baihaqi)
Penjelasan:
Yang haram tidak dapat dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit.
9. Apabila seorang yang sakit dari kamu menginginkan sesuatu makanan
berikanlah. (HR. Ibnu Majah)
10. Mohonlah kepada Allah keselamatan dan afiat (kesehatan). Sesungguhnya tiada
sesuatu pemberian Allah sesudah keyakinan (iman) lebih baik daripada kesehatan.
(HR. Ibnu Majah)
11. Larilah dari penderita lepra sebagaimana kamu lari dari harimau. (HR.
Bukhari)
12. Apabila seorang hamba sakit sedang dia biasa melakukan sesuatu kebaikan
maka Allah berfirman kepada malaikat: "Catatlah bagi hambaKu pahala
seperti yang biasa ia lakukan ketika sehat." (HR. Abu Hanifah)
13. Rasulullah Saw ditanya tentang azal (mengeluarkan air mani diluar kemaluan
istri). Beliau lalu menjawab, "Lakukanlah yang kamu pandang baik dan apa
yang telah ditakdirkan Allah pasti akan terjadi, dan bukan kepastian bahwa dari
tiap air mani dapat terjadi anak. "(HR. Al Hakim)
Dukun
dan Peramal
1. Barangsiapa mendatangi dukun
peramal dan bertanya kepadanya tentang sesuatu (lalu mempercayainya) maka
shalatnya selama empat puluh malam tidak akan diterima. (HR. Muslim)
2. Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia
telah mengkufuri apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw. (Abu Dawud)
3. Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir
dan guna-guna adalah syirik. (HR. Ibnu Majah)
4. Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan mujur-sial maka
dia telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat
bertanya, "Apakah penebusannya, ya Rasulullah?" Beliau menjawab,
"Ucapkanlah: "Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada
kesialan kecuali yang Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan / yang
disembah) kecuali Engkau." (HR. Ahmad)
5. Ramalan mujur-sial adalah syirik. (Beliau mengulanginya tiga kali) dan tiap
orang pasti terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi Allah menghilangkan
perasaan itu dengan bertawakal. (HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan:
Thair artinya burung. Ramalan tentang mujur dan sial semula dikaitkan dengan
burung yaitu suara atau arah terbangnya.
Hewan
1. Rasulullah Saw melarang membunuh
hewan dengan mengurungnya dan membiarkannya mati karena lapar dan haus. (HR.
Muslim)
2. Allah melaknat orang yang menyiksa hewan dan memperlakukannya dengan sadis.
(HR. Bukhari)
3. Nabi Saw melarang mengadu domba antara hewan-hewan ternak. (HR. Abu Dawud)
Penjelasan:
Mengadu kerbau, sapi, domba, kambing, ayam dan lain sebagainya.
4. Seorang wanita masuk neraka karena mengikat seekor kucing tanpa memberinya
makanan atau melepaskannya mencari makan dari serangga tanah. (HR. Bukhari)
5. Seorang wanita pelacur melihat seekor anjing di atas sumur dan hampir mati
karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya, diikatnya dengan
kerudungnya dan diambilnya air dari sumur (lalu diminumkan ke anjing itu).
Dengan perbuatannya itu dosanya diampuni. (HR. Bukhari)